Menurut laporan Xinhua, pejabat senior Komite Olimpiade Internasional IOC dan Tokoh Politik Banyak Negara dalam pembicaraan, komentar atau pernyataannya baru-baru ini menentang pemolitikan dan pemboikotan atas Olimpiade Beijing.
Ketua IOC Jacques Rogge Sabtu pekan lalu di Singapura menekankan bahwa diserahkannya hak penyelenggaraan Olimpiade kepada Beijing oleh IOC adalah suatu pilihan bijaksana yang tidak pernah menyesalkannya. Rogge menyatakan pula kepuasannya atas pekerjaan persiapan Olimpiade yang dilakukan Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing. Ketua Dewan Koordinasi Olimpiade Ke-29 IOC Hein Verbruggen dalam komentarnya di Beijing belum lama berselang menentang keras pemoliltikan Olimpiade Beijing. Demikian pula dinyatakan oleh Ketua Kehormatan IOC Samaranch bahwa masalah Tibet adalah masalah politik yang tiada sangkut pautnya sama sekali dengan olahraga .
Menteri Urusan Olimpiade Pemerintah Inggris Jowell ketika menyambut obor suci Olimpiade Beijing di Bandara Heathrow Sabtu pekan lalu menekankan bahwa pemerintah Inggris sudah tentu beranggapan tidak seharusnya memboikot Olimpiade. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Perancis Jean Francois Lamour , yang juga selaku anggota parlemen Perancis baru-baru ini mengatakan di Paris , bahwa banyak orang masih tidak memahami Tibet, apabila karena itu memboikot Olimpiade Beijing , sudah pasti jalan salah yang akan ditempuhnya. Dianggapnya pemboikotan tersebut di samping tidak menghormat para atlet yang sudah mempersiapkan diri dengan susah payah, lebih-lebih merupakan penodaan terhadap semangat Olimpiade. Presiden Belarus Aleksander Lukazenko dalam pernyataannya tertanggal 3 April lalu mengatakan, pemboikotan Olimpiade merupakan ulah non konstruktif , diimbaunya agar atlet berbagai negara tidak termakan oleh hasutan sejumlah politikus tertentu, dan dengan aktif ambil bagian dalam Olimpiade.
Sementara itu, tentangan serupa disampaikan pula oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Norwegia Stoltenberg, Menteri Luar Negeri Australia Smith, Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan Presiden baru Syprus Christofias serta tokoh-tokoh politik dari Kosta Rika, Bosnia-Herzego-vina, Swedia, Selandia Baru dan Spanyol.
|