Setelah dilanda bencana dan krisis, Indonesia yang pada tahun 80-an dan 90-an dijuluki sebagai surga terakhir di bumi, kini sedang melakukan usaha-usaha ekstra untuk memulihkan industri pariwisata. Di tahun kunjungan Indonesia 2008, CRI menurunkan rangkaian laporan tentang bagaimana Indonesia berusaha menarik turis Tiongkok untuk kembali mengagumi sang nirwana bumi.
Dalam Tahun Kunjungan Indonesia 2008 ini, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia berpartner dengan Garuda Indonesia, sebagai sebuah badan usaha milik negara yang juga adalah penerbangan resmi Indonesia.
Menjelaskan strategi khusus Garuda untuk menarik wisatawan Tiongkok ke Indonesia, Pikri Ilham, Direktur Garuda Indonesia Beijing mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai media untuk memperkenalkan Indonesia tidak saja sebagai tujuan wisata. Ia juga aktif mempromosikan Indonesia sebagai tujuan olah raga, seperti golf, tujuan spa, bulan madu, belajar Bahasa Indonesia, wisata kuliner, dan pusat belanja.
Paket-paket wisata bertema khusus adalah cara yang ditempuh Garuda Indonesia untuk Tahun Kunjungan Indonesia 2008. Selain aktif mengikuti pameran-pameran wisata yang diselenggarakan di Tiongkok, seperti Guangzhou International Travel Fair dan China International Travelmart di Shanghai, Garuda Indonesia juga menggandeng biro-biro wisata Tiongkok untuk mempromosikan berbagai paket wisatanya.
Garuda Indonesia Tour Package adalah paket tur yang dikelola Garuda bersama biro perjalanan terbesar di Tiongkok. Sedangan Garuda Golf Package yang memberikan potongan 50 persen harga tiket bagi peserta turnamen golf yang akan digelar di Indonesia ini, Garuda Indonesia berpartner dengan sebuah biro golf Tiongkok. Masih banyak lagi paket wisata yang dikemas khusus oleh Garuda Indonesia, seperti Paket bulan Madu, Paket Pesta Pernikahan di Bali, Paket Olahraga Air, Paket Spa, serta insentif-insentif khusus bagi penyelenggaraan konfrensi dan rapat di Indonesia selama Tahun Kunjungan Indonesia 2008.
Bagi para pelajar dan mahasiswa Tiongkok, Garuda Indonesia menyediakan diskon khusus bila mereka berminat untuk ke Indonesia dalam rangka studi maupun wisata. Penawaran istimewa ini ditujukan agar generasi muda Tiongkok juga mulai mengenal negara tetangga yang telah memiliki hubungan budaya dan dagang selama ratusan tahun dengan tanah airnya.
Sedangkan Travel Ambassador atau Duta Wisata adalah program khusus Garuda Indonesia yang ditujukan bagi segala kalangan di Tiongkok. Baik pelajar, pekerja, atau kalangan mana saja yang mengumpulkan 15 orang untuk bepergian ke Indonesia bersama-sama, maka orang tersebut akan mendapatkan tiket pesawat gratis beserta transportasi dan hotel di Indonesia.
Berbagai strategi promosi ini ternyata tidak membuat harga tiket pesawat ke Indonesia lebih murah daripada tujuan-tujuan lain di Asia Tenggara. Untuk ke Thailand, Singapura atau Malaysia dari Beijing, turis Tiongkok membayar kurang dari empat ribu yuan RMB atau sekitar Rp. 4.800.000,00. Tetapi untuk ke Indonesia, tiket pesawat yang tersedia dari Beijing berkisar antara empat sampai enam ribu yuan RMB atau sekitar lima sampai tujuh juta rupiah. Hal ini tentu merupakan salah satu faktor yang kurang menarik bagi wisatawan Tiongkok.
Mengenai hal ini, Pikri Ilham menjelaskan bahwa pihaknya berusaha mempromosikan Indonesia sebagai tujuan wisata favorit dunia, yang lain dengan Thailand atau Malaysia. Ini merupakan nilai tambah yang akan didapat wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sehingga mereka mau membayar lebih. Selain itu, menurut Pikri Ilham, penduduk Tiongkok yang pendapatan perkapitanya makin tinggi semakin mampu mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan liburan dengan kualitas tinggi.
Masalah keamanan penerbangan juga menjadi kekhawatiran masyarakat Tiongkok, yang dalam beberapa tahun ini menyaksikan peristiwa hilangnya pesawat atau kapal laut di Indonesia. Untuk ini Garuda Indonesia memberlakukan Zero Tolerance akan standar internasional yang mereka terapkan untuk keamanan. Garuda Indonesia juga menggunakan pesawat-pesawat yang usianya kurang dari 10 tahun yang meningkatkan keamanan penerbangan. Selain itu, untuk meningkatkan keamanan penerbangan, Garuda Indonesia bekerja sama dengan badan-badan perawatan pesawat Tiongkok, misalnya di Zhuhai dan di Hongkong, serta dengan pihak CAAC Tiongkok yang merupakan pihak otoritas penerbangan Tiongkok.
Kiprah Garuda Indonesia di Tiongkok berawal pada tahun 1990, ketika hubungan Indonesia dan Tiongkok yang sempat terputus lebih dari 20 tahun dinormalisasi. Pada awalnya, Garuda Indonesia sempat menghentikan penerbangan Tiongkok dan Indonesia pada tahun 1996, tetapi kemudian membuka kembali jalur penerbangan Jakarta ? Guangzhou di tahun 2001. Pada tahun 2002, Garuda menambah Shanghai dalam rute penerbangannya, dan pada tahun 2003, Garuda menghubungan ibu kota kedua negara dengan menyediakan penerbangan dari Beijing.
Meskipun awalnya tersendat, peningkatan jumlah penumpang dan jumlah penerbangan Tiongkok ? Indonesia, amat signifikan dalam tiga tahun terakhir ini. Dari Beijing saja,di tahun 2006 Garuda Indonesia menerbangkan 10 ribu turis Tiongkok. Jumlah ini meningkat dua kali lipat di tahun 2007. Pada tahun 2008, target Garuda Indonesia adalah menerbangkan 24 ribu turis Tiongkok dari Beijing, dan tiga ratus ribu turis Tiongkok dari seluruh Tiongkok, termasuk dari Guangzhou dan Shanghai.
|