Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-14 16:28:29    
Menteri-menteri Keuangan Zona Euro Khawatir Inflasi

Kantor Berita Xinhua

BRUSSELS, 13 Mei (Xinhua). Menteri-menteri keuangan zona euro menyatakan kekhawatiran mereka tentang kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga makanan dan minyak ketika mereka bertemu di sebuah rapat Selasa malam lalu.

"Inflasi adalah kekhawatiran utama," kata PM Luxembourg dan Menteri Keuangan Jean-Claude Juncker, yang juga memimpin kelompok 15-negara euro kepada reporter dalam perjalanannya ke rapat ini.

Angka resmi menunjukkan bahwa inflasi tahunan di blok 15 negara yang menggunakan euro sebagai mata uang tetap tinggi dalam taraf 3,3 persen di bulan April. Ini melampaui batas dua persen yang diharapkan Bank Sentral Eropa untuk menjaga stabilitas harga, meskipun indeks harga menurun ke tingkat terendah selama 12 tahun ini menjadi 3,6 persen pada bulan Maret.

Juncker memperingatkan bahwa rakyat dengan pendapatan rata-ratalah yang terus menderita karena naiknya harga minyak dan makanan. Ia meminta pemerintah berbagai negara untuk segera menggunakan instrument-instrumen anggaran, bila mereka bisa, untuk membantu kelompok-kelompok pendapatan rendah.

"Beberapa pemerintahan, yang telah mencapai tujuan-tujuan anggaran jangka menengahnya punya ruang untuk maneuver anggaran demi mengakomodasi mereka yang berpendapatan rendah," katanya.

Karena biaya hidup semakin naik, serikat-serikat buruh Eropa baru-baru ini menyatakan permintaan yang lebih untuk gaji yang lebih baik.

Juncker terus memaksa bahwa kenaikan gaji harus ditekan untuk mencegah lingkaran setan yang akan semakin mendorong kenaikan harga, yang bisa mengakibatkan efek putaran kedua.

"Pesan kita adalah bahwa kita tidak ingin efek putaran kedua terjadi," katanya.

Memberi konfrensi pers setelah rapat itu, Juncker menunjukkan bahwa moderasi gaji bukan berarti tidak adanya kenaikan gaji, tetapi kenaikan gaji harus sesuai dengan peningkatan produktivitas.

Kekhawatiran Juncker juga dirasakan oleh Komisi Urusan Ekonomi dan Moneter Joaquin Almunia.

"Untuk sektor terlemah dalam masyarakat kita, inflasi adalah masalah utama. Mereka menderita kekurangan kekuatan membeli, dan harus membayar lebih banyak untuk makanan dan barang kebutuhan sehari-hari," katanya.

Tetapi ia menunjukkan bahwa puncak inflasi untuk zona euro baru saja terlampaui dan ia berharap inflasi akan segera mereda.

"Saya berharap di paruh kedua tahun ini, hal ini akan mereda," katanya.

Dalam ramalan ekonomi terakhir, Komisi Eropa memproyeksikan kenaikan inflasi menjadi 3,2 persen tahun ini dari 2,1 persen di tahun 2007. Selama tahun ini, inflasi di zona euro diharapkan naik ke klimaks dalam kuartal pertama lalu mulai jatuh.

http://news.xinhuanet.com/english/2008-05/14/content_8164715.htm