Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-09 14:15:13    
Diplomat Etnis Tibet Tiongkok Analisa Persoalan Tibet

cri

Untuk menjernihkan kejadian sebenarnya peristiwa " 14 Maret ", Konsulat Jenderal Tiongkok untuk New York mengadakan serangkaian jumpa pers mengenai masalah Tibet untuk memperkenalkan keadaan terkait kepada media, di antaranya kehadiran diplomat etnis Tibet Renzhenluose di depan jumpa pers mengundang perhatian umum.

Renzhenluose yang mempelajari kebudayaan Tibet dan masalah Tibet berpendapat, kini sejumlah orang yang tidak mengenal kejadian sebenarnya dan buta pada sejarah Tibet bersekongkol dengan anasir " Tibet Merdeka ". Maka dia perlu tampil untuk membantu mereka mengenal masalah Tibet. Renzhenluose menunjukkan, selisih pendapat mereka terletak pada pengenalan atas kebudayaan Tibet, mereka menganggap kebudayaan Tibet adalah kebudayaan agama. Namun, pada kenyataannya kebudayaan Tibet hanya merupakan bagian dari kebudayaan etnis Tibet.

" Pada kenyataannya, di kalangan etnis Tibet, tidak saja terdapat kebudayaan agama, kebudayaan Tibet disamakan dengan kebudayaan agama adalah kesalah-pahaman. Dalam sejarah, antar berbagai sektarian terdapat pewarisan yang berbeda, tidak berhubungan. Maka sejumlah orang menganggap agama Buddha aliran Tibet sebagai Dalam Lama adalah sesuatu kesalahan. "

Renzhenluose menyatakan, Dalai Lama berulang kali menyangkal dia bermaksud memecah-belah Tiongkok, namun kenyataan mengungkapkan bahwa dia omong kosong. Jauh pada tahun 1963, pemerintah pengasingan Tibet menyusun UUD, dengan menetapkan bahwa Dalai Lama adalah " Pemimpin Politik dan Agama Maka Esa Negara Kemerdekaan Tibet ". Pada tahun 1992, Dalai Lama bahkan mengumumkan " Asas Tata Politik dan UUD Tibet di Masa Depan ", guna menetapkan pendirian negara, pemilihan presiden, pemerintah sementara, UUD dan anggota perlemen.

Renzhenluose mengatakan, " omong kosong yang paling besar oleh Dalai Lama adalah kemusnahan kebudayaan Tibet, Di New York terdapat sebuah perpustakaan Tibetologi Modern Latse dengan menyimpan sejumlah kitab agama tentang Tibet, 70-80 persen diterbitkan di daerah Tibet yang apa disebut ' pemusnahan kebudayaan '", ini adalah hal yang mustahil. Maka, sejumlah kenyataan menunjukkan, kebudayaan etnis Tibet kini berada pada masa yang paling baik, terbitan paling banyak.

Renzhenluose menunjukkan, mayoritas mutlak saudara etnis Tibet menyaksikan perkembangan di Tibet, sementara berharap memelihara stabilitas sosial.

" Kerusuhan di Lhasa membawa malapetaka bagi rakyat etnis Tibet. Setelah terjadinya peristiwa ' 14 Maret ', wisatawan berkurang, sehingga mempengaruhi pendapatan para warga dan peningkatan kualitas kehidupan rakyat. Kerusuhan itu tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Mayoritas mutlak rakyat etnis Tibet menentangnya dengna keras."