Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-10 11:29:26    
Sidang KRN dan MPPR di Mata Para Wartawan Asing

cri

Saat ini para wakil KRN dan anggota MPPR sedang berkumpul di Beijing dalam rangka menghadiri Sidang Tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Dewan Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok untuk membahas urusan negara. Seperti biasa, sidang tahunan KRN dan MPPR kali ini menjadi fokus media dalam dan luar negeri. Biasanya jarang ada wartawan dari negara Asia Selatan, tapi kali ini ada dua wartawan dari India yang mengikuti peliputan sidang KRN dan MPPR.

Wartawan Saibal Dasgupt dari harian "Times of India" dengan antusias mengatakan bahwa dirinya telah bekerja selama tiga tahun di Tiongkok. Ini merupakan liputan Sidang Tahunan KRN dan MPPR kedua bagi dirinya. Ketika ditanya soal kesannya pada Sidang KRN dan MPPR tahun ini, ia mengatakan, "Para wakil KRN dan anggota MPPR tahun ini cukup muda dan lebih berpengetahuan. Saat ini, kondisi perekonomian Tiongkok juga jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kini daya pengaruh Tiongkok kian besar dan menarik perhatian seluruh dunia."

Harian "Times of India" adalah salah satu harian berbahasa Inggris yang berskala cukup besar di India. Saibal mengatakan, pembacanya cukup tertarik pada perubahan, pembangunan infrastruktur dan pedesaan di Tiongkok, serta hubungan India dengan Tiongkok.

Wartawan Raghvendra dari Press Trust of India (PTI) pada bulan Agustus lalu baru saja ditugaskan ke Beijing. Ia mengatakan, "Saya adalah wartawan dari PTI yang ditugaskan di Beijing. Kini sedang mengikuti liputan sidang KRN dan MPPR dan saya telah mengikuti upacara pembukaan KRN, dan seksama mendengarkan laporan pekerjaan Perdana Menteri Wen Jiabao."

PTI yang didirikan sejak tahun 1947 adalah kantor berita terbesar di India. Markas besarnya terletak di Mumbai dan kantor redaksi persnya ada di New Delhi. Raghvendra adalah satu-satunya wartawan dari PTI yang ditugaskan di Beijing. Dalam laporannya itu, Raghvendra juga mencantumkan kebijakan satu Tiongkok yang menyeluruh kepada para pembacanya.

Bagi Raghvendra, ini adalah pertama kalinya ia mengikuti liputan KRN dan MPPR. Laporan pekerjaan pemerintah yang disampaikan Perdana Menteri Wen Jiabao telah memberikan kesan mendalam kepadanya. Selama wawancaranya, ia berulang kali mengomentari laporan tersebut. Dikatakannya, isu pembangunan infrastruktur dan pembangunan pedesaan menjadi fokus perhatiannya.

Ia mengatakan, kehidupan rakyat biasa merupakan titik berat dalam laporan yang mengemukakan bahwa ke depannya nanti pemerintah akan meningkatkan subsidi bagi pembangunan infrastruktur pedesaan dan bagi kaum tani agar taraf kehidupan mereka meningkat."

Meski belum lama tinggal di Tiongkok, Raghvendra cukup tertarik dengan negara ini. Ia juga cukup bangga karena telah sempat mengadakan survei ke Tibet, Tiongkok.

Dikatakannya, berbeda dengan pandangannya semula, ia melihat bahwa pembangunan Tibet ternyata cukup baik. Banyak peternak pindah ke rumah susun yang nyaman. Selain jalan rayanya yang lebar, pensuplaian air minum dan tenaga listrik pun terjamin. Lawatan Raghvendra ke Tibet membuatnya dapat merasakan upaya pemerintah Tiongkok dalam pembangunan pertanian dan daerah perbatasan Tiongkok. Ditambahkannya, laporan pekerjaan Wen Jiabao juga mengemukakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan pembangunan infstraktur pedesaan pada tahun ini sekaligus mendorong pembangunan pertanian dan meningkatkan pendapatan kaum tani. Ia yakin prospek Tibet akan cerah di masa mendatang.

Beberapa tahun terakhir ini, hubungan Tiongkok-India telah meningkat. Pada bulan April 2005, Perdana Menteri Wen Jiabao berkunjung ke India. Pemerintah kedua negara saat itu menandatangani Pernyataan Bersama dan mengumumkan membangun kemitraan kerja sama strategis. Pada bulan November 2006, Presiden Hu Jintao berkunjung ke India dan saat itu kedua negara mengumumkan Komunike Bersama. Pada bulan Januari lalu, Perdana Menteri India Manmohan Singh mengadakan kunjungan resmi ke Tiongkok dan menandatangani "Pandangaan Bersama Abad ke-21". Raghvendra mengatakan,kunjungan timbal balik tingkat tinggi antara Tiongkok dan India merupakan dorongan kuat bagi pertukaran kedua negara di berbagai bidang.