Untuk menyambut wisatawan dari berbagai sudut dunia, departemen pariwisata Beijing mencanangkan program Homestay Olimpiade bagi para wisatawan asing yang ingin menikmati kebudayaan penduduk Beijing.
Di dekat jalanan bersejarah Gulou, terlihat banyak gang yang kental dengan ciri khas Beijing kuno. Misalnya gang Mao'er atau gang Topi, gang Nanguanfang, dan gang Mianhua atau gang Kapas. Setiap gang menyimpan sejarahnya masing-masing. Rumah Li Xiushi yang terletak di gang Qianmachang dekat dengan jalan raya Gulou, merupakan rumah tradisional Beijing yang bersejarah 150 tahun lebih dengan luas 300 m2 lebih. Sejauh ini sudah ada 20 wisatawan asing yang pernah menginap di kediamannya.
Li Xiushi adalah seorang pensiunan dokter sekolah. Tahun ini ia berusia 81 tahun. Sejak umur enam tahun ia telah menempati rumah tersebut. Ketika ia mendengar Pemerintah Kota Beijing mengadakan program Homestay Olimpiade, ia segera menyuruh anak perempuannya, Wang Kejun untuk mengajukan permohonan.
Mereka membuat kamar toilet dan memasang alat pendingin ruangan di setiap kamar tamu demi kenyamanan para wisatawan asing yang tinggal di rumah mereka. Selain itu, mereka juga menyediakan fasilitas akses internet gratis. Li Xiushi mengatakan, untuk menghadirkan suasana tradisional Beijing mereka mendekor khusus rumah kuno mereka. Di tengah pekarangan rumah Li, wisatawan asing dapat menikmati tradisi kebudayaan Beijing. Wang Kejun mengatakan bahwa sepuluh kamar di rumah mereka selalu kosong, karena itu mereka sangat menyambut kesempatan untuk membuka rumah mereka bagi wartawan asing. Dengan begitu, mereka dapat memperkenalkan tradisi dan kebudayaan Beijing kuno kepada para tamu asing. Selain itu, mereka juga memperbaiki sebuah becak kuno dan memasang kursi kuno agar tamu dapat minum teh sambil duduk-duduk di kursi tersebut.
Demikianlah perjuangan Li memperoleh ijin menjadi bagian dari program Homestay Olimpiade. Sejak itulah, Li Xiushi mulai belajar bahasa Inggris agar ia bisa berkomunikasi dengan wisatawan asing.
Pada hari pembukaan Olimpiade, dua wisatawan Perancis dan empat wisatawan Swedia tinggal di rumah mereka. Wang Kejun menaruh TV di dalam gazebo yang beratapkan dedaunan agar para tamu dapat menyaksikan upacara pembukaan di pekarangan sambil menikmati teh hijau dan buah semangka. Wang Kejun merasa sangat bangga karena semua orang asing tertarik pada upacara pembukaan Olimpiade Beijing.
Beberapa hari belakangan ini, kediaman Li Xiushi telah menerima 15 tamu asing antara lain dari Selandia Baru dan Belanda. Pamela Kane asal Selandia Baru tiba di Beijing pada tanggal 4 Agustus lalu untuk menyaksikan pertandingan olimpiade. Karena khawatir terhadap sarana lalu lintas di Beijing yang sangat padat, ia memutuskan untuk membawa sendiri sepedanya dari Selandia Baru. Namun, sesampainya ia di Beijing, ia menemukan banyaknya lajur stasiun kereta bawah tanah yang menawarkan kenyamanan dan menghemat waktu. Dan sepedanya pun sekarang jarang dipakai.
Selain menyaksikan pertandingan, Odette Reich dan suaminya yang datang dari Belanda juga berencana berlibur ke Chengdu untuk melihat panda dan selanjutnya pergi ke Hongkong, Makao, dan Shanghai untuk menikmati modernitas Tiongkok. Pasangan ini merasa senang tinggal di rumah tradisional bersama penduduk Beijing. Mereka juga sering memperbincangkan topik kebudayaan dan dengan demikian mereka dapat mengenal kebiasaan hidup rakyat Tiongkok, serta tradisi, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari keluarga Tiongkok.
Menurut standar yang ditetapkan departemen pariwisata Beijing, tarif akomodasi dalam program Homestay Olimpiade berkisar antara 50 hingga 80 dolar AS per hari. Menanggapi pendapatannya selama olimpiade berlangsung, Li Xiushi mengatakan bahwa dirinya sangat senang karena mendapatkan kesempatan untuk bergaul dengan wisatawan asing.
|