Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-10-09 16:19:56    
Dubes Tiongkok: Tiongkok-AS Bersama-sama Hadapi Krismon

cri

Bank Senteral AS dan Bank Senteral Eropa kemarin (08/10) bersama-sama menurunkan suku bunga sebagai tanggapan bersama darurat yang tiada taranya dalam sejarah untuk meredakan dampak krisis moneter terhadap ekonomi. Satu hari kemudian, Bank Senteral Tiongkok menurunkan suku bunga dalam rangka memelihara pertumbuhan ekonomi secara stabil dan relatif cepat. Dalam sebuah seminar hari ini, Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat Zhou Wenzhong menyatakan kepada para sarjana Amerika bahwa Tiongkok dan AS hendaknya mengintensifkan kerja sama untuk bersama mengantisipasi krisis moneter yang tengah melanda seluruh dunia.

Dalam seminar hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS yang disponsori oleh Pusat Kebijakan Negara AS, Zhou Wenzhong menyatakan, krisis moneter yang diakibatkan oleh kredit perumahan AS sedang menjalar ke seluruh dunia. Berbagai ekonomi dunia mungkin mengalami kerugian bersama karena kepentingannya antara satu sama lain semakin erat. Tiongkok menaruh perhatian besar pada perkembangan situasinya.

Dia mengatakan: " Tiongkok memegang banyak surat obligasi Freddie Mac dan Fannie Mae maupun surat obligasi negara AS. Maka sistem moneter AS yang bermasalah pastilah dapat mendampak keamanan investasi Tiongkok. Maka kami mengikuti cermat situasi krisis moneter AS. Saya berpendapat bahwa kita hendaknya berupaya bersama untuk menghindarkan memburuknya lebih lanut situasi tersebut." Demikian kata Zhou Wenzhong, Duta Besar Tiongkok untuk AS.

Zhou Wenzhong menunjukkan, sementara menghadapi berbagai tantangan di dalam dan luar negeri, Tiongkok sebagai ekonomi yang bertanggung-jawabtelah mengambil langkah-langkah yang relevan untuk memelihara pertumbuhan ekonomi dan kestabilan moneter. Dikatakannya, meski tahun ini Tiongkok mengalami bencana alam yang mendatangkan kerugian harta yang besar, tapi pemerintah Tiongkok telah mengambil tindakan efektif untuk menjamin pertumbuhan ekonomi domestik dan juga memberikan sumbangan bagi kestabilan ekonomi global.

"Pembangunan ekonomi Tiongkok pada tahun ini mengalami ujian serius karena terjadinya bencana hujan es besar-besaran dan gempa bumi dasyat. Dalam keadaan tersebut, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tetap memelihara laju 10,4 persen pada semester pertama tahun ini. Di bawah latar belakang pergolakan moneter internasional, pemerintah Tiongkok mengambil tindakan positif untuk memelihara pertumbuhan kontinu ekonomi, misalnya menurunkan lagi suku bunga tabungan dan kredit Renminbi, dan meningkatkan skala kredit lembaga keuangan menengah dan kecil, hal itu memudahkan usaha kecil dan menengah untuk memperoleh pinjaman kredit yang lebih banyak. Kini Tiongkok berupaya memelihara perkembangan ekonomi secara berkelanjutan dan stabil pada semester kedua." Demikian kata Zhou Wenzhong.

Ia menunjukkan pula, menghadapi situasi dewasa ini, Tiongkok dan AS hendaknya mengintensifkan kerjasama dan mengambil langkah yang positif, bersatu padu untuk mengantisipasi krisis secara efektif.

"Sebagai dua lokomotif besar di dunia, volume total ekonomi Tiongkok dan AS mengambil 40 persen volume ekonomi seluruh dunia, dilihat dari sudut manapun boleh dikatakan bahwa Tiongkok dan AS mempunyai kepentingan bersama. Tiongkok dengan tulus hati mengharapkan AS selekasnya terlepas dari kesulitan dewasa ini. Saya berharap Tiongkok dan AS sebagai dua negara besar meningkatkan hubungan kemitraan konstruktif, berupaya bersama memberikan sumbangan demi kemakmuran ekonomi kedua negara bahkan seluruh dunia."

Derek Scissors, seorang sarjana di bidang Asia dari Dana Heritage yang ikut serta dalam seminar itu berpendapat, Tiongkok memainkan peranan konstruktif dalam menstabilkan ekonomi dunia. Dikatakannya bahwa dalam ekonomi global terus berada dalam bayangan gelap, peranan positif ekonmi Tiongkok dapat dimainkan lebih lanjut.