Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-19 16:04:41    
Artikel Kedua Sayembara Pengetahuan "Pemandangan Indah Guangxi"--Kampung Halaman Langur Berkepala Putih

cri

Saudara pendengar, selamat berjumpa kembali dalam acara khusus Sayembara Pengetahuan Pariwisata yang berjudul "Pemandangan Indah Guangxi" yang diselenggarakan bersama oleh Radio Tiongkok Siaran Internasional CRI dan Biro Pariwisata Daerah Otonom Zhuang Guangxi, Tiongkok barat daya.

Dalam acara kali ini, kami akan mengajak Anda menuju pegunungan di Kota Chongzuo, Guangxi untuk mengenal Langur Berkepala Putih sejenis satwa liar di dunia yang terancam punah.

Sebelum dimulainya perkenalan tentang hal itu, pertama-tama kami ajukan dua pertanyaan kepada Anda: Pertama, selain Guangxi, di daerah lain di dunia apakah terdapat Langur Berkepala Putih? Kedua, berapa total populasi Langur Berkepala Putih sekarang? Nah, saudara pendengar, ikutilah dengan teliti acara kami hari ini, Anda pasti akan dapat menemukan jawabannya.

Di lembah-lembah pegunungan tinggi di Kota Chongzuo terdapat sekelompok monyet yang lincah dan lucu, sedikit rambut putih menjulang di atas kepala, bagaikan kopiah putih yang meruncing, di bagian leher dan pundaknya juga berwarna putih, sementara mempunyai ekor yang putih dan panjang, itulah Langur Berkepala Putih. Mereka hidup di daerah tersebut pada 2,5 juta tahun yang silam, tapi banyak spesies lain yang hidup bersama langur ketika itu sudah punah. Dewasa ini, hanya di Chongzuo saja terdapat sekitar 700 ekor langur, lebih langka daripada Panda Besar yang terkenal di dunia.

Taman Ekologi Langur Berkepala Putih Chongzuo seluas 34 kilometer persegi itu dihuni lebih dari 400 ekor Langur Berkepala Putih. Wartawan sempat menyaksikan monyet yang sedang makan daun pohon, buah-buahan, dan bermain. Mereka mempunyai gerakan yang lincah dan pandai memanjat tebing yang curam. Dewasa ini, Langur Berkepala Putih menjadi sahabat kaum petani. Xiao Wang, penduduk setempat mengatakan:  "Karena kami mengetahui bahwa Langur Berkepala Putih sangat langka di dunia dan hanya terdapat di daerah ini, maka mereka sangat berharga dan kami semuanya sangat menyayanginya."

Wartawan CRI sempat diundang ke rumah Xiao Wang seorang etnis Miao, di mana kami pertama-tama menghayati adat istiadat etnis Miao yang khas, yaitu minum arak di ambang pintu. Arak tersebut biasanya dihidangkan dalam pesta pernikahan atau jamuan. Untuk mengutarakan rasa persahabatan, para tamu harus meneguk habis seloki arak yang dihidangkan oleh tuan rumah. Pada sela upacara, suasana bertambah meriah di mana tuan rumah dan tamu masing-masing menyanyikan lagu yang mengandung kata-kata ucapan selamat dan pernyataan terima kasih. Tapi, dewasa ini, upacara tersebut sudah disederhanakan. Begitu kedatangan tamu, tuan rumah akan menyambutnya dengan menghidangkan arak enak.

Profesor Pan Wenshi datang ke Chongzuo belasan tahun yang lalu dan khusus melakukan penelitian dan perlindungan terhadap Langur Berkepala Putih. Pan Wenshi mengatakan kepada wartawan bahwa pada awal tahun 1990-an, di Chongzuo terdapat sekurang-kurangnya 2.000 ekor Langur Berkepala Putih. Tapi, jumlah tersebut berkurang dengan tajam sampai sekitar 90 ekor pada tahun 1996. Profesor Pan Wenshi mengatakan, kegiatan umat manusia, misalnya pembakaran hutan dan penggarapan tanah telah melanggar teritori satwa liar, ditambah pemburuan ilegal, sehingga jumlah populasi Langur Berkepala Putih berkurang dengan tajam. Dikatakannya,

" Begitu pemburuan ilegal dapat dicegah dan tempat habitat Langur Berkepala Putih dipulihkan, maka jumlah spesies itu akan dapat dipulihkan."

Profesor Pan mengatakan, kegiatan sehari-hari Langur Berkepala Putih sangat teratur, mereka mencari makan dan bermain di pagi hari dan magrib, siang hari beristirahat, dan tidur di dalam gua pada malam hari. Pekerjaan yang paling penting untuk menambah jumlah keseluruhan spesies yang terancam punah itu adalah memulihkan ruang kehidupan mereka semula dan tempat habitatnya.

Untuk memulihkan tempat habitat Langur Berkepala Putih, pemerintah Kota Chongzuo telah melakukan banyak pekerjaan. Staf Biro Pariwisata Kota Chongzuo, Wei Xin mengatakan:  "Untuk melestarikan lingkungan ekologi, pemerintah membantu setiap keluarga membangun kolam gas metana. Pembangunan satu kolam gas metana memakan biaya sekitar 2.000 yuan RMB, pemerintah memberi subsidi 1000 yuan termasuk pengarahan teknologi. Maka, penduduk setempat dapat menggunakan gas metana untuk keperluan penerangan dan memasak. Di bidang produksi, pemerintah membimbing kaum tani menanam tumbuh-tumbuhan bernilai ekonomi di atas dasar tidak merusak lingkungan ekologi supaya menambah pendapatan mereka."

Sejak tahun 1990-an, pemerintah Kota Chongzuo melarang secara menyeluruh pembakaran hutan dan mereklamasi tanah liar, mempopulerkan kolam gas metana supaya kaum tani mengurangi jumlah penggunaan kayu sebagai bahan bakar. Selain itu, pemerintah mendorong kaum tani menanam tebu, jagung dan padi supaya menambah pendapatan mereka. Dengan demikian, tidak saja kaum tani memperoleh subsidi dari pemerintah dan kehidupan mereka mengalami perbaikan, tapi juga manusia dan Langur Berkepala Putih tidak berebutan ruang kelangsungan hidup, sehingga lingkungan ekologi diperbaiki dari ke hari, tempat habitat Langur Berkepala Putih semakin dipulihkan dan diperluas, jumlah populasi monyet juga bertambah terus, sampai sekarang dapat ditemukan lebih dari 700 ekor. Dewasa ini, penduduk setempat dengan inisiatif melestarikan lingkungan ekologi dan melindungi Langur Berkepala Putih.

Sejak dibangunnya Taman Ekologi Langur Berkepala Putih Chongzuo pada tahun 2002, pariwisata ekologi mulai berkembang. Mungkin ada pendengar CRI yang akan menyangsikan: apakah pengembangan pariwisata akan merusak lingkungan kelangsungan hidup Langur Berkepala Putih yang baru saja dipulihkan. Berkenaan dengan hal itu, Profesor Pan mengatakan, pengembangan pariwisata ekologi akan mendatangkan lowongan kerja yang baru kepada penduduk setempat supaya kehidupan mereka berangsur-angsur diperbaiki, dengan demikian dapat memperluas lingkup cagar, dan menambah keanekaragaman hayati setempat. Dikatakannya,

"Dengan mengembangkan pariwisata ekologi, kami tidak saja dapat melindungi spesies tersebut, tapi juga dapat memperbaiki kehidupan penduduk setempat. Pengembangan pariwisata justru merupakan suatu kesempatan baru dewasa ini. Sebagai ilmuwan, saya sangat mendukung pengembangan pariwisata ekologi di Chongzuo dan daerah sekitarnya, pariwisata ekologi akan memperindah daerah tersebut, kehidupan generasi kami selanjutnya akan menjadi lebih indah dan lebih baik daripada kami sekarang."

Saudara pendengar, Langur Berkepala Putih yang lucu merupakan sahabat umat manusia. Di Kota Chongzuo, Daerah Otonom Zhuang Guangxi, Tiongkok barat daya, penduduk setempat hidup berdampingan dengan harmonis dengan Langur Berkepala Putih, di mana membentuk gambar ekologi yang indah permai. Saudara pendengar, sebelum kami menutup acara ini, kami ulangi sekali lagi dua pertanyaan untuk dijawab para pendengar: Pertama, selain Guangxi, di daerah lain di dunia ini apakah terdapat Langur Berkepala Putih? Kedua, berapa total populasi Langur Berkepala Putih sekarang? Jawaban Anda silakan dikirim ke Jalan Shijingshan Nomor 16A Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, penerimanya adalah Indonesian Department, China Radio Internasional (CRI), dengan kode pos: 100040; Emailnya dikirim ke inbox kami: indo@cri.com.cn . Tanggal batas penutupan sayembara ini adalah tanggal 6 Oktober tahun 2008 (menurut cap post lokal), batas penutupan sayembara email ialah pukul 24 tanggal 6 Oktober tahun 2008. Mudah-mudahan Anda berpartisipasi dalam sayembara pengetahuan kami. Sampai jumpa.