Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-30 15:33:22    
Partai Koalisi Berkuasa Thailand Tidak akan Mundur Dari Pemerintah

cri

Partai-partai politik Thailand yang berkuasa kemarin (29/08) di Bangkok menyatakan tidak akan menarik diri dari pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Partai Kekuatan Rakyat. Selain itu, pihak kepolisian kemarin terlibat dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa anti pemerintah di Bangkok, kegiatan unjuk rasa juga menyebar ke daerah di luar Bangkok.

Kemarin malam, ketua atau wakil utama Partai Chat Thai, Partai Untuk Tanah Air, Partai Matchimatippatai, Partai Ruam Jai thai Chat Pattana dan Partai Pracharaj, koalisi lima partai politik yang berkuasa dengan Partai Kekuatan Rakyat telah mengadakan konsultasi mengenai situasi politik dewasa ini. Ketua Partai Chat Thai, mantan Perdana Menteri Banharn Silapa-archa dalam jumpa pers seusai konsultasi menyatakan, lima partai politik akan terus berkuasa bersama Partai Kekuatan Rakyat, dan tidak akan mundur dari pemerintah karena unjuk rasa Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi PAD.

Kemarin sore, ketika mengusir para demonstran yang berkumpul di luar kantor perdana menteri, pihak kepolisian terlibat dalam konflik dengan pengunjuk rasa sehingga paling sedikit 10 orang cedera, dan kegiatan unjuk rasa anti pemerintah sekali lagi meningkat.

Selanjutnya, Perdana Menteri, Samak Sundaravej menghimbau massa berhati-hati ketika ambil bagian dalam unjuk rasa yang diorganisasi Partai PAD, dan mengatakan unjuk rasa anti pemerintah tidak bermanfaat bagi negara.

Selain itu, pendukung Partai PAD kemarin menyerbu tiga bandar udara Phuket, Hat Yai dan Krabi di daerah bagian selatan Thailand.

Panglima Angkatan Darat Thailand kemarin menekankan kembali bahwa tentara tidak akan melancarkan kudeta. Dikatakannya, situasi dewasa ini masih belum sampai taraf begitu tegang untuk memberlakukan keadaan darurat.