Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-24 15:50:31    
Pemerintah Tiongkok Rencanakan Pembangunan Pasca Gempa Sichuan

cri

Wakil Perdana Menteri Tiongkok yang juga Wakil Komandan Kepala Markas Komando Penanggulangan Bencana Gempa Dewan Negara, Hui Liangyu hari ini atas nama Dewan Negara melaporkan kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional ( KRN ) yang merupakan badan kekuasaan tertinggi Tiongkok mengenai keadaan penanggulangan dan pembangunan kembali pasca gempa Wenchuan, Provinsi Sichuan. Berdasarkan laporan tersebut, Dewan Negara tidak saja mempertimbangkan situasi baru dan tugas baru penanggulangan bencana dewasa ini untuk mengatur secara menyeluruh berbagai pekerjaan titik berat, juga menetapkan pembangunan kembali pasca gempa sebagai tugas jangka panjang, siap merampungkan tugas pembangunan kembali pada tahap awal dalam waktu 3 tahun, terus mengutamakan pembangunan di daerah bencana dalam waktu 5 tahun selanjutnya. Pemerintah Tiongkok dalam proses penanggulangan bencana selalu menerapkan dan menjalankan ide yang mengutamakan kepentingan rakyat, dengan melaksanakannya dalam pengaturan dan perancangan ilmiah dalam pembangunan kembali pasca bencana. Berikut ini kami sampaikan laporan wartawan kami.

Setelah terjadinya gempa bumi dahsyat Wenchuan, Provinsi Sichuan pada tanggal 12 Mei lalu, pemerintah Tiongkok dari awal menganggap penyelamatan jiwa sebagai tugas utama dalam penanggulangan bencana, berupaya seratus untuk menyelamatan jiwa rakyat walau harapannya amat tipis. Dalam laporan kesimpulan yang disampaikan Hui Liangyu mengenai kemajuan pekerjaan penanggulangan bencana, menyelamatkan dengan cepat korban yang terjebak, mengobati korban cedera dan mengatur korban bencana dengan sekuat tenaga adalah isi pentingnya. Menurut statistik, seluruhnya 1 juta 460 ribu orang dievakuasi. Dari reruntuhan diselematkan 84.017 orang, korban cedera yang dirawat sejumlah 2 juta 4 ribu orang, dievakuasi dan ditempatkan korban bencana sejumalh 15 juta 100 ribu orang. Selain itu, pemerintah Tiongkok mendistribusi biaya kehidupan pokok kepada anak yatim piatu, orang lanjut usia yang tinggal sebatang kara dan catat, sementara membagikan uang simpati kepada keluarga yang mempunyai korban tewas dalam gempa. Yang patut disinggung ialah berkat ditingkatkannya pencegahan penyakit, di daerah bencana sejauh ini belum terjadi penyakit menular dan peristiwa kesehatan mendadak, ancaman bencana susulan juga diturunkan seminimal.

Wakil Perdana Menteri Hui Liangyu yang bertahun-tahun membidangi pekerjaan penanggulangan bencana dan banjir mengadakan kesimpulannya mengenai proses penanggulangan bencana di seluruh negeri.

" Untuk pertama kalinya kami menetapkan Hari Berkabung Nasional selama 3 hari yang diikuti pula rakyat jelata dan bencana nasional, untuk pertama kali mengibarkan bendera setengah tiang untuk saudara setanahair yang menjadi korban tewas dalam bencana alam. Sementara ntuk pertama kalinya mengizinkan tim pertolongan internasional ke daerah bencana untuk mencari korban yang selamat. Dan untuk pertama kalinya mengerahkan kereta api khusus, ambulans, pesawat carter dan helikopter mengantar korban cedera dalam jumlah besar, juga untuk pertamanya melaporkan keadaan pertolongan dan penanggulangan bencana selama 24 jam, transparansinya mengundang perhatian seluruh dunia. Tentara dengan cepat dikerahkan, jumlah jenis pasukan yang begitu banyak yang dikerahkan jarang terjadi dalam sejarah; petugas medis melakukan penyelematan korban dan pencegahan penyakit dalam skala besar yang merupakan suatu prestasi pada zaman non-perang dalam sejarah Tiongkok. Jumlah sukarelawan yang ikut serta dalam penanggulangan bencana, jumlah uang dan bahan sumbangan yang begitu banyak juga menciptakan rekor tertinggi dalam sejarah Republik Rakyat Tiongkok. Yang menggoncangkan dunia bukan hanya gempa bumi, tetrapi juga Tiongkok yang besar dan putera-puterinya, yang mengharukan bukan proses penanggulangan bencana sendiri, melainkan semangat bangsa Tionghoa yang menghadapi malapetaka.

Satu setengah bulan sudah berlalu sejak terjadinya bencana, penanggulangan bencana kini sudah memasuki tahap baru. Berkenaan dengan tugas baru dewasa ini, Dewan Negara Tiongkok sudah mengatur pekerjaan titik berat yang baru, antara lain mengatur dengan baik kehidupan korban bencana, melakukan dengan baik secara menyeluruh pencegahan penyakit, mempercepat perbaikan prasarana, melakukan pencegahan bencana dan dengan secepatnya memulihkan produksi di daerah bencana. Anggaran belanja pemerintah pusat akan mengalokasi dana sejumlah 70 miliar yuan RMB untuk rehabilitasi dan pembangunan kembali pasca bencana, 40 miliar di antaranya akan digunakan dalam pembangunan kembali perumahan. Ternyata, mengutamakan kepentingan rakyat dan pembangunan berkelanjutan merupakan rincian pengaturan sekarang. Hui Liangyu mengatakan,

" Dalam proses pembangunan kembali, perlu mempertahankan prinsip menyesuaikan dengan keadaan setempat, menggunakan tanah secara ilmiah, hemat dan intensif, dalam rangka melindungi tanah garapan. Dengan sekuat tenaga menyelamatkan korban cedera, dengan semaksimal mungkin menurunkan tingkat kematian dan tingkat catat. Sedapat mungkin mengatur korban bencana ikut serta dalam rehabilitasi dan pembangunan kembali pasca bencana dan beruapaya meningkatkan pendapatan penduduk di kota dan desa daerah bencana. "

Hui Liangyu menekankan, rehabilitasi pasca bencana adalah tugas mendesak yang berjangka panjang. Untuk itu, Dewan Negara akan menggunakan waktu sekitar 3 tahun merampungkan pembangunan kembali dan terus memperkokohnya dalam waktu 5 tahun selanjutnya. Padahal, Dewan Negara sebelumnya sudah mulai mengadakan perancangan jangka panjang, menyusun dan mengumumkan serangkaian peraturan hukum, antara lain " Peraturan Rehabilitasi dan Pembangunan Kembali Pasca Gempa Wenchuan ". Hui Liangyu mengatakan,

" Penyusunan rancangan keseluruhan dan rancangan khusus harus bertolak dari kenyataan setempat secara ilmiah dan rasional, berupaya meningkatkan taraf dan mutu rancangan, mengutamakan kepentingan rakyat, secara prioritas mempertimbangkan kehidupan pokok dan sarana umum rakyat di daerah bencana, sementara mempertahankan prinsip penggunaan tanah secara aman, ekonomis dan hemat, menangani hubungan manusia dan alam raya. "