|
Harian Renminribao Tiongkok hari ini (12/4) menurunkan komentar yang berjudul : Apakah menyerang penyandang cacat adalah hak asasi manusianya "Tibet merdeka"?
Dikatakan dalam komentar itu, apa yang terjadi dalam proses pawai obor Olimpiade di Paris beberapa hari lalu telah membuka mata masyarakat dunia untuk mengenal tampang sebenarnya apa yang disebut "hak asasi manusia" itu. Seorang gadis di kursi roda mendekap erat-erat obor Olimpiade, dan perusuh-perusuh di sampingnya dengan kalap mencoba merebut obor dari tangannya. Gadis itu terpaksa merundukkan badan untuk melindungi obor tanpa menghiraukan pukulan dan tendangan perusuh itu. Gadis tersebut adalah seorang penyandang cacat yang diamputasi kedua kakinya, dan perusuh yang menyerangnya adalah beberapa elemen "Tibet merdeka".
Komentar mengatakan, elemen-elemen "Tibet merdeka" yang mencoba merebut obor dengan kekerasan itu menyerukan "kebebasan" dan "hak asasi manusia", namun untuk itu mereka menginterfensi dan merampas kebebasan orang lain, dan dengan brutal menyerang seorang penyandang cacat yang tidak bersenjata. Betapa sewenang-wenang dan mengerikan "kebebasan" dan "hak asasi manusia" seperti itu!
|