Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-02 14:28:22    
Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama Internasional di Bidang Bangunan Hijau

cri

Konferensi Bangunan Pintar, Hijau, dan Hemat Energi Ke-4 yang disponsori Tiongkok saat ini sedang berlangsung di Beijing. Wakil Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota dan Desa Tiongkok, Qiu Baoxing mempresentasikannya dalam konferensi tersebut. Ia mengatakan bahwa pada tahun-tahun belakangan ini, kerja sama dan pertukaran Tiongkok dengan masyarakat internasional di bidang bangunan hijau semakin sering dilakukan. Kerja sama dan pertukaran itu telah memainkan peranan positif dalam mendorong perkembangan bangunan hijau di Tiongkok.

Bangunan hijau adalah ruang untuk hidup atau kerja yang sehat dan nyaman, sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan, dan penggunaan yang dampak terhadap lingkungannya adalah sangat minim. Belakangan ini, Tiongkok mengambil banyak tindakan untuk memeratakan bangunan hijau. Misalnya menyusun standar wajib penghematan energi bangunan dan kebijakan preferensial yang mendukung penelitian dan pengembangan teknologi dan produk hijau untuk bangunan. Oleh karena Tiongkok agak tertinggal dalam pengembangan bangunan hijau, maka teknologinya juga relatif terbelakang, sehingga perkembangan bangunan hijau di Tiongkok mengalami hambatan yang serius. Untuk mempelajari dan bercermin pada teknologi dan pengalaman bangunan hijau yang maju di dunia, serta untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama internasional, mulai dari tahun 2005 Tiongkok setiap tahun menyelenggarakan konferensi bangunan hijau internasional. Qiu Baoxing mengatakan: "Dalam konferensi itu diperagakan teknologi-teknologi yang matang, maju, dan layak diterapkan. Di bidang bangunan hijau, Tiongkok tertinggal jauh bila dibandingkan dengan negara-negara Barat yang maju, maka penyediaan platform seperti itu sangat diperlukan agar satu sama lain dapat saling belajar dan bertukar pengalaman. Kesalahan dan pelajaran, atau pengalaman sukses negara-negara maju akan dapat kami pelajari."

Menurut keterangan, sejalan dengan semakin diutamakannya bangunan hijau oleh masyarakat, maka badan terkait pemerintah dan perusahaan dalam dan luar negeri juga memberikan perhatian luas terhadap Konferensi Bangunan Hijau Internasional. Dalam konferensi kali ini, Inggris, Perancis, Jerman, AS, Singapura, dan India sama-sama mengirim delegasi pemerintah untuk berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

Honeywell Automation and Control Solutions Group AS merupakan salah satu perusahaan yang menghadiri konferensi kali ini. Penanggung jawab perusahaan tersebut untuk kawasan Tiongkok Raya, Xu Kejie mengatakan, Perusahaan Honewell menaruh perhatian besar pada pengembangan bangunan hijau di Tiongkok, dan menilai bahwa Tiongkok sangat berpotensi di bidang itu.

Ia mengatakan: "Pemerintah dengan intensif mendorong pemerataan bangunan hijau. Sekarang pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan kebijakan dukungan, namun kekurangannya adalah masih tidak cukupnya cara pelengkap. Setelah digulirkannya cara pelengkap, maka pasar bangunan hijau Tiongkok akan sangat luas."

Wakil Menteri Perumahan dan Bangunan Kota dan Desa Tiongkok, Qiu Baoxing juga optimis terhadap pasar bangunan hijau Tiongkok. Ia menyatakan, Tiongkok adalah negara dengan populasi paling banyak di dunia. Memeratakan bangunan hijau merupakan langkah penting untuk mewujudkan perkembangan berkelanjutan. Menyinggung peningkatan kerja sama internasional di bidang bangunan hijau, ia menyatakan bahwa selain mengadakan konferensi bangunan hijau, Tiongkok juga meningkatkan kerja sama dengan negara dan organisasi internasional terkait melalui alternatif lain, dan telah mencapai hasil yang memuaskan.