Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-10-27 12:48:42    
Dari Ibu Yang Biasa Lahir Karya Yang Luarbiasa.

cri

Halo, Saudara Pendengar, senang sekali bertemu kembali dengan Anda dalam Ruangan Kehidupan Sosial bersama saya Xiaofang. Dan untuk mengisi Ruangan Kehidupann Sosial hari ini, saya akan mengangkat kisah luarbiasa dari sosok seorang ibu yang biasa.

Keterbatasannya menuntut ketegaran dan perjuangan yang membuahkan sebuah yayasan yang telah memberikan sumbangsih tak ternilai bagi anak-anak penderita kelumpuhan otak. Seperti apa kisah lengkapnya? Berikut laporannya.

Wang Fang memang seperti kebanyakan ibu pada umumnya, tapi ada satu hal yang membuatnya berbeda dengan ibu-ibu lainnya. Wanita yang menetap di Nanning, Guangxi ini memiliki kisah hidup istimewa. Ia adalah ibu dari sepasang anak kembar yang menderita kelainan otak.

Kesehariaannya yang dipenuhi dengan kesibukan membesarkan sang buah hati yang mengidap kelumpuhan otak, justru mendorong nuraninya untuk membantu banyak anak-anak penderita kelumpuhan otak. Jerih payahnya yang lahir dari kasih sayang seorang ibu ini diganjar penghargaan oleh PBB. Ia bahkan menerima sumbangan dana untuk program pelayanan penyandang cacat.

Pada tahun 1992, Wang Fang yang saat itu berusia 25 tahun melahirkan sepasang anak kembar yang diberi nama Baobao dan Beibei, yang dalam bahasa Mandarin berarti sayang. Sebagai seorang ibu baru, Wang Fang merasa putus asa saat mendengar diagnosa dokter yang mengatakan bahwa Baobao menderita kelumpuhan otak. Dikatakannya:

"Perasaan saat itu tidak bisa dilukiskan. Sama sekali tidak tahu bagaimana menghadapinya. Langit serasa runtuh."

Sejak hari itulah, Wang Fang bersama kedua anaknya sering pergi berobat ke banyak rumah sakit. Dan Wang Fang baru tahu bahwa sampai sekarang belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit anaknya, paling-paling hanya mengandalkan terapi khusus. Beban terasa semakin berat lagi saat Wang Fang tidak bisa menemukan sekolah yang mau menampung kedua buah hatinya.

Seiring waktu, Wang Fang makin mengenal banyak orang tua yang senasib. Wangfang juga mengenal beberapa pejabat badan kesejahteraan dan yayasan. Melalui mereka, Wang Fang menemukan banyak anak penderita kelumpuhan otak tidak mendapat pelayahan kesehatan maupun pendidikan. Anak-anak ini kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pengobatan, dan mungkin kesembuhan.

Wang Fang yang tidak mau menyerah begitu saja kepada keadaan, memutuskan untuk tidak tinggal diam. Pada tahun 2002, Wang Fang mendirikan sebuah yayasan yang menyediakan pelayanan dan terapi penyembuhan yang diberi nama "Keluarga Anqi" yang berarti malaikat dalam bahasa Mandarin.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang bahwa anak-anak penderita kelumpuhan otak juga adalah anak malaikat. Saya sendiri berharap Yayasan Keluarga Anqi dapat mendorong lebih banyak orang menaruh perhatian pada anak-anak penderita kelumpuhan otak."

Awalnya, Yayasan Keluarga Anqi hanya memiliki tiga orang staf dan hanya merawat lima anak penderita kelumpuhan otak. Akan tetapi, makin lama makin banyak anak penderita kelumpuhan otak yang dikirim ke yayasan ini. Beban yang ditanggung Wang Fang ikut semakin berat karena ia hanya mendapat pemasukan yang sangat sedikit. Bahkan, Yayasan Keluarga Anqi tidak lagi mampu membiayai berbagai pengeluaran. Tapi ketika itu, Wang Fang tidak mau menyerah. Ia bahkan rela menjual rumahnya, agar Yayasan Keluarga Anqi tetap bisa berjalan.

Demi perkembangan yayasannya, Wang Fang meletakkan pekerjaannya di perguruan tinggi. Keputusan itu tidak pernah disesalinya. Semakin terkenalnya Yayasan Keluarga Anqi, semakin banyak bantuan dari organisasi internasional dan badan amal di dalam dan luar negeri yang diterima Wang Fang. Dengan bangga ia menceritakan,

"Setiap kali saya berkomunikasi dengan anak-anak, saya selalu merasa sangat bangga. Orang tua anak-anak ini semakin hari juga semakin optimis dan bahagia. Mereka sekarang mempunyai harapan. Dan saya sendiri, sekarang mempunyai keyakinan pada masa depan."

Selama enam tahun, Yayasan Keluarga Anqi telah menyediakan terapi penyembuhan, pendidikan, bimbingan hidup dan sosialisasi, serta bimbingan orang tua untuk 80 lebih anak penderita kelumpuhan otak. Wang Fang mengatakan bahwa impiannya yang terbesar ialah mendirikan sebuah sekolah yang besar untuk anak-anak penderita kelumpuhan otak agar mereka dapat belajar dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

Saudara Pendengar, sampai disini dulu perjumpaan kita hari ini. Terus nantikan Ruangan Kehidupan Sosial pekan depan yang disiarkan oleh CRI setiap hari Senin langsung dari Beijing. Saya Xiaofang, sampai jumpa!