Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-09-15 14:58:57    
Warga Negara Yang Berbeda Tapi Senyuman Yang Sama

cri

Selama masa Olimpiade Penyandang Cacat Beijing atau Paralimpiade Beijing terdapat sejumlah relawan yang istimewa, Sayed Habibu Rahman Hussinpur adalah salah satu mereka. Pria yang pandai bercakap bahasa Mandarin ini adalah relawan yang satu-satunya asal Afghanistan di Paralimpiade Beijing.

Sayed adalah seorang relawan penerjemah bahasa, tugasnya ialah memberi pelayanan penerjemahan untuk atlet Afghanistan dan Iran. Sayed tidak merasa asing terhadap Tiongkok. Sejauh pada tahun 2000 dia pernah belajar di Tiongkok dan kembali ke tanah airnya pada tahun 2005. Pada September tahun 2006 Sayed yang telah bekerja di Kementerian Luar Negeri Afghanistan sekali lagi belajar ke Tiongkok. Kini daia adalah sarjana muda jurusan hubungan internasional Universitas Bahasa Dan Kebudayaan Tiongkok. Sayed mengatakan pengalamannya yang dia belajar di Tiongkok agar dirinya sangat menyukai Tiongkok, maka dia memilih Tiongkok sebagai tempat yang dia meneruskan pengajaran. Dia mengatakan:  

"Saya ingin sekali menyelesaikan mata pelajaranku, kalau saya belajar ke negeri lain, maka terpaksa belajar lagi bahasa tujuan negara, tapi kalau ke Tiongkok saya boleh belajar langsung karena saya telah bercakap bahasa Mandarin, dan karena saya pernah belajar di Tiongkok, jadi telah terbiasa, apalagi saya sangat menyukai Tiongkok, jadi saya datang ke Tiongkok lagi. Saya mempunyai banyak teman di Tiongkok, jadi tidak merasa kesepian."

Sebelum Paralimpiade Beijing, Sayed pernah menjadi relawan untuk Olimpiade Beijing. Dia mengatakan:

"Tentu saja berbeda Olimpiade dan Paralimpiade, kalau menyaksikan Olimpiade sangat senang, tapi kalau menyaksikan pertandingan Paralimpiade, akan terharu."

Masa Paralimpiade kebetulan bulan puasa Muslim, Sayed adalah seorang Muslim, Komisi Paralimpiade Beijing pun menghormati kepercayannya dan mengatur kembali waktu kerjanya menurut permintaannya. Sayed sangat puas atas pengaturan tersebut. Dikatakannya:

"Karena bulan puasa, jadi saya mulai bekerja setelah siang, permohonanku diterima."

Hanya terdapat seorang atlet Afghanistan mengikuti pertandingan Paralimpiade Beijing. Dan dalam kompetisi pada tanggal 13 lalu, atlet tersebut telah mengakhiri pertandingannya dalam kompetisi angkat besi. Sayed mengatakan hasil tidak begitu penting, dia sangat senang karena atlet tanah airnya dapat mengikuti pertandingan paralimpiade Beijing.Dikatakannya:

"Saya sangat puas karena dia dapat mengikuti Paralimpiade. Waktu Paralimpiade dibuka, saya pernah ke Sarang Burung, saya terharu dan senang ketika menyaksikan kenampilan kontigen Afghanistan di Sarang Burung."

Setelah akhirnya pengajaran, Sayed akan kembali ke tanah airnya. Dia menyatakan, kalau mempunyai kesempatan untuk bekerja di Tiongkok dia pasti senang sekali. Dia pun berharap agar teman-temannya dapat datang ke Tiongkok untuk mengenal sejarah dan kebudayaan Tiongkok. Dikatakannya:

"Tiongkok adalah tempat yang patut Anda kunjungi, kalau mempunyai kesempatan, datanglah ke Beijing."