Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-04 12:22:24    
Suriah Berkomitmen Pecahkan Kemacetan Nuklir Iran

Kantor Berita Xinhua

TEHRAN, 3 Agustus (Xinhua). Presiden Suriah yang berkunjung Basharal-Assad mengatakan bahwa Damaskus berkomitmen untuk membantu memecahkan kemacetan nuklir Iran dengan Barat, dengan didasarkan pada perjanjian internasional.

Assad membuat pernyataan ini dalam sebuah konfrensi pers bersama dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di akhir kunjungan dua harinya. Demikian dilaporkan oleh agen berita resmi IRNA.

"Kami di sini untuk mendengarkan pandangan Tehran tentang isu ini dan melihat apakah kita bisa memainkan peran dalam bidang ini," kata Assad dengan menambahkan bahwa ia akan "mentransfer posisi Iran ke sisi lain."

"Saya diberi penjelasan tentang detil-detil program nuklir Iran dalam rapat dengan pejabat-pejabat senior Iran," kata Assad yang tiba di Tehran hari Sabtu.

Selain itu, ia mengatakan bahwa setiap anggota Badan Atom Internasional (IAEA) termasuk Iran, punya hak untuk memiliki energi nuklir yang damai.

Selama ia tinggal di Iran, Assad mengadakan pembicaraan dengan Ahmadinejad dan Menteri Luar Negeri Manoucher Mottaki. Ia juga bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei.

Kunjungan Assad ke Tehran menyusul kunjungannya ke Paris di mana Presiden Nicolas Sarkozy meminta Siria untuk "membujuk" Iran untuk menunjukkan bukti bahwa Iran tidak mengusahakan senjata nuklir.

Pemimpin Suriah itu mengatakan bahwa pada pembicaraannya baru-baru ini dengan para pejabat Prancis, ia telah menekankan bahwa kemacetan nuklir Iran dengan Barat seharusnya diselesaikan melalui dialog.

Dari pihaknya, Ahmadinejad mengatakan kepada konfrensi pers bahwa Tehran selalu siap untuk mengadakan negosiasi tentang berbagai macam isu, termasuk program nuklir.

"Kami serius dalam mengadakan pembicaraan. Kami mengusahakan negosiasi berdasarkan prinsip-prinsip legal yang menuju ke hasil-hasil praktis," tambahnya.

Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran untuk berusaha mengembangkan senjata nuklir dengan topeng program nuklir sipil. Iran menolak tuduhan AS itu dan menekankan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Pemerintah Bush mengatakan bahwa mereka hanya berfokus pada cara-cara diplomasi untuk menyelesaikan isu nuklir, tetapi mereka telah memaksa bahwa mereka "tidak menarik pilihan di atas meja."

Setelah bertemu dengan Presiden Suriah dan delegasinya di Tehran padaa hari Minggu, pemimpin tertinggi Iran Khamanei mengatakan bahwa hubungan antara Tehran dan Damascus saat ini amat solid dan menjanjikan.

Pemimpin tertinggi Iran juga menyatakan harapan bahwa kunjungan Presiden Suriah dan perjanjian yang ditandatangani antara kedua pihak akan terus memperkuat hubungan bilateral.

Presiden Suriah juga sependapat dengan Khamenei yang menyatakan bahwa hubungan yang sudah ada antara Tehran dan Damaskus amat solid dan strategis.

Ini adalah kunjungan Assad ketiga ke Tehran sejak Ahmadinejad menjabat jabatan ini di tahun 2005.

Selama kunjungan menteri luar negeri Iran pada tanggal 17 Juli, Menlu Suriah mengatakan bahwa kedua negara akan terus bertukar ide tentang isu nuklir Iran.

http://news.xinhuanet.com/english/2008-08/03/content_8934332.htm