Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-23 11:48:38    
"Masalah HAM Tibet" Dalih Sejumlah Negara Barat Intervensi Urusan Intern Tiongkok

Kantor Berita Xinhua

Menurut laporan Xinhua, para pakar Hak Asasi Manusia HAM Tiongkok dan luar negeri ke Forum HAM Beijing Pertama yang digelar di Beijing berpendapat bahwa tuduhan sejumlah negara Barat terhadap Tiongkok dengan dalih apa yang disebut masalah HAM Tibet belakangan ini pada kenyataannya adalah intervensi terhadap urusan dalam negeri Tiongkok dengan menggunakan masalah Tibet.

Wakil Rektor Universitas Etnis Pusat Tiongkok Shesrab Nyima mengatakan, berminatnya kekuatan anti Tiongkok di Barat terhadap "nasalah HAM Tibet" mutlak bukan karena bertolak dari segi moral, melainkan demi kepentingan kekuatan dan hegemoni mereka. Apa yang disebut "masalah HAM Tibet" kenyataannya adalah varitas dari " Tibet Merdeka".

Direktur Pusat Penelitian Seleksi Kebijakan New Delhi India Mohan Guruswamy pernah mengadakan perjalanan selama satu minggu di Tibet tahun lalu. Ia telah menyaksikan sendiri perkembangan pesat Tibet dan kepuasan rakyat di sana atas tingkat penghidupan sekarang.

Ditunjukannya bahwa celaan sejumlah negara Barat terhadap Tiongkok dengan menggunakan " masalah HAM Tibet" baru-baru ini pada kenyataannya adalah mengintervensi urusan dalam negeri Tiongkok dengan dalih masalah Tibet.

Direktur Kantor Penelitian Pengajaran Hukum Internasional Universitas Persahabatan Rakyat Rusia, Profesor Aslan Abashidze mengatakan, urusan Tibet adalah urusan intern Tiongkok. Siapa pun yang merusak prinsip hukum yang sudah lazim di arena internasional dalam masalah kedaulatan negara harus dipandang sebagai pelanggaran HAM.

Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas Kolombia Amerika , Sirrka Korpela mengatakan, banyak dari mereka yang mencela HAM Tiongkok dalam masalah Tibet kenyataannya mereka tidak memahami Tibet dulu maupun kini, sehingga mereka hanya dapat menuturkan kisah yang sepihak.