"Saudara pendengar, berikut ini kami sampaikan sebuah laporan tentang sayembara pengetahuan olimpade Beijing. "
Pada tanggal 10 April, Institut Konfusionis Universitas Bahasa Modern Negara Pakistan menyelenggarakan sayembara pengetahuan tentang Olimpiade Beijing yang berlangsung luar biasa .
Jawaban-jawaban menarik yang dikemukakan para peserta menunjukkan persiapan mereka untuk berpartisipasi dalam sayembara tersebut. Ketika menjawab pertanyaan pembawa acara, hampir semua peserta dapat segera menjawab. Kompetisi di antara para peserta yang memiliki kemampuan setara membuat acara sayembara itu berlangsung seru sekaligus hangat. Kemudian, dalam sebuah sesi adu cepat menjawab bagi para pendengar, semuanya sangat aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hingga suasana sayembara itu mencapai puncaknya .
Di tempat penyelenggaraan sayembara itu, Olimpiade tak diragukan lagi merupakan tema terbesar yang diusung. Namun, tema tersebut tidak lepas dari imej Tiongkok. Simbol-simbol khas Tiongkok terlihat meramaikan suasana tempat penyelenggaraan. Di tengah-tengah podium dipasang spanduk besar berjudul "Nyalakan Antusiasme, Kirimkan Impian". Dan di sekitar tempat penyelenggaraan dipasang lukisan tradisional Tiongkok, topeng opera Beijing, dan lukisan tahun baru tradisional Tiongkok.
Di tengah suasana yang kental dengan kebudayaan Tiongkok, sekitar 300 kursi dipenuhi para peserta sayembara, di antaranya adalah para peserta dari jurusan bahasa mandarin Universitas Bahasa Modern Negara Pakistan. Dalam sayembara itu, sang pembawa acara mengajak para mahasiswa Pakistan di sana bersama-sama menyerukan slogan olimpiade Beijing, yakni "One World, One Dream" dalam bahasa Tionghoa.
Ketika melihat jumlah para mahasiswa di lapangan itu menanjak, Presiden Institut Konfusionis, Fu Jianwei tampil ke muka untuk membantu mahasiswa menyerukan slogan Olimpiade dalam bahasa Tionghoa.
Sayembara yang telah menghadirkan pertunjukan yang luar biasa itu telah membagikan kegembiraan kepada para peserta.
Diiringi dengan lagu " Yundongyuan Jinxingqu ", empat mahasiswa Pakistan memegang obor olimpiade tiruan karya pekerjaan tangan mereka sendiri dan melakukan pawai obor yang disambut tepuk tangan meriah dari segenap peserta.
Saat obor Olimpiade tiba di Islamabad pada tanggal 16 April mendatang, mungkin sebagian besar masyarakat tidak sempat menyaksikan pawai obor Olimpiade yang sesungguhnya itu, namun melalui pertunjukkan sayembara ini, mereka sudah bisa mewujudkan impian di lubuk hati mereka.
Sayembara pengetahuan yang berlangsung sekitar satu jam itu berakhir dalam suasana yang menggembirakan. Di luar dugaan, mahasiswa Tiongkok berada pada peringkat ke-3 dan mahasiswa Pakistan berada di urutan ke-dua. Sedangkan juara pertama diraih oleh sebuah tim yang terdiri dari sejumlah mahasiswa asing.
Musik tradisional Tiongkok diperdengarkan saat Duta Besar Tiongkok, Luo Zhaohui, Ketua Asosiasi Olimpiade Pakistan, Arif Hassan dan Presiden Universitas Bahasa Modern Negara Pakistan bersama-sama tampil ke podium untuk memberikan hadiah kepada para pemenang sayembara. Suasana ceria penuh tawa membuat semua hadirin terharu merasakan impian Olimpiade Beijing .
|