Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-15 16:45:39    
Guo Tao, Aktor Komedi Tiongkok Yang Mulai Berkibar

cri

Beberapa tahun belakangan ini nama Guo Tao mulai berkibar di antara jajaran nama aktor-aktor Tiongkok. Baik sandiwara maupun film yang dibintanginya menghasilkan pendapatan dari penjualan tiket yang terhitung lumayan. Aktor berusia 40 tahun ini sebelumnya pernah menjadi pemeran utama dalam banyak sandiwara setamatnya ia dari Jurusan Pertunjukan Akademi Opera Pusat dan begitu juga pada tahun 1990-an. Aktingnya sangat disukai para penonton. Bahasanya yang penuh humor didukung karakternya yang terbuka mengesankan setiap orang yang bertemu dengannya.

Guo Tao sempat kebagian peran dalam sebuah film arahan sutradara terkenal Tiongkok, Zhang Yimou. Hampir seratus judul sinetron pernah dilakoninya, antara lain sinetron Rumah Lama dan sinetron Berjumpa di Shanghaitan. Namun, film yang menghantarnya menuju ketenaran adalah Crazy Stone atau Batu Gila arahan sutradara muda asal Tiongkok, Ning Hao. Film bergenre komedi dengan biaya pembuatan yang rendah ini mengisahkan kehidupan seorang rakyat kecil. Ia mengatakan:"Film Batu Gila yang dibuat tahun 2006 memunculkan demam pembuatan film berbiaya rendah. Sejumlah di antaranya mendapat sambutan baik di pasar perfilman, misalnya film Anjing Langit yang diganjar berbagai penghargaan dalam festival film. Saya menganjurkan agar semakin banyak sutradara muda Tiongkok berpartisipasi dalam pembuatan film berbiaya rendah dengan tema yang bervariasi untuk meramaikan pasar perfilman Tiongkok."

Guo Tao menjadi populer melalui aktingnya dalam film Batu Gila. Film Batu Gila adalah sebuah film bergenre komedi yang awal ceritanya bermula dari penemuan sebuah batu zamrud bernilai tinggi. Dalam film itu Guo Tao berperan sebagai kepala tim penjaga keamanan sebuah pabrik. Film itu diramaikan dengan bahasa dialek yang penuh nuansa humor hitam. Para penonton ditarik mengikuti alur cerita yang berliku-liku. Teknik akting Guo Tao terlihat matang dan alami. Ia sukses menampilkan perjuangan hidup rakyat kecil dalam film itu.

Setelah film Batu Gila, Guo Tao mendapat peran lagi dalam film Two Stupid Eggs atau dalam bahasa Indonesianya adalah Dua Orang Dungu. Film itu mengisahkan sepasang suami istri yang sudah tidak memiliki nafsu seks, namun berupaya membuat film yang berjudul "Panduan bagi Suami Istri Yang Baru Menikah" untuk bisa mengeruk banyak uang. Dalam proses pembuatan film itu, suami-istri itu menemukan kembali perasaan cinta mula-mula yang pernah mereka miliki dulu. Film Two Stupid Eggs memiliki banyak alur cerita yang lucu dan mustahil. Bagi Guo Tao film itu penuh kejutan dan cerdas. Mengenai apa artinya kata mustahil, Guo Tao mengatakan:"Hal yang dianggap mustahil sebenarnya terjadi setiap hari. Cara penanganannya lah yang akan memperlihatkan tingkat kecerdasan seseorang yang mengalaminya. Kadang-kadang saat kita meninjau kembali kenangan puluhan tahun yang lalu, kita merasa hal-hal yang terjadi waktu itu memang tidak masuk akal, tapi itulah pengalaman pribadi yang membuat kita menjadi semakin cerdas dan berkualitas."

Baru-baru ini novel berjudul Gaoxing atau dalam bahasa Indonesianya berjudul Gembira karya salah seorang pengarang terkenal Tiongkok, Jia Ping'ao diadaptasi menjadi film. Novel itu menceritakan kisah seorang petani bernama Liu Gaoxing beserta temannya yang mengadu nasib di kota. Film itu menyinggung berbagai kelas masyarakat seperti pengemis dan buruh tani yang hidup di lapisan paling bawah di kawasan perkotaan. Sementara melukiskan kehidupan mereka yang serba sulit, Jia Ping'ao juga menonjolkan sisi kehidupan spiritual si karakter utama, seperti ide, perjuangan hidup hingga urusan asmara. Jia Ping'ao merasa sangat puas terhadap akting Guo Tao dalam film tersebut. Menurutnya Guo Tao berhasil menciptakan nuansa komedi dalam karakter yang dimainkannya. Sementara itu, Guo Tao berpendapat bahwa cerita yang dikisahkan novel tersebut sangat populer di Tiongkok. Ia memuji Jia Ping'ao yang menurutnya sangat bepengalaman dalam melukiskan kehidupan rakyat kecil di perkotaan. Untuk mencurahkan seluruh perhatian dan tenaganya dalam film itu, Guo Tao menolak tawaran main dari orang lain. Guo Tao merasa sangat gembira dapat memainkan berbagai karakter berbeda dalam film-film yang dibintanginya. Ia mengatakan:"Saya selalu ingin mencapai sebuah terobosan. Menurut saya seorang aktor kalau selalu berperan dalam film komedi dengan memainkan karakter yang berwatak sama, akhirnya akan menjadi sangat monoton. Saya justru berupaya mencapai terobosan dalam film-film yang sudah atau akan saya perankan dalam tahun ini. Saya mencoba menunjukkan perubahan dalam akting saya, tapi saya tidak tahu apakah perubahan saya itu dapat diterima penonton atau tidak. Tentu saja, film komedi tetap merupakan salah satu genre yang saya gemari."

Guo Tao berharap dapat memainkan peranan yang bervariasi dan membawa lebih banyak kegembiraan kepada para penonton.