Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-25 13:23:45    
Presiden Hu Jintao Berkunjung Ke Luar Negeri Dan Hadiri KTT SCO

cri

Olimpiade Musim Panas Ke-29 yang menarik perhatian dunia baru saja ditutup di Beijing, dan pemimpin tertinggi Tiongkok segera melakukan kunjungan ke luar negeri untuk waktu 6 hari. Presiden Hu Jintao pagi tadi (25/8) berangkat dari Beijing untuk melakukan kunjungan kenegaraan di Korea Selatan, Tajikistan dan Turkmenistan, serta menghadiri konferensi ke-8 Dewan Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang berlangsung di Tajikistan.

Korea Selatan adalah pos pertama kunjungan Presiden Hu kali ini dan bertepatan dengan genap 16 tahun pembukaan hubungan diplomatik antara kedua negara. Tiongkok dan Korea Selatan dalam komunike bersama yang dikeluarkan pada tahun 1992 mengumumkan saling pengakuan dan pembukaan hubungan diplomatik tingkat duta besar sejak tanggal 24 Agustus tahun 1992. Sepuluh tahun sejak pembukaan hubungan diplomatik itu, kedua negara membina kemiteraan kerjasama menyaluruh. Dalam kunjungan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak di Tiongkok bulan Mei lalu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemiteraan kerjasama strategis. Penanggung jawab Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam wawancaranya baru-baru ini mengatakan bahwa hubungan antara Tiongkok dan Korea Selatan dewasa ini berkembang dengan baik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengatakan bahwa ini adalah kunjungan kedua kali Presiden Hu ke Korea Selatan sejak kunjungan kenegaraannya ke negeri itu pada tahun 2005. Berbicara tentang kunjungan Presiden Hu ke Korea Selatan kali ini, Qin Gang mengatakan,

"Dalam kunjungan kali ini, Presiden Hu akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Lee Myung-bak, serta akan mengadakan pertemuan dengan ketua parlemen dan perdana menteri Korea Selatan untuk bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral serta masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama. Presiden Hu akan mengahadiri pula serangkaian kegiatan pertukaran bilateral. Pihak Tiongkok akan berupaya bersama Korea Selatan mempertegas arah upaya dan tujuan pertukaran dan kerjasama kedua negara di berbagai bidang melalui kunjungan kali ini dalam rangka mendorong kemajuan lebih jauh hubungan kedua negara."

Dunia luar menilai hubungan Tiongkok-Korea Selatan berkembang pesat meski antara kedua negara masih terhitung tidak lama membuka hubungan diplomatik. Wakil Kepala Institut Masalah Internasional Universitas Fudan Shen Dingli menyatakan, perkembangan pesat hubungan Tiongkok-Korea Selatan tidak saja sesuai dengan kepentingan mendasar kedua pihak, menguntungkan pula perdamaian dan kemakmuran regional. Hubungan antara Tiongkok dan Korea Selatan mempunyai prospek perkembangan yang luas.

Tajikistan dan Turkmenistan adalah tetangga bersahabat Tiongkok di Asia Tengah. Tahun ini kebetulan juga ulang tahun ke-16 pembukaan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan kedua negara tersebut. Penanggung jawab Kementerian Luar Negeri Tiongkok menilai positif hubungan antara Tiongkok dengan kedua negara itu, dan menyatakan bahwa kunjungan Presiden Hu kali ini mempunyai arati sangat penting untuk mengkonsolidasi dan memperdalam hubungan persahabatan antara Tiongkok dengan kedua negara itu, serta untuk menjaga keamanan dan kestabilan kawasan Asia Tengah, mendorong perkembangan bersama dan membangun kawasan harmonis.

Dalam kunjungan kali ini, Presiden Hu Jintao akan mengadakan pertemuan dengan presiden dan pemimpin lain kedua negara itu. Selain itu, antara kedua pihak akan ditandatangani pula sejumlah dokumen kerjasama di bidang-bidang politik, ekonomi dan perdagangan.

Kamis mendatang, Presiden Hu akan menghadiri KTT SCO di Dushanbe, ibukota Tajikistan bersama kepala negara Tajikistan, Rusia, Khazakstan, Kirgistan dan Uzbekistan. Ini adalah konferensi yang ke-8 Dewan Kepala Negara sebagai lembaga pengambil keputusan tertinggi SCO sejak organisasi itu berdiri pada tahun 2001.

Doktor Jiang Yi dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok mengatakan,

"SCO mengambil peran semakin nyata dalam memperkuat hubungan antar anggota di kawasan ini maupun dalam mengintensifkan kerjasama multilateral, termasuk daya pengaruhnya di benua Erasia. SCO telah menjadi mekanisme kerjasama multilateral yang paling dinamis dan paling sempurna pembangunan mekanismenya di kawasan Asia Tengah. KTT yang diadakan setiap ahun bukan saja merupakan bentuk organisasi penting bagi keenam anggota untuk saling berkonsultasi dan mengadakan kerjasama pragmatis, pada kenyataannya juga mempunyai peran dan pengaruh sangat penting bagi arah perkembangan seluruh kawasan serta bagi arah kerjasama multilateral seluruh kawasan di masa datang."

Menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok, para kepala negara yang menghadiri KTT kali ini akan mempelajari masalah pemberantasan kekuatan teror kekerasan, kekuatan separatis nasional dan kekutan ekstrim agama melalui kerjasama dan mekanisme yang kuat serta tindakan yang efisien. Selain itu, akan dibahas pula masalah-masalah peningkatan pembangunan integrasi berbagai negara serta perencanaan dan pengaturan kerjasama sosial budaya SCO dan hubungannya dengan pihak luar. Sejumlah dokumen kerjasama multilateral akan ditandatangani.

Setelah menerima Mongolia, Iran, Pakistan dan India sebagai peninjau, organisasi regional dengan populasi seperempat penduduk dunia itu kemungkinan akan menandatangani Peraturan Mitera Dialog Organisasi Kerjasama Shanghai. Hal ini akan menjadi fokus perhatian dunia. Sehubungan dengan itu, Doktor Jiang Yi mengatakan,

"Kalau kesepakatan itu diterima baik, maka akan diletakkan dasar hukum yang penting bagi prinsip keterbukaan organisasi itu, khususnya dialog dan kerjasama antara SCO dengan organisasi regional dan internasional lainnya. Dengan demikian telah mempertegas sifat keterbukaan organisasi tersebut."

Ditambahkan oleh Doktor Jiang Yi, memperkuat pertukaran serta memperdalam kerjasama pragmatis dengan negara-negara sekitar sesuai tidak saja dengan kebutuhan Tiongkok untuk membangun lingkungan sekitar yang harmonis dan stabil serta untuk konsentrasi melakukan pembangunan ekonomi, tapi juga dengan kepentingan negara-negara terkait. Kiranya kita dapat mengharapkan hasil-hasil kunjungan yang akan dicapai kunjungan Presiden Hu kali ini.