|
Menurut kantor berita Xinhua, massa berbagai etnis di Tibet selama beberapa hari ini dengan marah menggugat peristiwa pemukulan, penghancuran, penjarahan dan pembakaran yang dilakukan elemen-elemen pelawan hukum di Lhasa tanggal 14 Maret lalu sebagai keganasan yang menginjak-injak keadaban manusia.
Dalam peristiwa itu, tercatat 18 orang massa yang tak berdosa tewas dan 382 orang massa menderita luka-luka, kerugian ekonomi mencapai 250 juta yuan atau sekitar 35,7 juta dolar Amerika.
Setelah peristiwa kekerasan itu terjadi, Panchen Erdeni Qoigyi Gyaibo Ke-11 menyatakan dukungan tegas atas semua tindakan yang diambil pemerintah di Lhasa untuk menormalkan kehidupan agama kalangan agama dan umat agama.
Wakil Ketua Cabang Tibet Persatuan Buddhis Tiongkok Daza Danzenglie mengatakan, sejumlah kecil biksu tidak menaati peraturan agama, gayung bersambut dengan klik Dalai Lama, melakukan kegiatan pemecah-belahan tanah air. Perbuatan mereka itu telah merugikan kepentingan mendasar kalangan agama dan umat agama yang luas. Ia dengan tegas menentang perbuatan mereka itu.
Seorang pengusaha Tibet Dawa Danjug mengatakan, pada tahun-tahun belakangan ini, ekonomi Tibet berkembang maju, masyarakat stabil, semua etnis bersatu, rakyat hidup tenteram dan bagaia. Ini adalah kenyataan yang disaksikan umum. Peristiwa kejahatan kekerasan yang dilakukan sejumlah sangat kecil elemen pelawan hukum di Lhasa adalah direncanakan dan didalangi oleh klik Dalai Lama.
|