Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-18 11:38:31    
Tata Tertib Sosial di Lhasa Pulih Kembali

cri

Selama beberapa hari ini, di Lhasa, ibukota Daerah Otonom Tibet terjadi kekerasan serius sehingga tata tertib sosial setempat mengalami kerusakan hebat. Ketua Daerah Otonom Tibet Qiangba Puncog kemarin (17/3) di Beijing menyatakan, kejahatan kekerasan serius tersebut diorganisir, direncanakan, dihasut dan dilakukan oleh Klik Dalai Lama dengan bersekongkol dengan kekuatan separatis di dalam dan luar negeri. Kini, situasi di Kota Lhasa sudah cenderung mereda, tata tertib sosial pulih kembali. Berikut laporan wartawan kami.

Di depan konferensi pers yang diadakan Kantor Penerangan Dewan Negara Tiongkok kemarin, Ketua Daerah Otonom Tibet Qiangba Puncog memperkenalkan duduk perkara kejahatan kekerasan tersebut.

Pada Jumat lalu ( 14/3 ) pukul 11 waktu setempat, sejumlah biksu di Kuil Ramoche, sebuah kuil di bagian timur laut Lhasa melemparkan batu terahdap polisi yang bertugas, kemudian, sejumlah penjahat mulai turun ke jalan-jalan, meneriakkan yel-yel tentang pemecah-belahan negara, secara besar-besaran melakukan pembunuhan, perampokan dan pembakaran. Para perusuh melakukan pembakaran dan perampokan terhadap toko, sekolah, rumah sakit, bank, sarana tenaga listrik dan telekomunikasi serta unit pers di jalan-jalan utama, sementara menyerbu ke lokasi usaha telekomunikasi dan instansi pemerintah, membakar kendaraan lalu lalang, mengejar dan memukul massa yang lewat.

Ketua Qiangba Puncog menyatakan, setelah terjadinya peristiwa, pemerintah Daerah Otonom Tibet mengambil berbagai langkah dan menindak kegiatan kekerasan dan kejahatan berdasarkan hukum.

" Daerah Otonom Tibet segera mengorganisir pihak-pihak terkait, memadamkan kebakaran, menolong korban luka-luka, dan meningkatkan penjagaan terhadap sekolah, rumah sakit, bank dan instansi pemerintah, memberantas kegiatan kekerasan dan kejahatan. Langkah-langkah tersebut diambil untuk memelihara stabilitas sosial, memelihara tata hukum negara, memelihara kepentingan mendasar rakyat berbagai etnis. Kini, situasi di Kota Lhasa cenderung mereda, tata tertib sosial telah pulih kembali. "

Dalam peristiwa kekerasan itu, para perusuh membakar rumah penduduk dan toko-toko sejumlah 210 buah, menghancurkan dan membakar kendaraan sejumlah 56 unit, membakar mati dan membunuh massa yang tak berdosa sejumlah 13 orang. Qiangba Puncog mengatakan, dalam peristiwa kejahatan tersebut, para penjahat bertindak sangat kejam, misalnya seorang warga yang tak berdosa tewas karena dibakar penjahat dengan menyiram bensin, seorang anggota polisi bersenjata yang sedang berdinas dipukul pingsan dan dipotong daging pada bagian pantatnya dengan menggunakan pisau. Qiangba Puncog mengatakan, di dunia ini tidak ada negara demokratis mana pun yang dapat mentoleransi kejahatan serupa.

Qiangba Puncog menunjukkan, kejahatan yang serius itu dibuat oleh Klik Dalai Lama dengan tujuan memecah-belah negara dan mensabot persatuan Tibet.

" Kejahatan kekerasan yang serius itu diorganisir, direncanakan dan dilakukan oleh Klik Dalai Lama dengan bersekongkol dengan kekuatan separatis ' Tibet Merdeka ' di dan dan luar negeri. Tujuannya ialah memsabot stabilitas menjelang Olimpiade Beijing. "

Qiangba Puncok mengatakan pula, pemerintah Daerah Otonom Tibet mengambil sikap yang bertanggung jawab dalam memberantas kejahatan kekerasan tersebut, dengan ketat menaati undang-undang. Dalam proses penanganan peristiwa, pihak-pihak terkait tidak membawa dan menggunakan senjata pemusnah apa pun.

Qiangba Puncog mengatakan, selama puluhan tahun, pemerintah Tiongkok menaruh perhatian sepenuhnya terhadap pekerjaan Tibet, berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengambil berbagai langkah. Dia menyatakan, perbuatan apa pun yang mencoba mensabot stabilitas Tibet dan memecah-belah negara pasti akan mengalami kegagalan.