Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-18 18:10:54    
Sidang KRN dan MPPR Tiongkok Dlm. Sorotan Media Rusia

cri

Maret tahun ini merupakan bulan yang luar biasa baik bagi Tiongkok maupun Rusia. Karena dalam bulan Maret ini telah dilahirkan presiden baru dalam pemilihan di Rusia , dan telah terpilih pula badan pimpinan negara Tiongkok yang baru dalam sidang rutin Kongres Rakyat Nasional KRN di Beijing . Dua negara besar yang bertetangga dalam waktu yang hampir sama merampungkan pergantian pemimpin negara, hal ini membuat sedikit berbedanya sudut pelaporan wartawan Rusia di Beijing tentang kedua sidang tersebut.

Jumpa pers mengenai kebijakan luar negeri dan situasi internasional yang diadakan Menteri Luar Negeri Tiongkok pada cela kedua sidang setiap tahunnya pasti menjadi fokus perhatian media dalam dan luar negeri. Dalam jumpa pers kali ini, Andrey Kirillov, Kepala Biro Bejing dari Kantor Berita Rusia ITAR-TASS bertanya kepada Menlu Tiongkok Yang Jiechi tentang penilaiannya terhadap keadaan hubungan Rusia-Tiongkok dewasa ini, dan harapannya terhadap kemitraan kerja sama strategis kedua negara kelak setelah terpilihnya Dmitry Medvedev sebagai presiden baru Rusia baru-baru ini. Yang Jiechi dalam jawabannya mengatakan, keadaan hubungan kedua negara baik. Tiongkok menyampaikan ucapan selamat yang hangat atas terpilihnya Medvedev sebagai Presiden Rusia baru-baru ini. Dikatakannya, kini kedua negara telah memasuki dekade kedua kemitraan kerja sama strategis Tiongkok-Rusia, kedua pihak sepakat untuk mendorong terus hubungan kedua pihak dengan bimbingan Perjanjian Kerja Sama Rukun Tetangga Dan Bersahabat Tiongkok-Rusia. Yang Jiechi mengatakan pihak Tiongkok menaruh keyakinan penuh atas prospek perkembangan hubungan kedua negara.

Dari pandangan orang Rusia, pergantian kekuasaan politik satu negara sangat mungkin mengisyaratkan perubahan penting politik dalam dan luar negeri negara tersebut, contoh tipikalnya ialah setelah Putin menggantikan Boris Yeltsin sebagai Presiden, politik Rusia terhadap dunia Barat telah diadakan penyesuaikan kembali besar. Tiongkok dan Rusia dalam satu bulan yang sama mengalami pergantian pemimpin negara lewat pemilihan , hal ini sudah wajar menimbulkan berbagai terkaan media Rusia atas tendensi hubungan kedua negara Tiongkok dan Rusia.

Perhatian yang sama dinyatakan pula oleh wartawan Kantor Berita RIA Novosti, Stanislas Krans. Ia menyatakan sangat gembira mendengar ucapan Menlu Tiongkok tersebut , karena perubahan pemimpin umumnya akan mendatangkan sebagian perubahan kebijakan luar negeri. Maka dalam laporan mereka khusus memperhatikan perkataan Menlu Tiongkok atas hubungan Tiongkok-Rusia, lebih-lebih uraian tentang tidak akan terjadinya sesuatu perubahan dalam hubungan kedua negara.

Kenyataannya , dalam upacara pembukaan sidang rutin KRN kali ini, PM Tiongkok Wen Jiabao dalam laporan pekerjaan pemerintah kepada sidang secara khusus menyinggung hubungan Tiongkok-Rusia. Wen Jiabao mengatakan, selama 5 tahun lalu, kemitraan kerja sama strategis Tiongkok-Rusia telah ditingkatkan ke taraf yang baru. Perkataan ini mengundang perhatian tinggi media Rusia, mengingat dalam laporan pekerjaan pemerintah yang sudah-sudah, umumnya hanya mengadakan peninjauan kembali dan analisa secara garis besar terhadap diplomasi Tiongkok, jarang mengadakan penilaian atas hubungan bilatral yang meruju satu negara tertentu . Sedang kali ini adalah pertama kalinya memberi penilaian tinggi atas hubungan bilatral Tiongkok-Rusia secara khusus dalam laporan pemerintah Tiongkok sejak tahun 2003.

Banyak media Rusia termasuk ITAR-TASS dan RIA Novosti ketika mengutip perkataan yang menyangkut hubungan Tiongkok-Rusia dalam Laporan Pekerjaan Pemerintah pada umumnya menganggapnya sebagai pernyataan bersahabat pemerintah Tiongkok terhadap pemimpin negara baru Rusia. Dapat dikatakan, kedua negara Tiongkok dan Rusia melalui saling menyelenggarakan kegiatan tahun negara pada tahun 2006 dan 2007 telah meningkatkan perkembangan hubungan kedua negara ke tingkat baru. Selama 2 tahun lalu, telah diadakan 9 kali pertemuan puncak Tiongkok-Rusia, hal ini dari segi lain mencerminkan tingkat perhatian pemerintah kedua negara terhadp hubungan bilatral.

Sementara itu, media Rusia juga memperhatikan tanggapan rakyat Tiongkok terhadap masalah-masalah yang dibahas dalam sidang KRN dan MPPR melalui internet. Mereka menganggap untuk lebih memahami suatu masalah, tidak hanya harus memperhatikan laporan media dan pandangan para anggota KRN dan MPPR, juga perlu mengetahui pandangan rakyat jelata lewat media internet, misalnya mengenai penempatan tenaga kerja dan kestabilan sosial, masalah yang berkaitan langsung dengan massa rakyat.