|
Sidang pertama Dewan Nasional baru Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok akan dibuka di Beijing besok (3/Maret). Peran apa yang dimainkan MPPR dalam kehidupan politik Tiongkok ? Bagaimana para anggota MPPR urun rembuk mengenai pembangunan di Tiongkok ? Untuk mendapatkan gambaran tentang itu, ikutilah laporan kami.
Kamis pagi, Yan Huiying seperti biasa mengendarai mobilnya meninggalkan rumah, tapi kali ini tujuannya bukan perusahaannya yang terletak di Distrik Bisnis Sentral Beijing, melainkan adalah kantor Dewan Nasional MPPR. Seperti para anggota baru Dewan Nasional MPPR yang lain, Yan Huiying hari ini akan mengikuti penataran sebagai persiapan untuk menghadiri sidang tahunan Dewan Nasional MPPR besok (3/Maret). Sesuai dengan ketentuan, masa bakti anggota MPPR adalah lima tahun, dan tahun ini adalah tahun pertama bagi Yan Huiying untuk menghadiri sidang Dewan Nasional MPPR. Yan Huiying mengatakan, "Sejak masa kecil saya sudah tahu sedikit banyak tentang partisipasi dalam urusan politik dan pemerintahan. Sebagai intelek, kami mempunyai tanggung jawab agar pemerintah bisa mendengar suara berbeda tentang pembangunan negara dan hal-hal yang menjadi perhatian masyarakat luas supaya pemerintah dapat dengan lebih baik mengabdi kepada rakyat. Saya merasa mengemban misi dan tanggung jawab yang besar menjadi anggota MPPR.
Yan Huiying yang berusia 44 tahun merasa gembira sekaligus mempunyai tanggung jawab tinggi sebagai anggota Dewan Nasional MPPR, begitu pula perasaan para anggota baru lainnya. Mereka menempati 55 persen jumlah anggota Dewan Nasional MPPR kali ini. Dalam sidang yang segera akan dibuka itu, banyak tugas yang akan dikerjakan para anggota, antara lain memilih lembaga pimpinan baru Dewan Nasional MPPR, menetapkan perkembangan pekerjaan Dewan Nasional untuk masa lima tahun ke depan, membahas laporan pekerjaan pemerintah, dan membahas masalah-masalah penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Seperti sebelumnya, Dewan Nasional MPPR kali ini juga terdiri dari 34 kalangan, namun persentasi kalangan, level pendidikan anggota dan susunan usia anggota mengalami perubahan baru. Pejabat Biro Penerangan Kantor Dewan Nasional MPPR, Zhang Jing'an mengatakan, "Dewan Nasional MPPR terdiri dari tokoh-tokoh berbagai bidang. Dalam Dewan Nasional kali ini, anggota dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencapai 39,9 persen, dan 60,1 persen selebihnya dari luar PKT. Organisasi-organisasi lima agama utama dan 56 etnis di Tiongkok diwakili dalam MPPR, anggota wanita menempati 17,7 persen, bertambah dibanding Dewan Nasional yang lalu, 92,4 persen anggota memiliki latar pendidikan di atas sarjana muda, juga bertambah dibanding sebelumnya, dan usia rata-rata anggota adalah 55,3 tahun."
Para anggota Dewan Nasional MPPR dihasilkan melalui rekomendasi setelah dimusyawarahkan. Mereka adalah tokoh-tokoh representatif yang berpengaruh dari berbagai bidang dan kalangan. Misalnya Yan Huiying yang kita sebut tadi tergolong dari Gabungan Wanita Seluruh Tiongkok.
Seperti halnya Yan Huiying, Prefesor Cai Jiming dari Universitas Tsinghua juga anggota Dewan Nasional MPPR kali ini, dan ia berasal dari Asosiasi Tiongkok Untuk Mempermaju Demokrasi, salah sastu dari 8 partai demokratis di Tiongkok. Dan ini adalah yang ketiga kalinya berturut-turut ia menjadi anggota Dewan Nasional MPPR. Berbicara tentang pengalamannya menjadi anggota MPPR, Profesor Cai mengatakan, "Menurut pengalaman saya selama 10 tahun menjadi anggota Dewan Nasional MPPR, kami telah mengambil peran yang semakin besar dalam partisipasi dalam urusan politik dan pemerintahan, serta dalam kehidupan politik negara. Selama ini saya telah mengajukan lebih 60 proposal kepada sidang Dewan Nasional, dan banyak di antaranya sempat ramai ditanggapi masyarakat."
Proposal yang disebut Profesor Cai itu merupakan cara penting anggota MPPR serta partai dan golongan yang diwakilinya dalam menjalankan tugas sebagai anggota MPPR. Selain proposal, para anggota Dewan Nasional MPPR dapat pula ambil bagian dalam diskusi tentang urusan penting negara dengan menghadiri sidang, mengadakan kunjungan kerja serta melakukan penyelidikan dan penelitian khusus. Selain itu, mereka melakukan pengawasan serta mengajukan pendapat dan usul mengenai pelaksanaan UUD dan hukum, serta mengenai pekerjaan lembaga negara dan stafnya. Berbicara tentang proposal yang diterima Dewan Nasional yang lalu selama lima tahun ini, pejabat Biro Penerangan Kantor Dewan Nasional MPPR, Zhang Jing'an mengatakan, "Dewan Nasional ke-10 MPPR telah menerima lebih 23.000 proposal, di antaranya ada yang mengajukan usul tentang masalah penting pembangunan negara, dan ada pula yang menyatakan perhatian atas kepentingan vital yang menjadi perhatian masyarakat luas. Dengan ditangani dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh satuan yang terkait, proposal-proposal itu telah memainkan peran penting dalam pembangunan negara di berbagai bidang."
Sidang tahunan yang pertama dari Dewan Nasional baru MPPR akan dibuka besok (3/Maret). Seperti halnya Yan Huiying dan Cai Jiming, lebih 2.200 anggota Dewan Nasional MPPR akan hadir dalam sidang itu dengan membawa proposalnya masing-masing untuk mewujudkan keinginan mereka ikut urun rembuk tentang pembangunan negara. Wakil Sekjen Institut Teori Dewan Nasional MPPR, Chen Huifeng mengatakan, "Dengan mengajukan proposal-proposal, pengembangan demokrasi dipadukan secara organik dengan peningkatan persatuan. Melalui musyawarah, akan dapat menambah saling pengertian dan komunikasi antara satu sama lain, memperluas kesepahaman dan menciptakan suasana yang harmonis dan stabil. Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat sesuai dengan kondisi di Tiongkok dan sesuai dengan arus zaman untuk meningkatkan komunikasi dan saling pengertian, serta memperluas kesepahaman.
|