Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-13 18:41:09    
KTT UE Akan Dibayangi Badai Ekonomi

Kantor Berita Xinhua

BRUSSELS, 12 Maret (Xinhua). Kegoncangan ekonomi akan menjadi agenda utama pemimpin-pemimpin negara anggota Uni Eropa dalam KTT tahunannya di Brussels akhir minggu ini.

Enam bulan setelah pasar kredit Eropa menjadi korban krisis sub-prime pasar perumahan AS, para pemimpin UE dibebani tugas untuk mencari jalan keluar dari badai yang belum juga berlalu ini. Badai ekonomi ini telah menjadi resiko penurunan ekonomi utama di blok 27 negara ini.

Pada musim panas tahun 2007, pasar kredit Eropa mengalami kegoncangan yang tiba-tiba ketika para investor menelaah kembali resiko investasi mereka setelah suku bunga kredit perumahan sub-prime AS naik drastic.

Karena pasar kredit di seluruh Atlantik amat bergantung satu sama lain, kerugian kredit perumahan AS dengan cepat menular melalui sekuritisasi dan kredit derivatif ke berbagai penjuru Eropa dan seluruh dunia.

Banyak institusi keuangan Eropa, termasuk nama-nama besar seperti UBS, Credit Suisse, dan Fortis, menderita kerugian besar karena investasi di bidang kredit perumahan.

Diperkirakan institusi-institusi keuangan dunia sampai saat ini telah mencatat kerugian total sebesar 215 milyar dolar AS karena krisis mortgage sub-prime AS. Eropa adalah korban terbesar kedua setelah AS, dengan perkiraan kerugian 78,5 milyar dolar AS.

Meskipun demikian, daftar bank Eropa yang terkena dampak runtuhnya pasar perumahan AS masih terus bertambah panjang. Ketidakpastian ini membuat institusi-institusi keuangan menjadi ragu-ragu untuk memberi kredit. Hal ini menyebabkan menyusutnya kredit, sehingga bank sentral harus terus mengucurkan likuiditas dalam jumlah besar ke sektor perbankan.

Masalah-masalah ini telah menyebar ke segmen-segmen lainnya dari sistem finansial seperti sekuritas real estat komersil, surat obligasi jaminan, dan pinjaman ekuitas swasta dengan jumlah besar, yang terus ditahan oleh bank karena kurangnya investor dari luar yang tertarik untuk membeli produk-produk ini.

"Enam bulan setelah kegoncangan ini dimulai, kami tetap tidak tahu berapa besar kerugiannya," kata Charlie McCreevy, Komisioner UE untuk Pasar dan Layanan Internal di Chartered Insurance Institute di London minggu lalu.

McCreevy memperingatkan sedikitnya pengetahuan tentang jumlah kerugian telah menurunkan kepercayaan dari para investor dan telah mengakibatkan gangguan serius di pasar-pasar tertentu di pasar antar bank.

"Tanpa gambar yang jelas, mengembalikan kepercayaan investor dan pelaku bisnis akan tetap menjadi tantangan besar," katanya.

Angka resmi menunjukkan kepercayaan bisnis Eropa dan konsumen turun di bawah rata-rata jangka panjang. Ini menaikkan kewaspadaan akan momentum investasi dan konsumsi perseorangan, dua motor pertumbuhan.

Dalam menghadapi kegoncangan pasar finansial, penurunan tajam di Amerika Serikat dan naiknya harga kebutuhan sehari-hari, Komisi Eropa bulan lalu merevisi kembali perkiraan ekonomi untuk UE.

Menurut komisi, ekonomi UE akan bertumbuh sebesar 2 persen tahun ini, lebih lambat dari 2,9 persen di tahun 2007.

Sampai saat ini, UE belum mengikuti Amerika Serikat yang menurunkan suku bunga atau melakukan langkah-langkah darurat seperti rencana stimulus ekonomi bernilai 168 juta dolar.

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan bulan lalu bahwa ia tidak melihat kebutuhan akan langkah darurat di saat ini, karena situasi di Eropa tidak sama dengan di Amerika Serikat.

"Bila kita terburu-buru melakukan langkah yang mengejutkan, kita akhirnya malah akan mengabaikan dasar-dasar kuat yang menentukan kepercayaan (publik) kepada kita," kata Barroso.

Barroso mengatakan bahwa Eropa harus berjuang terus untuk mengadakan pertumbuhan, lapangan kerja, dan inflasi yang rendah serta suku bunga yang rendah secara konsisten dalam jangka waktu yang lama berdasarkan Strategi Pertumbuhan dan Lapangan Kerja Lisbon.

Di KTT yang akan datang ini para pemimpin UE dijadwalkan untuk mengadopsi siklus strategi Lisbon selama 3 tahun mendatang, yang menjamin bahwa proses modernisasi dan reformasi akan terus memberikan hasil bagi UE dengan memberikan pengamanan tambahan melawan badai di pasar internasional.

"Secara umum, UE menghadapi kegoncangan yang melanda ekonomi global adalah dengan menjaga kebijakan makro-ekonomi yang stabil dan mendukung kombinasi kebijakan yang seimbang dan meneruskan reformasi struktural," kata Komisi UE dalam sebuah dokumen yang dipersiapkan untuk KTT.

"Dengan strategi Lisbon untuk pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, UE memiliki kebijakan yang tepat dan instrument untuk membantu menghadapi badai yang kini melanda dan untuk meneruskan terwujudnya pertumbuhan dan lapangan kerja," katanya.

Selain refomasi di tingkat makro-ekonomi, para pemimpin UE juga diharapkan akan dapat mewujudkan serangkaian aksi di sektor finansial.

Menteri-menteri keuangan UE menyepakati sebuah peta jalan di bulan Oktober 2007 yang mengharuskan pengaturan dan pengawasan keuangan Eropa dan global untuk mengisi gap yang muncul karena kegoncangan finansial di masa sekarang akibat krisis kredit perumahan AS.

Peta jalan ini didasarkan atas empat area kunci: peningkatan transparansi, valuasi produk-produk keuangan, penguatan syarat-syarat kebijakan, dan membuat pasar berfungsi dengan lebih baik.

Komisi mengatakan bahwa ia meminta para pemimpin UE di KTT itu untuk membangun peta jalan dan "menapak satu langkah lebih jauh" dengan menyeragamkan prinsip-prinsip yang akan memimpin UE secara internal dan internasional dengan kebijakan kepala negara dan pemerintah mereka masing-masing.

Aksi-aksi yang disusun termasuk meningkatkan informasi yang disediakan oleh agen penilai kredit, mendorong pemberitaan yang cepat dan menyeluruh atas kerugian yang diderita institusi keuangan, meningkatkan sistem peringatan dini tentang stabilitas keuangan, dan peningkatan kerja sama antar pihak-pihak pengatur keuangan di UE dan di seluruh dunia.

Eropa "bisa mendapatkan kepercayaan operator pasar dan konsumen dengan tetap waspada dan yakin di saat-saat tegang di pasar keuangan. Eropa juga tetap bekerja dengan partner-partner internasional untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dan menetapkan hal-hal ini secara tangkas dan efektif," kata Komisi.