Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-30 15:37:04    
Perayaan Hari Anak di Daerah Bencana Gempa Bumi

cri

Hari Anak Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Juni segera akan datang. Bagi anak-anak di daerah bencana Wenchuan Provinsi Sichuan Tiongkok, Hari Anak Internasional tahun ini cukup istimewa. Menjelang tibanya Hari Anak Internasional tanggal 1 Juni, wartawan CRI sempat mendatangi sekolah tenda-tenda di Kabupaten Zaojiao, Kota Shifang, Provinsi Sihuan. Berikut ini laporan wartawan kami dari daerah bencana gempa.

Sejak terjadinya gempa bumi dahsyat di Wenchuan pada tanggal 12 Mei lalu, massa rakyat di daerah bencana dalam jumlah besar dievakuasi ke Kabupaten Zaojiao, Kota Shifang, Provinsi Sichuan. Sekolah Dasar Kabupaten Zaojiao dijadikan salah satu tempat penampungan massa daerah bencana yang agak besar. Menanggapi gempa susulan yang tak habis-habis, tim medis dari Perusahaan Grup Insuransi Rakyat Tiongkok (PICC) membangun puluhan tenda di kampus sekolah itu untuk menampung para korban. Selain itu, dibangun pula tenda-tenda yang digunakan sebagai ruang kuliah anak-anak.

Tian Tian yang berusia 9 tahun adalah seorang anak perempuan yang malu. Gadis ini menjadi lebih diam akibat bencana gempa kali ini. Ketika teman-teman sekolahnya lagi bermain-main di sela kuliah, dia selalu berdiri diam di sebelah dan jarang bersuara. Ketika ditanya wartawan apakah cita-citanya pada Hari Ank tahun ini, dia dengan berani mengatakan:

"Cita-cita saya adalah bisa menjadi dokter setelah dewasa. Sebagai dokter, saya bisa menolong banyak jiwa apabila terjadi gempa bumi."

Dibandingkan dengan Tian Jin, Ren Yongping yang berusia 15 tahun tampaknya jauh lebih matang. Rumahnya telah ambruk akibat gempa bumi dahsyat. Kini sekeluarganya termasuk ayah, ibu, dan kakeknya tinggal di tenda penampungan. Sebagai murid yang agak besar di sekolah tenda, Ren Yongping mengatakan, dia merasa menjadi cukup matang pada Hari Anak Internasional tahun ini. Dikatakannya sebagai berikut:

"Saya cukup terharu oleh keadaan sekarang ini, banyak guru-guru relawan menemani kami. Salah satu guru saya, familinya tewas juga dalam gempa bumi, tapi dia merasa cukup terhibur apabila lagi bermain-main dengan kami. Saya mengharapkan bencana kali ini dapat cepat berlalu, kami dapat selekasnya kembali ke kampung sekolah." Demikian ujarnya.

Ye Yangyang, seorang relawan dari Institut Keguruan Mianyang Provinsi Sichuan mengatakan, begitu tiba di sekolah tenda ini, dia dapat merasakan ketakutan murid-murid akan gempa bumi yang dahsyat kali ini. Banyak murid tidak bisa duduk di pangku sekolah dengan memusatkan perhatian karena menyaksikan ambruk rumah sendiri dan tewasnya banyak teman-teman sekolah, bahkan mereka tidak bisa ikut serta dalam permainan usai sekolah.

Ye Yangyang mengatakan: "Kami sering menceritakan cerita atau menyanyikan lagu kepada anak-anak tersebut, supaya memperpadat isi kehidupannya sekaligus membebaskan mereka dari kebingungan. Kami mengadakan jadwal kehidupan yang konkret kepada mereka, supaya mereka tahu apa yang harus dilakukan satu tahap demi satu tahap.

Hari Anak Internasional tahun ini segera akan tiba. Di bawah pengajaran guru-guru, Murid-murid dari sekolah tenda Kabupaten Zaojiao kota Shifang lagi merepetisi nyanyian dan tarian. Dibandingkan dengan Hari Anak Internasional sebelumnya, gembira dan kado-kado mungkin agak kurang, tapi semua anak ingin menggunakan naynyian dan tarian mereka untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada tentara, guru, dokter dan relawan yang pernah memberikan bantuan kepada mereka, sekaligus berdoa demi korban tewas dari famili, guru dan teman-teman sekolah mereka.