Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-17 11:17:26    
Sejumlah Provinsi Tiongkok Selatan Dilanda Banjir

cri

Sampai akhir bulan lalu, sembilan provinsi dan daerah Tiongkok Selatan antara lain Zhejiang, Anhui, Jiangxi dan Hubei mengalami hujan badai. Hujan lebat yang turun terus menerus memungkinkan permukaan air arus pokok dan cabang Sungai Yangtse dan Sungai Mutiara melampaui garis kesiagaan. Sejauh ini, hujan badai dan air bah telah mengakibatkan 38 juta orang menjadi korban, di antaranya 200 orang lebih tewas atau hilang, 120.000 rumah roboh dan kerugian ekonomi langsung mencapai 26 miliar yuan RMB.

Menurut sumber dari Stasion Meteorologi Sentral Tiongkok, mulai dari hari Minggu lalu, daerah Tiongkok Selatan dari barat ke timur diterpa cuaca hujan lebat putaran baru. Hujan lebat bersama dengan hujan badai terus akhir bulan lalu dan awal bulan ini akan memperhebat destruktif bencana banjir sehingga situasi penanggulangan bencana banjir menjadi lebih serius. Peramal utama Stasion Meteorologi Sentral He Lifu mengatakan, curah hujan di daerah selatan tahun ini mempunyai beberapa ciri khas sebagai berikut: waktu berlangsungnya agak lama dan lingkupnya relatif luas dan curah hujan relatif deras. Lebih-lebih dari tanggal 7 hingga 14 bulan ini, di banyak tempat muncul curah hujan lebat dan hujan badai. Di daerah Guangdong dan Guangxi bahkan membentuk curah hujan badai yang luas lingkupnya. Curah hujan selama 24 jam di banyak tempat melampaui 300 milimeter yang mencapai atau melampaui rekor tertinggi sejarah.

Kini, sembilan provinsi dan daerah Tiongkok Selatan antara lain Zhejiang, Anhui, Jiangxi, Hubei, Hunan, Guangdong, Guangxi, Guizhou dan Yunnan mengalami bencana banjir yang relatif serius. Di Daerah Otonom Zhuang Guangxi bahkan terjadi galodo dan longsor tanah akibat hujan badai sehingga 1400 lin pengangkutan penumpang diberhentikan dan banyak pengangkutan kereta api dari Nanning ke Beijing dan Shanghai terlambat. Menurut laporan wartawan kami, Guangxi seluruhnya mengevakuasi 730.000 massa yang terjebak dalam banjir dan badan terkait kini sedang dengan sibuk melakukan penanggulangan bencana banjir.

Untuk mengantisipasi bencana cuaca kali ini, Guangxi melalui siaran radio dan televisi memberitahukan informasi peringatan diri selama 24 jam suntuk dan badan meteorologi mengumumkan peringatan dini hujan badai melalui 5,31 juta kali SMS. Selama turun hujan lebat, badan komando penanggulangan bencana Guangxi tiap hari mengadakan pemeriksaan terhadap proyek penanggulangan bencana kota dan kabupaten titik berat dan waduk demi menjamin adanya penanggung-jawab di lapangan. Sementara itu, Guangxi juga secara darurat mengalokasi 5 juta dana tunjangan kehidupan demi menyelesaikan masalah kehidupan korban bencana di Liuzhou, Guilin dan Baise.

Sebelumnya, Kementerian Urusan Sipil dan Kementerian Keuangan telah mengucurkan dana tanggap darurat penanggulangan bencana sejumlah 25 juta yuan RMB dan 16 juta yuan RMB kepada Provinsi Hunan dan Guizhou. Badan terkait sedang secara darurat membeli tenda untuk dikirim ke daerah bencana. Penanggung-jawab Kementerian Urusan Sipil, Li Baojun mengatakan, berbagai pekerjaan penanggulangan bencana kini sedang dilakukan dengan teratur.

Ia mengatakan, sejak terjadinya bencana banjir di Tiongkok Selatan, Komisi Penanggulangan Bencana Negara dan Kementerian Urusan Sipil segera pada hari Jumat lalu menghidupkan rancangan tanggap darurat tingkat 4 nasional dan pada waktu pertama mengirim tim kerja ke daerah bencana untuk memberi pengarahan penanggulangan bencana. Berdasarkan situasi bencana yang terus berkembang, keadaan bencana di provinsi-provinsi Guangdong, Guangxi, Jiangxi dan Hunan ditingkatkan sampai tingkat 3 dan sebuah tim kerja Dewan Negara yang dipimpin oleh satu menteri segera menuju daerah bencana Guangxi untuk membimbing pekerjaan penanggulangan bencana.

Menurut penjelasan, hujan badai putaran baru di Tiongkok Selatan akan berlangsung sampai hari Kamis pekan ini. Menurut pakar Stasion Meteorologi Sentral, sejak tanggal 20 bulan ini, dampak hujan badai di Tiongkok Selatan akan melemah.