|
Seperti banyak kota metropolitan lain di dunia, lalu lintas Beijing juga menghadapi tekanan yang relatif besar. Beberapa bulan yang akan datang, pesta olahraga akbar Olimpiade akan dibuka di Beijing. Ketika itu, apakah Beijing dapat menjamin lancarnya lalu lintas semakin mengundang perhatian.
Untuk meredakan kemacetan lalu lintas, bersamaan menciptakan lingkungan lalu lintas yang kondusif bagi suksesnya penyelenggaraan Olimpiade, selama beberapa tahun ini, pemerintah Kota Beijing telah mengadakan upaya yang sangat besar. Wakil KRN, Wakil Gubernur Kota Beijing Ji Lin dalam penjelasannya mengatakan, selama lima tahun yang lalu, Beijing seluruhnya telah menginvestasi 110 miliar yuan RMB untuk memperbaiki infrastruktur lalu lintas.
Ji Lin mengatakan, " Beijing telah memperbesar intensitas pembangunan infrastruktur lalu lintas, terutama termasuk berapa bidang, yaitu pertama adalah jalan, baik jalan raya bebas hambatan, jalan laju cepat, maupun jalan dalam kota, semuanya diinvestasi dalam jumlah besar. Sedangkan upaya besar dan pasokan dana besar Kota Beijing telah memungkinkan pembangunan lalu lintas rel mencapai hasil nyata."
Selama 10 bulan yang lalu, satu jalur lalu lintas yang melintang dari utara ke selatan, yaitu metro ( subway) Lin 5 telah diresmikan, sehingga panjang operasional lalu lintas rel Beijing mencapai 140 kilometer, volume pengangkutan penumpang harian mencapai 2,2 juta orang, ini telah dengan besar memperbaiki keadaan kemacetan lalu lintas di ibukota.
Untuk meningkatkan daya tarik warga terhadap jasa angkutan umum, di jalur utama Beijing telah didirikan jalur khusus angkutan umum, memberlakukan kartu pintar yang lebih mudah dan cepat, dan melaksanakan kebijakan harga rendah tiket angkutan umum. Dewasa ini, harga terendah tiket angkutan umum di sejumlah lin utama hanya 40 persen dari pada sebelumnya. Melakukan perjalanan dengan jasa lalu lintas rel, tak peduli jauh atau dekat jaraknya dan berapa kali ganti kendaraan, harga tiket hanya dua pertiga harga sejenis sebelumnya. Dilaksanakannya langkah tersebut telah memungkinkan proporsi warga melakukan perjalanan dengan jasa angkutan umum ditingkatkan dalam skala besar, dewasa ini, angka itu telah mencapai 34 persen, dan melampaui proporsi perjalanan keluar dengan naik sedan.
Menyinggung perbaikan keadaan lalu lintas, kesan warga Beijing sangat mendalam. Li Jian adalah dosen perguruan tinggi di Beijing. Dikatakannya, " Langkah tersebut telah mendatangkan kemudahan yang sangat besar bagi warga Beijing, sedangkan harga tiket juga menurun di bawah intervensi pemerintah Kota Beijing, agar para warga dapat menghemat biaya perjalanan, saya merasa sangat puas."
Wartawan Harian Globo Brasil, Gilberto Scofielde yang telah tinggal di Beijing selama 4 tahun mengatakan, " Saya dapat menyelami dengan sungguh-sungguh upaya besar pemerintah Tiongkok dalam memperbaiki sarana lalu lintas, pada keseluruhan telah meredakan tekanan lalu lintas."
Meskipun demikian, satu masalah yang tak dapat dihindarkan ialah penduduk permanen Beijing mencapai 16 juta, volume pemilikan kendaraan bermotor warga Beijing melampaui tiga juta, dan angka itu bertambah dengan kecepatan harian rata-rata seribu buah. Banyaknya orang dan mobil telah memungkinkan terjadi kemacetan di sejumlah sektor jalan pada masa puncak masuk kerja dan lepas kerja. Beberapa bulan kemudian, Olimpiade akan diselenggarakan, ketika itu, Beijing akan menerima jutaan orang termasuk atlet, pelatih manca negara dan pengunjung dalam dan luar negeri yang menonton pertandingan Olimpiade, kebutuhan terhadap lalu lintas akan mencapai taraf tertinggi sejarah. Justru karena itu, lalu lintas telah menjadi mata rantai penting dalam persiapan Olimpiade. Pemimpin negara Tiongkok, Jia Qinglin ketika menghadiri sidang terkait menunjukkan bahwa Beijing harus menjamin kelancaran lalu lintas selama penyelenggaraan Olimpiade. Dikatakannya, " Laju pembangunan lalu lintas Beijing selama beberapa tahun ini sangat cepat, harus meningkatkan lebih lanjut pembangunan lalu lintas kota, berupaya memperbaiki keadaan lalu lintas Beijing dan menjamin kelancaran lalu lintas selama Olimpiade."
Untuk mencapai sasaran tersebut, pihak terkait telah menyusun konsep pengelolaan lalu lintas selama Olimpiade dan akan diumumkan pada waktu tertentu. Wakil KRN, Wakil Ketua Eksekutif Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing, Wang Wei menyatakan, " Masalah lalu lintas selama Olimpiade dapat dipecahkan. Kami akan mengambil sejumlah langkah, pertama ialah jalur hijau Olimpiade, semua kendaraan yang ada simbol Olimpiade dapat memasuki jalan khusus Olimpiade, dalam rangka menjamin atlet dan penonton tepat waktu memasuki lapangan pertandingan."
Dikabarkan, skala dan lingkup jalur kendaraan khusus Olimpiade Beijing akan menjadi paling besar dalam sejarah Olimpiade. Berdasarkan komitmen Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing, waktu rata-rata para atlet menuju lapangan pertandingan selama Olimpiade tidak melampaui 30 menit.
Selain itu, Wakil Gubernur Kota Beijing Ji Lin mengungkapkan pula, selama Olimpiade Beijing akan diambil sejumlah langkah pembatasan di bawah prasyarat sedapat mungkin mengurangi dampak terhadap pekerjaan dan kehidupan normal warga. Dikatakannya, " Ketika itu akan mengendalikan perjalanan keluar kendaraan bermotor, yaitu langkah pembatasan dengan pergantian nomor plat mobil ganjil dan genap. Sehubungan dengan dihentikannya perjalanan kendaraan pada suatu waktu, pemerintah akan menyusun langkah pemberian subsidi."
Dijelaskan pula, sebelum upacara pembukaan Olimpiade, Beijing akan mengoperasionalkan banyak lin lalu lintas rel, di antaranya termasuk lin cabang di distrik pusat Olimpiade. Total panjang jalur lalu lintas rel Beijing ketika itu akan mencapai 200 kilometer. Selama Olimpiade, Beijing akan membuka 34 lin khusus angkutan umum untuk melayani keperluan pertandingan Olimpiade. Selain itu, pengungjung manca negara yang memegang tiket Olimpiade masih dapat menikmati kebijakan preferensial yaitu dengan gratis naik angkutan umum.
Bersamaan menjamin lancarnya lalu lintas selama Olimpiade, dan bagaimana menggunakan kesempatan ini membentuk mekanisme jangka panjang penyelesaian masalah lalu lintas Beijng, ini telah mengundang perhatian pemerintah Kota Beijing. Wakil KRN Ji Lin mengatakan, " Ke depan akan dikeluarkan terus sejumlah langkah konkret, yang paling pokok ialah penyelesaian melalui peningkatan pembangunan lalu lintas rel. Kedua ialah mengintensifkan daya tarik lalu lintas atas tanah dan tingkat kelancarannya, agar angkutan umum dapat lebih banyak memikul beban proporsi warga melakukan perjalanan."
Berdasarkan perancangan pemerintah Kota Beijing, sampai tahun 2012, proporsi warga melakukan perjalanan dengan jasa angkutan umum akan mencapai 50 persen. Sampai tahun 2015, Beijing akan membentuk jaringan lalu lintas rel dengan total panjangnya mencapai 561 kilometer, angka itu akan memungkinkan Beijing berharapan melampaui Kota New York dan menjadi kota yang lin subwaynya paling panjang di dunia. Selain itu, Beijing akan dalam jangka panjang melaksanakan kebijakan harga rendah tiket angkutan umum, agar warga dan wisatawan berbagai negara dapat menikmati pelayanan lalu lintas yang lebih mudah, cepat dan murah biayanya di Beijing.
|