Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-02-22 14:17:29    
Fuzhou Bangun Kota Yang Layak Dihuni

cri

Fuzhou adalah ibu kota Provinsi Fujian di pantai tenggara Tiongkok. Pada tahun-tahun belakangan ini, pemerintah setempat mengajukan gagasan tentang pengembangan "kota yang layak dihuni", dan untuk itu telah mengambil serangkaian langkah untuk memperbaiki infrastruktur dan lingkungan hidup. Berikut laporan wartawan kami.

Berjalan-jalan di Kota Fuzhou, wartawan menyaksikan pusat-pusat belanja yang berderetan di sisi jalan dan daerah-daerah permukiman yang teratur. Sungguh sulit dibayangkan bahwa hanya beberapa tahun yang lalu, kawasan ini masih merupakan tempat berpusatnya pabrik-pabrik dengan cerobong-cerobong asap di sana sini. Chen Chuimo yang sudah bermukim di Jalan Industri itu sealam lebih 40 tahun mengatakan kepada wartawan: "Kami mulai bermukim di sini pada tahun 1958. Waktu itu jalan ini adalah jalan tanah dengan lebarnya kira-kira sama dua atau tiga mobil. Saat tertiup angin, debunya banyak sekali. Pada masa itu, di kedua sisi jalan ini terdapat sebuah bengkel perakitan mobil, sebuah pabrik makanan kaleng, sebuah pabrik gelas, sebuah pabrik barang email dan sebuah pabrik plastik. Sekarang pabrik-pabrik semuanya lenyap dari sini."

Jalan Industri merupakan salah satu kawasan yang paling awal mengembangkan industri di Kota Fuzhou. Sejalan dengan perkembangan kota, kawasan ini berangsur-angsur berbaur dengan pusat kota, dan sebagai akibatnya air limpah industri dan emisi udara beracun dengan serius mempengaruh mutu penghidupan penduduk kota. Untuk mengatasi masalah itu, beberapa tahun yang lalu, pemerintah setempat mengajukan gagasan tentang pembangunan Fuzhou menjadi kota yang layak dihuni. Untuk mewujudkan target itu, tugas nomor satu adalah memindahkan industri dan perusahaan yang menimbulkan polusi serius dari distrik kota. Penanggung jawab Komisi Ekonomi Kota Fuzhou, Lin Shipeng mengatakan: "Pemerintah Kota Fuzhou mengemukakan gagasan tentang pembangunan kota yang layak dihuni justru untuk meningkatkan mutu penghidupan penduduk dengan bertolak dari sudut mengembangkan perdagangan. Dulu di Jalan Industri terdapat 28 perusahaan atau pabrik milik pemerintah kota, sekarang hanya terdapat 4 saja, yang akan dipindahkan dari kota dalam waktu dua tahun mendatang."

Perubahan yang terjadi di Jalan Industri hanyalah salah satu contoh yang mencerminkan proses pembangunan kota yang layak dihuni di Fuzhou. Menurut keterangan, kini di seluruh kota tercatat seribu lebih pabrik atau perusahaan sudah merampungkan atau akan merampungkan pemindahan ke luar kota. Selain itu, pemerintah setempat setiap tahun mengalokasi dana khusus sebanyak 10 juta yuan renminbi untuk mendukung perusahaan industri melakukan pembaruan teknologi hemat energi dan pemanfaatan terpadu sumber daya.

Tidak hanya begitu, Kota Fuzhou yang banyak terdapat gunung dan sungai khusus melakukan perancangan pembangunan kota berdasarkan kondisi alam demi menciptakan lingkungan yang layak dihuni. Wakil Direktur Biro Perancangan Kota dan Desa Kota Fuzhou, Lin Shitao memperkenalkan: "Di distri Kota Fuzhou terdapat kurang lebih 90 sungai dan 50 lebih bukit. Kesemua itu kami manfaatkan untuk membangun lingkungan yang layak dihuni."

Dalam pembangunan kota yang layak dihuni, Fuzhou menjadikan penghijauan dan pembenahan lingkungan sungai kota sebagai dua proyek penting untuk dilaksanakan. Sementara itu, pemerintah Kota Fuzhou menanam modal dalam jumlah besar untuk membangun atau membangun kembali taman-taman dalam kota, dan mempercepat penghijauan di kedua sisi jalan. Berkat upaya itu, tingkat penghijauan di Kota Fuzhou kini telah melampaui 36%. Di pihak lain, pemerintah setempat memasang pula jaringan pipa pembuangan air limpah industri dan penghidupan sepanjang 28 sungai utama dalam kota, sehingga dengan efektif meningkatkan kebersihan sungai-sungai dalam kota.