Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-10-28 14:55:41    
Tiongkok Sesuaikan Kebijakan Tepis Imbas Krisis Finansial Global

cri

Gubernur Bank Rakyat atau bank sentral Tiongkok Zhou Xiaochuan hari Minggu lalu atas nama pemerintah pusat melaporkan upaya pemerintah untuk meningkatkan pengontrolan makro finansial kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN). Atas nama pemerintah Tiongkok, Zhou Xiaochua sekali lagi menegaskan bahwa Tiongkok dapat dengan efektif menepis pukulan dari luar.

Menurut statistik terbaru, dalam tiga triwulan pertama tahun ini, Tiongkok mencapat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 9,9 persen, untuk pertama kali dalam 6 tahun terakhir ini pertumbuhan PDB turun sampai satu digit. Ditekankan oleh Zhou Xiaochuan, di satu pihak hal ini terjadi akibat perubahan situasi ekonomi dunia, khususnya pengaruh berkurangnya permintaan eksternal terhadap ekonomi Tiongkok, namun sementara itu juga merupakan hasil pengontrolan subjektif yang dilakukan Tiongkok sejak akhir tahun lalu untuk menekan ekonomi yang terlalu panas. Menghadapi krisis finansial internasional dewasa ini, gubernur bank sentral Tiongkok itu mengatakan: "Penyesuaian kembali ekonomi dan finansial global dewasa ini merupakan hasil wajar terurainya kontradiksi ketidakseimbangan yang terakumulasi dalam waktu panjang, dampaknya terhadap ekonomi Tiongkok tidak boleh dinilai rendah. Sementara itu perlu diketahui bahwa situasi ekonomi Tiongkok dewasa ini secara keseluruhan adalah baik, kekuatan lembaga-lembaga keuangan Tiongkok secara merata mengalami peningkatan, kemampuan mencetak ketuntungan dan daya melawan risiko meningkat dengan nyata, likuditas pasar secara keseluruhan relatif cukup, sistem keuangan juga mantap dan aman, mampu dengan efektif menahan pukulan dari luar."

Dikatakan oleh Zhou Xiaochuan, situasi dasar perkembangan ekonomi nasional Tiongkok dewasa ini tidak berubah. Tiongkok masih berada dalam proses industrialisasi, urbanisasi dan kenaikan kelas struktur industrinya. Tiongkok memiliki keunggulan pasar domestik yang luas, dana yang relatif cukup dan tenaga kerja yang terus meningkat mutunya?kenyataan objektif ini merupakan dasar penting baginya untuk membuat evaluasi tersebut. Sementara itu, pemerintah Tiongkok empat bulan lalu sudah menyesuaikan kembali kebijakan ekonomi makro dengan melakukan pengontrolan yang bersasaran atas problem-problem yang muncul dalam operasional ekonomi, dan menekankan perluasan permintaan domestik terutama permintaan konsumsi. Kebijakan dan langkah yang bervisi ke depan itu telah menjamin operasional ekonomi Tiongkok dewasa ini sejalan dengan antisipasi pengontrolan makro.

Menghadapi berbagai faktor instabilitas, pemerintah telah merumuskan kebijakan ekonomi makro yang luwes dan hati-hati. Bank sentral yang mengemban fungsi menyehatkan kebijakan moneter, memelihara kestabilan keuangan dan memberikan jasa keuangan telah menetapkan dua pekerjaan titik berat setelah penyesuaian kebijakan ekonomi makro negara. Zhou Xiaochuan mengatakan: "Untuk tahap berikutnya, bank sentral dakan melaksanakan kebijakan moneter yang luwes dan hati-hati. Disamping menstabilkan ekspektasi harga barang, harus berupaya menjaga kestabilan moneter dan finansial dengan menyesuaikan kembali operasi kebijakan berdasarkan perubahan situasi untuk mendorong ekonomi berkembang dengan baik dan cepat."

Langkah-langkah yang ditempuh bank sentral antara lain merumuskan berbagai rencana tanggap untuk menjamin operasional finansial secara mantap, membangun dan menyempurnakan mekanisme pengawas dan penanggulangan krisis finansial internasional. Ini berarti Tiongkok akan menyempurnakan sistem pengawas finansial, memperkuat pengawasan fungsional dan awal, meningkatkan pengawasan atas perubahan situasi finansial internasional, dan menaruh perhatian untuk mengadakan komunikasi dengan bank-bank sentral lain yang utama.

Bank sentral Tiongkok akan memperkuat pula pengelolaan devisa, mencegah imbas lalu lintas modal jangka pendek terhadap sistem keuangan Tiongkok.

Gubernur bank sentral Tiongkok itu menyatakan pula perlunya lebih banyak mengembangkan peran pasar dalam penentuan tingkat suku bunga, mendorong marketisasi suku bunga dan reformasi mekanisme pembentukan nilai tukar.