Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-22 15:15:23    
Kami Mulai Rindu Pada Beijing Walaupun Olimpiade Belum Berakhir

cri

Jika menyebut Portugal, yang muncul dalam benak kita pastilah sepak bola negara ini. Akan tetapi, kesebelasan putra Portugal gagal lolos dari pertandingan kualifikasi zona Eropa untuk tampil di putaran final pertandingan sepak bola Olimpiade Beijing. Tanpa diperkuat pemain-pemain sepak bola, Kontingen Portugal yang terdiri atas sekitar 80 atlet hingga saat ini merebut satu medali emas dan satu medali perak di Olimpiade Beijing yang dibuka pada tanggal 8 Agustus. Baru-baru ini, wartawan CRI khusus memwawancarai Ketua Kontingen Portugal Manuel Boa De Jesus. Selain memperkenalkan Kontingen Portugal, ia khusus menilai tinggi Olimpiade Beijing. Berikut laporan wartawan kami.

Sebelum Olimpiade Beijing, Kontingen Portugal seluruhnya memetik tiga medali emas, 6 medali perak dan 11 perunggu dalam Olimpiade yang lalu. Di Olimpiade Beijing, terhitung sampai sekarang, Nelson Evora dan Vanessa Fernandes masing-masing mempersembahkan satu medali emas dari nomor lompat jangkit dan satu medali perak dari lomba triathlon bagi Kontingen Portugal, suatu prestasi yang cukup memuaskan. Mengenai hal itu, Manuel mengharapkan para atlet Portual yang belum bertanding terus melakukan upaya yang gigih.

"Saya merasa puas atas prestasi mereka. Pertandingan masih belum berakhir, saya berharap atlet-atlet Portugal menunjukkan penampilan maksimal dalam pertandingan selanjutnya."

Bagi penonton Tiongkok, absennya Cristiano Rondaldo yang sekarang sangat mencolok mata di lapangan sepak bola adalah satu hal yang benar-benar menyesalkan. Bagi Manuel, demikian juga halnya.

"Portugal adalah negara kuat cabang sepak bola. Kami mempunyai kesebelasan yang kuat. Tapi itulah olah raga, kadang-kadang kau bisa menang, kadang-kadang kalah juga. Kali ini, kami dikalahkan Italia dalam pertandingan pendahuluan, ini sangat menyesalkan. Kami berharap dapat lolos ke putaran final Olimpiade selanjutnya."

Menyinggung operasi Olimpiade Beijing, Manuel memberikan penilaian tinggi. Ia berpendapat Olimpiade Beijing tidak ada taranya.

"Saya berpendapat, Olimpiade Beijing sangat unik. Setiap Olimpiade mempunyai ciri khasnya sendiri, tapi saya merasa Olimpiade Beijing jauh berbeda dengan Olimpiade yang lalu. Fasilitas yang disediakan di Kampung Atlet Olimpiade sangat bagus. Kampung atlet beroperasi tertib justru seperti satu kota kecil. Urusan logistik juga bagus."

Manuel sudah lama berkecimpung di bidang olah raga, selain memegang jabatan ketua kontingen Portugal, ia juga adalah Ketua Asosiasi Senam Nasional Portugal. Pada tahun 1981, Menuel untuk pertama kali berkunjung ke Tiongkok. Dalam waktu 27 tahun lalu, Manuel pernah banyak kali mengunjungi Beijing, dan hampir bertamasya ke semua tempat wisata. Untuk Olimpiade kali ini, Manuel telah tiga kali datang ke Beijing. Maka, ia sudah telanjur kenal Kota Beijing.

"Saya pernah banyak kali datang ke Beijing. Melalui kunjungan-kunjungan tersebut, saya menemukan bahwa Beijing sama sekali berubah. Saya ingat, dulu warga setempat semuanya melakukan perjalanan ke luar dengan naik sepeda, sekarang mobil sudah sangat populer. Saya merasa Beijing sangat bersih. Beijing telah terjadi perubahan fundamental."

Manuel mengatakan, dia dan para anggota kontingen Portugal merasa sangat nyaman pada hari-hari di Beijing. Pengalaman ini tak akan terlupakan.

"Walaupun Olimpiade Beijing belum berakhir, kami telah mulai rindu pada hari-hari yang dilewati di Beijing. Bagi kami, ini merupakan pengalaman yang sangat unik. Saya gembira dan juga sangat bangga dapat menghadiri Olimpiade Beijing selaku Ketua Kontingen Portugal.