Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-10-22 14:51:37    
Perubahan Pekan Raya Barang-barang Impor dan Ekspor Tiongkok Cerminkan Perkembangan Perdagangan Luar Negeri Tiongkok

cri

Pekan Raya Barang-barang Impor dan Ekspor Tiongkok Ke-104 digelar di Guangzhou Tiongkok Selatan baru-baru ini. Pekan raya yang lebih dikenal dengan "Canton Fair" itu merupakan pameran ke-104. Canton Fair yang mulai diadakan pada tahun 1957, pada awalnya dikenal dengan Pekan Raya Barang-barang Ekspor Tiongkok (CECF), kemudian pekan raya itu diganti namanya menjadi Pekan Raya Barang-barang Impor dan Ekspor Tiongkok (CIECF) pada tahun 2007, yang diadakan dua kali setiap tahun, masing-masing pada musim semi dan musim gugur. CIECF merupakan pekan raya transaksi internasional yang terbesar di Tiongkok, sekaligus indikator perdagangan Tiongkok terhadap luar negeri, mencerminkan berbagai informasi di bidang situasi perdagangan luar negeri Tiongkok dan kebijakan Tiongkok di bidang perdagangan.

CIECF dimulai pada tahun 1957, ketika itu, masih belum sampai 10 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, waktu itu negara-negara Barat melaksanakan blokade ekonomi terhadap Tiongkok. Pakar peneliti perdagangan internasional, Mei Xinyu mengatakan, diadakannya CIECF mempunyai arti dan misi yang khusus.

Pakar berpendapat bahwa perubahan nama tersebut memanifestasikan penyesuaian kembali kebijakan Tiongkok di bidang perdagangan dengan luar negeri, mengeluarkan sinyal kuat bahwa Tiongkok mengusahakan keseimbangan ekspor dan impor.

Pakar Song Hong mengatakan, pada awalnya reformasi dan keterbukaan, target perdagangan Tiongkok dengan luar negeri ialah mendorong ekspor agar memperoleh devisa, meningkatkan daya produksi domestik. Dengan kebijakan demikian, dan harga sumber daya yang relatif rendah di Tiongkok, maka industri pengolahan ekspor Tiongkok berkembang pesat, surplus perdagangan yang dialami Tiongkok pun terus bertambah. Masuknya dana asing dalam jumlah besar memberi tekanan tertentu terhadap regulasi ekonomi Tiongkok, dan menjadi sebab utama terjadinya pergeseran perdagangan antara Tiongkok dan negara lain.

Pada tahun 2007, nilai total ekspor dan impor Tiongkok menerobos 2 triliun dolar Amerika, menjadi instansi perdagangan terbesar ketiga di dunia. Penanggung jawab Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan, pada zaman baru, CIECF selain menyediakan platform transaksi, akan menyediakan pula jasa yang lebih baik dalam hal memperbaiki cara pengembangan perdagangan, mengoptimalkan struktur produk ekspor dalam rangka mengharumkan merek Tiongkok di dunia.