Usai pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Hu Jintao tadi pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono siang hari ini (23/10) menyampaikan pidato berjudul "Kemiteraan Strategis Indonesia-Tiongkok, Pada Lingkup Regional dan Internasional" di Universitas Peking.

Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono menekankan sejumlah isu-isu global, seperti krisis finansial, krisis energi, krisis pangan, perubahan iklim, dan lain sebagainya. Menurut Yudhoyono, berbagai problema tersebut dapat diselesaikan bila semua pihak mau duduk dan bersama-sama mencari solusi. Seperti motto yang selalu diusungnya, "Bersama Kita Dapat Pecahkan Masalah" adalah salah satu hal yang diperlukan untuk menangani berbagai krisis dewasa ini.

Yudhoyono menyatakan harapannya pula agar hubungan kemiteraan strategis Indonesia dan Tiongkok dapat terus diperdalam dan diperluas karena Tiongkok sebagai negara terbesar di kawasan Asia, dan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara perlu saling bekerjasama dan memainkan peranan penting dalam mengatasi berbagai masalah internasional.

Acara pidato Presiden Yudhoyono ini dihadiri oleh sekitar 200 orang yang terdiri dari mahasiswa Universitas Peking jurusan sastra Indonesia, mahasiswa dan warga negara Indonesia yang ada di Beijing. Turut hadir pula Ibu Negara Ani Yudhoyono serta sejumlah menteri negara dan pengusaha Indonesia yang turut dalam rombongan presiden dalam rangka menghadiri Pertemuan Asia Eropa ke -7.