Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-10-29 16:21:25    
Olah Raga Pedesaan Tiongkok Berkembang Subur

cri

Pekan Olah Raga Nasional (PON) Petani Tiongkok yang ke-6 sedang berlangsung di kota Quanzhou. Hampir 3.000 atlet dari daerah pedesaan seluruh negeri ambil bagian dalam pertandingan 15 cabang olah raga antara lain atletik, memancing, bersepeda dengan muatan dan layang-layang. Pejabat terkait menyatakan, penyelenggaraan PON Petani telah mendorong perkembangan olah raga di pedesaan.

Di tengah gemuruh tetabuhan genderang dan canang, PON Petani ke-6 berlangsung dengan seru. PON Petani berbeda dengan pekan olah raga umumnya. Cabang-cabang pertandingan PON Petani lebih menonjolkan ciri petani dan lebih menarik. Dalam PON Petani kali ini, selain terdapat cabang-cabang yang berasal dari kegiatan produksi di pedesaan seperti bersepeda dengan muatan dan menanam semai padi, juga terdapat cabang layang-layang, tari naga dan singa, silat dan sebagainya yang menarik dan populer di pedesaan.

Selain itu, berbeda dengan pekan olah raga umumnya yang mengutamakan prestasi pertandingan, arti terbesar PON Petani adalah meningkatkan mutu fisik petani agar mereka menemukan kesenangan dalam olah raga. Chen Mingjie dari kontingen Guangdong ambil bagian dalam lomba menanam semai padi. Ia mengatakan:"Pertandingan cukup menarik dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari petani. Olah raga telah mengubah kehidupan saya dan kita semua menemukan kesenangan dari olah raga, suasana juga sangat harmonis. Saya merasa beruntung dapat ambil bagian dalam pertandingan PON Petani. Prestasi bukan yang terpenting, kuncinya adalah bahwa olah raga telah mengubah kehidupan kita, dan kita semua menjadi lebih sehat." Demikian kata Chen Mingjie dari Guangdong.

PON Petani yang pertama berlangsung pada tahun 1988. Dalam waktu 20 tahun sejak itu, olah raga petani Tiongkok memasuki tahap perkembangan yang tertib dan mencapai hasil yang nyata baik penyelenggaraan pertandingan maupun pembangunan fasilitas. Kini, persatuan olah raga petani telah didirikan di 31 provinsi, kota dan daerah otonom, 70 persen kota keresidenan dan 60 persen kabupaten daratan Tiongkok. Di kecamatan seluruh negeri terdapat lebih 20.000 organisasi olah raga petani. Sekretaris Jendral Persatuan Olah Raga Petani Tiongkok Wang Fulai mengatakan:"PON Petani diselenggarakan sejalan dengan perkembangan ekonomi di pedesaan dan perbaikan kondisi kehidupan petani. Sebaliknya, PON Petani juga mendorong perkembangan olah raga dan kegiatan kebugaran massal di pedesaan."

Perkembangan olah raga di pedesaan telah memperpadat kehidupan petani di waktu luang. Pejabat sebuah subdistrik di kota Liaoyang, Tiongkok timur laut, Wang Hong mengatakan, dulu sejumlah warga desa sering minum arak dan berjudi pada musim senggang pertanian, bahkan ada kalanya terlibat dalam perkelahian. Namun sejalan dengan perkembangan olah raga di pedesaan dan penyelenggaraan berbagai pertandingan seperti silat, tari singa dan lain-lain serta dibentuknya persatuan tari yangge dan persatuan senam kebugaran, kondisi fisik warga desa mengalami perbaikan dan kehidupan di waktu luang menjadi lebih padat dan beragam. Dan yang terpenting telah mengobarkan keaktifan warga desa untuk ambil bagian dalam kegiatan sosial di waktu seggang pertanian sehingga berbagai usaha di pedesaan mencapai kemajuan. Dikatakan oleh Wang Hong:"Perkembangan sehat usaha olah raga telah mendorong kemajuan pembangunan peradaban spiritual dan mendorong kestabilan sosial. Kerukunan hubungan antar warga desa juga telah mendorong langkah pembangunan desa baru serta perkembangan ekonomi dan berbagai usaha sosial."

Namun menurut keterangan Sekretaris Jendral Persatuan Olah Raga Petani Tiongkok Wang Fulai, di sejumlah daerah terpencil yang kurang berkembang ekonominya, perkembangan olah raga di pedesaan masih tertinggal. Sehubungan dengan itu, pihaknya akan menyempurnakan berbagai peraturan dan sistem untuk mendorong alokasi fasilitas olah raga di pedesaan, khususnya di kawasan bagian barat agar lebih banyak petani memiliki syarat untuk ambil bagian dalam kegiatan olah raga.