Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-29 16:13:58    
Musim Pertunjukan Internasional Teater Nasional Tiongkok Berakhir

cri

Musim pertunjukan internasional dalam rangka pembukaan Teater Nasional Tiongkok baru-baru ini telah berakhir. Di musim pertunjukan selama seratus hari lebih, kelompok-kelompok kesenian dalam dan luar negeri kelas wahid berturut-turut menggelar pertunjukan sehingga menciptakan suasana meriah di Teater Nasional Tiongkok yang diresmikan pada akhir tahun lalu. Usai musim pertunjukan, arah perkembangan Teater Nasional mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Berikut laporan wartawan kami.

Pada awal April, opera The King of Ys yakni opera klasik Perancis dipertunjukkan di empat panggung sebagai penutup musim pertunjukan internasional. Opera The King of Ys dipertunjukkan bersama oleh aktor aktris Tiongkok dan Perancis dengan Michel Plasson bertindak sebagai sang dirigen. Pada episode terakhir, air seberat 130.000 ton dicurahkan dari atas ke permukaan panggung untuk menghadirkan pemandangan spektakuler "laut menggenangi kota". Efek panggung itu menciptakan perasaan luar biasa di hati para penonton.

Victor Antoine Edouard Lalo, musisi Perancis keturunan Spanyol mengadaptasi lakon The King of Ys dari legenda "Laut menggenangi kota" pada abad ke-5 Masehi. Sejak pertunjukan perdananya pada tahun 1888, lakon itu jarang sekali dipentaskan lagi di Perancis karena tidak mudah mengulangi kembali adegan pemandangan laut menggenangi kota yang spektakuler. Dijadikannya The King of Ys sebagai pertunjukan penutup musim pertunjukan di Teater Nasional Tiongkok memiliki nilai istimewa bagi Michel. Ia mengatakan:

"Dipentaskannya lakon The King of Ys, rasanya istimewa sekali. Lakon itu dilahirkan pada tahun 1888, dan dipentaskan kembali di Tiongkok pada tahun 2008, ini sungguh-sungguh sebuah hari yang patut dirayakan."

The King of Ys hanya salah satu lakon klasik dari berbagai pertunjukan dalam dan luar negeri yang dipentaskan di Teater Nasional Tiongkok. Selama perayaan Hari Natal 2007 dan Tahun Baru 2008, Teater Nasional Tiongkok menyongsong kelompok kesenian asing pertama, yakni Teater Mariinsky Rusia yang merupakan salah satu kelompok kesenian terkemuka di dunia yang membawakan lakon Prince Igor.

Teater Mariinsky mengutus rombongannya sebanyak 500 orang yang terdiri dari pemain-pemain Teater, Balet dan Simfoni. Ini merupakan rombongan kesenian berskala paling besar yang dikirim Rusia ke Tiongkok dalam waktu 50 tahun. Selama 11 hari, lakon Swan Lake dan Le Corsaire yang merupakan lakon pertunjukan klasik Teater Marrinsky berturut-turut dipentaskan di Teater Nasional. Kapten rombongan Teater Mariinsky yakni dirijen terkenal Valery Abissalovich Gergiev mengatakan, untuk merayakan peresmian Teater Nasional Tiongkok, mereka sengaja membatalkan jadwal pertunjukan di negara lain. Ia mengatakan:

"Padahal, pementasan opera dan balet secara bersamaan oleh Teater Mariinsky di sebuah tempat yang sama adalah suatu hal yang jarang terjadi. Apalagi, kami tak pernah meninggalkan St. Peterburg saat perayaan Tahun Baru. Untuk rakyat Tiongkok, kami melakukan hal yang tiada taranya."

Teater Nasional Tiongkok adalah salah satu bangunan simbolis kebudayaan abad baru Tiongkok. Teater itu terletak di bagian barat Lapangan Tian'anmen dan merupakan bangunan megah berbentuk burjasmani dengan kubahnya berstruktur lengkung. Teater Nasional Tiongkok diresmikan pada tanggal 22 Desember tahun lalu. Dalam musim pertunjukan internasional selama 106 hari, 51 kelompok pertunjukan dari seluruh dunia mengadakan 200 pertunjukan panggung yang memainkan 80 lebih lakon. Pertunjukan-pertunjukan itu meliputi berbagai macam bentuk kesenian, antara lain opera, balet, sandiwara, opera tradisional Tiongkok, simfoni, musik rakyat, musik dalam ruang, nyanyian solo, permainan alat musik solo, dan tarian besar-besaran. Berbagai kelompok pertunjukan yang ikut meramaikan musim pertunjukan pada pokoknya mewakili tingkat tertinggi berbagai bidang kesenian pertunjukan. Sementara itu, diadakan pula 49 kali kegiatan pemerataan pendidikan tentang pengetahuan kesenian yang melibatkan sejumlah sarjana terkemuka termasuk mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Li Lanqing beserta seniman-seniwati lainnya.

Direktur Umum Kesenian Teater Nasional Tiongkok Chen Zuohuang menilai tinggi musim pertunjukan itu. Dikatakannya:

"Musim pertunjukan selama seratus hari lebih, baik skalanya maupun taraf keseniannya boleh dikatakan merupakan pertunjukan tiada tara dalam sejarah pertunjukan Tiongkok. Yang memberikan kesan mendalam kepada saya ialah, baik penyanyi maupun dirijennya, baik rombongan pertunjukan maupun rombongan simfoni, semuanya menyatakan penghargaan yang tulus atas peresmian Teater Nasional Tiongkok. Mereka semuanya merasa bangga dapat mengadakan pertunjukan di Teater Nasional Tiongkok dalam musim pertunjukan tersebut."

Selama mengadakan pertunjukan di Teater Nasional, Seiji Ozawa, dirijen terkenal dunia sempat diwawancarai wartawan. Ia mengatakan:

"Dua atau tiga tahun yang lalu, saya datang ke lokasi pembangunan Teater Nasional. Saya tahu bahwa bangunan-bangunan Tiongkok biasanya megah sekali, misalnya Tembok Besar. Setelah melihat bentuk bangunannya, saya masih terkejut juga atas kemegahannya."

Selama musim pertunjukan, Teater Nasional Tiongkok seluruhnya dikunjungi 350.000 penonton. Tidak hanya penonton, media dan komentator pun menilai tinggi bangunan maupun mutu pertunjukan selama musim pertunjukan.

Direktur Umum Kesenian Teater Nasional Tiongkok, Chen Zuohuang menyatakan, taraf keseluruhan pertunjukan pada musim pertunjukan merupakan standar baku kesenian yang harus diterapkan teater ini di masa mendatang. Ia mengatakan:

"Musim pertunjukan perdana bukanlah sekedar sebuah upacara pembukaan, melainkan merupakan arah perkembangan Teater Nasional di masa mendatang. Sebagai teater yang ingin berdiri di barisan pusat kesenian pertunjukan kelas satu dunia, Teater Nasional Tiongkok masih menghadapi banyak tantangan. Kami akan berusaha membina Teater Nasional Tiongkok sebagai balairung tertinggi pertunjukan kesenian Tiongkok, sekaligus menjadikannya sebagai platform pertukaran kesenian dalam dan luar negeri."

Kini Teater Nasional Tiongkok sudah siap mengadakan 250 panggung pertunjukan yang memainkan 120 lakon selama musim pertunjukan Olimpiade. Musim Semi Simfoni Tiongkok Pertama selama satu setengah bulan juga digelar pada akhir April lalu.

Saudara pendengar, demikian tadi telah kami sampaikan laporan tentang berakhirnya musim pertunjukan Teater Nasional Tiongkok sebagai ...