Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-31 15:51:29    
Diplomat Asing untuk Tiongkok Diundang Menginspeksi Lhasa

cri

Tanggal 28 Maret lalu, sebagian diplomat asing untuk Tiongkok menuju Lhasa, ibukota Daerah Otonom Tibet dan mengadakan inspeksi lapangan selama dua hari di sana berkisar dengan peristiwa kerusuhan 14 Maret di Lhasa. Setelah dengan mata kepala sendiri menyaksikan perusakan yang diakibatkan peristiwa itu, para diplomat asing menyatakan pengertian dan dukungan terhadap langkah yang diambil pemerintah Tiongkok dalam mengantisipasi Peristiwa 14 Maret.

Rombongan tersebut terdiri dari diplomat-diplomat asing dari Brasilia, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Tanzania, Rusia dan lainnya. Setelah tiba di Lhasa, mereka terlebih dahulu menuju Toko Fashion Yichun di Jalan Beijing Tengah yang dibakar, dalam peristiwa kerusuhan itu, lima gadis di toko itu tewas dilalap api. Semua kejadian itu mengejutkan para diplomat. Konselor Kedutaan Besar Tanzania untuk Tiongkok, George N. Manongi mengatakan,

" Kalau tidak datang kemari, saya tidak dapat mengetahui keadaan sebenarnya. Kami merasa gembira bahwa pemerintah Tiongkok dapat mengambil langkah tegas untuk memadamkan kerusuhan."

Ketua Daerah Otonom Tibet, Qiangba Puncog juga secara rinci menjelaskan kepada delegasi mengenai Peristiwa 14 Maret, dan langkah terkait penanggulangannya.

Para diplomat asing juga menyaksikan reruntuhan toko, bank, sekolah, rumah rakyat yang dibakar dalam kerusuhan serta menemui para korban yang tidak berdosa.

Konselor Kedutaan Besar Singapura untuk Tiongkok, Foo Teow Lee mengatakan,

" Menghadapi peristiwa kekerasan itu, kami berpendapat bahwa pemerintah Tiongkok harus mengambil langkah tertentu untuk melindungi keselamatan rakyat Lhasa dan kami mendukungnya."

Para diplomat asing juga mengkonfirmasi sepenuhnya pekerjaan pemulihan situasi di Lhasa.