Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-25 14:13:23    
Tersangka Penunu Peristiwa Kerusuhan 14 Maret Lhasa Ditangkap

cri

Kementerian Keamanan Umum Tiongkok kemarin dalam jumpa pers di Beijing melaporkan keadaan pelacakan dan pembongkaran dua kasus pembakaran rumah (penunu) yang menewaskan beberapa orang di Lhasa, Ibukota Daerah Otonom Tibet dan 5 tersangka kini telah ditangkap. Jurubicara Kementerian Keamanan Umum Shan Huimin menyatakan, Peristiwa 14 Maret kini telah dipadamkan dan tata tertib sosial Kota Lhasa telah pulih normal pada pokoknya. Dalam seluruh proses penindakan berdasarkan hukum itu, anggota polisi, perwira dan prajurit pasukan kepolisian bersenjata selalu menahan diri secara semaksimal dan tidak menggunakan senjata pemusnah apapun. Berikut laporan wartawan kami.

Pada tanggal 14 lalu, di Kota Lhasa terjadi peristiwa kejahatan kekerasan yang serius. Di antaranya, kasus penunu Toko Fashion Yi Shion dan kasus penunu Toko Sepeda Motor Kabupaten Dagze masing-masing mengakibatkan sejumlah orang tewas dan cedera. Jurubicara Kementerian Keamanan Umum itu di depan briefing pers telah memperkenalkan keadaan penangkapan tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut. Dikatakannya,

"Badan keamanan umum Kota Lhasa beberapa hari ini berhasil menangkap 3 tersangka yang terlibat dalam kasus penunu Toko Fashion Yi Shion dan 2 tersangka yang terlibat dalam kasus penunu Toko Sepeda Motor Kabupaten Dagze. Melalui pemeriksaan tahap pertama, para tersangka mengakui semua kejahatannya. "

Dalam briefing pers kemarin, Kementerian Keamanan Umum juga memutarkan rekaman video terkait pemeriksaan lapangan kedua kasus tersebut dan adegannya sangat mengerikan.

Shan Huimin menyatakan,

"Ulah kelima tersangka tersebut telah melanggar hukum Tiongkok dan fakta tak terbantahkan. Kedua kasus tersebut sekali lagi menunjukkan, Peristiwa 14 Maret itu mutlak bukan apa yang disebut "demonstrasi damai" dan "protes damai", melainkan sepenuhnya peristiwa kejahatan kekerasan yang serius."

Menurut pengakuan pelaku kejahatan yang terlibat dalam Peristiwa 14 Maret Lhasa, peristiwa kerusuhan yang serius itu diorganisasi dan direncanakan dengan cermat oleh Klik Dalai dan ditimbulkan oleh kekuatan separatis "Tibet Merdeka" di dalam dan luar negeri dengan saling berkongkalikong.

Shan Huimin mengatakan,

"Maksud kejahatannya ialahnya menimbulkan kekacauan, mengganggu dan mensabot Olimpiade tahun 2008 yang bertema perdamaian dan merusak situasi keseluruhan ketenteraman dan persatuan Tiongkok demi mencapai maksud keji memecah-belahkan tanahair. Kelaliman para perusuh telah membangkitkan kemarahan keras rakyat berbagai etnis di Tibet dan dikecam keras oleh rakyat seluruh Tiongkok."

Perbuatan perusuh tersebut telah mendatangkan kerugian besar bagi keselamatan jiwa dan harta benda masa rakyat setempat. Seluruhnya 18 rakyat jelata yang tidak berdosa mati terbakar atau dibacok, dan mengakibatkan kerugian langsung harta benda melampaui 300 juta yuan RMB.

Setelah terjadinya peristiwa itu, pemerintah Daerah Otonom Tibet segara mengambil langkah untuk memukul kejahatan kekerasan berdasarkan hukum. Kini, Peristiwa 14 Maret telah dipadamkan dan tata tertib sosial di Kota Lhasa telah pulih normal. Shan Huimin menyatakan, rakyat berbagai etnis di Tibet dengan tegas mendukung berbagai langkah yang diambil pemerintah dan dengan tegas mendukung penindakan para penjahat yang terlibat dalam peristiwa kerusuhan itu berdasarkan hukum. Ia mengatakan,

"Badan keamanan umum ketika menjalankan tugasnya selalu berpegang teguh pada prinsip memelihara ketenteraman masyarakat, mempertahankan tatanan hukum dan memelihara kepentingan fundamental rakyat berbagai etnis, menjalankan tugas secara beradab, dengan ketat mendisiplinkan diri, dengan aktif membantu para korban dan dengan sekuat tenaga melindungi keselamatan jiwa dan keamanan harta benda masa rakyat sehingga memperoleh dukungan masa rakyat yang luas. Dalam seluruh proses penindakan, tidak digunakan senjata pemusnah apapun ."

Menurut penjelasan, dalam menangani peristiwa kali ini, seluruhnya 242 anggota polisi dan pasukan kepolisian bersenjata cedera, di antaranya 23 orang luka parah dan satu orang gugur.

Kini, dua kasus penunu itu masih diselidiki. Melalui interogasi tahap pertama, kelima tersangka kejahatan itu mengakui semua kejahatannya.