Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-11-19 16:19:16    
Bandar Huanggang Shenzhen Tiongkok

CRI

Bandar perbatasan antara Shenzhen dan Hong Kong selalu adalah jendela penting keterbukaan terhadap dunia luar. Bandar Huanggang berbatasan dengan Lok Ma Chau Spur Line Station Hong Kong dan sangat unggul letak geografinya. Sebelum reformasi dan keterbukaan, antara Hong Kong dan Shenzhen hanya ada bandar Luohu. Pada tahun 1986, pemerintah Kota Shenzhen mulai membangun Bandar Huanggang yang memakan waktu 3 tahun delapan bulan. Bandar tersebut diresmikan pada tahun 1989.

Pada tanggal 19 Januari tahun 1992, Deng Xiaoping sebagai arsitek kepala reformasi dan keterbukaan Tiongkok mengadakan kunjungan ke Shenzhen dan pos pertamanya justru Bandar Huanggang. Ia pernah naik ke Jembatan Lok Ma Chau di atas Sungai Shenzhen yang menghubungkan Shenzhen dan Hong Kong. Melepaskan pandangan matanya ke Hong Kong diseberang, beliau memikirkan kebijakan yang baru reformasi dan keterbukaan. Seusai inspeksi Deng Xiaoping di Tiongkok Selatan, pertukaran antara Shenzhen dan Hong Kong semakin kerap dan laju pertumbuhan pesat Bandar Huanggang sangat mengundang perhatian. Pada tahun 1994, Bandar Huanggang telah merealisasi operasi bandar kargo selama 24 jam suntuk dan pada tanggal 27 Januari tahun 2003, Bandar Huanggang juga mulai operasi penerimaan wisatawan keluar masuk selama 24 jam.

Wakil Kepala Pos Pemeriksa Pertahanan Perbatasan sekarang, Zheng Ye mengatakan, penyambungan Shenzhen dan Hong Kong dapat direalisasi benar-benar di jalur emas itu.

Huanggang sebagai bandar perbatasan sepanjang hari satu-satunya di seluruh negeri Tiongkok memungkinkan Shenzhen dan Hong Kong menjadi "kota kembar" dalam arti sesungguhnya. Dengan adanya Bandar Huanggang, hubungan Shenzhen dan Hong Kong menjadi semakin erat. Kehidupan warga Shenzhen dan Hong Kong pada pokoknya telah berbaur. Banyak siswa Shenzhen tiap hari lewat bandar itu bersekolah ke Hong Kong dan sejumlah anak Hong Kong juga bersekolah ke Shenzhen. Hubungan bisnis antara kedua tempat lebih ramai.

Pedagang Hong Kong Cai Dongliang yang berumur 40 tahun waktu kecil bersama orangtua hijrah ke Hong Kong dan sekarang sering bolak balik antara Shenzhen dan Hong Kong untuk berdagang. Ia mengenangkan adegan awal tahun 1980-an ketika ia pulang ke kampung halaman untuk melewatkan Tahun Baru Imlek. Ia mengatakan, waktu itu di Bandar tidak ada komputer, kami satu per satu baru dapat lewat setelah mendapat cap.

Jalur bandar untuk truk kargo di Huanggang juga mengalami perubahan besar. Belasan pintu terus dilalui truk. Para petugas duduk di ruang monitor dan mengawasi seluruh proses keluar masuk kendaraan dari layar komputer di depannya. Sopir membawa truk di depan pintu dan telah dikonfirmasi sidik jari dan foto mukanya, sistem itu secara otomatik terbuka dan seluruh proses itu hanya sekitar satu menit.

Selain piranti keras terus ditingkatkan, pelayanan di Bandar Huanggang juga lebih manusiawi. Mereka juga menyediakan pelayanan yang cermat kepada tamu yang memerlukan bantuan.

Pada waktu dahulu, para petugas perbatasan harus belajar dialek Guangdong, kalau tidak, sulit berkomunikasi dengan tamu yang datang dari Guangdong, karena waktu itu orang Hong Kong tidak begitu paham dengan bahasa Tionghoa yang standar, tapi sekarang lain halnya, taraf penguasaan bahasa Mandarin banyak warga Hong Kong telah memperoleh kemajuan nyata.

Pada taraf yang tertentu, bandar antara Shenzhen dan Hong Kong adalah inti dan tenaga pendorong bagi perkembangan pesat Shenzhen. Kalau dikatakan Shenzhen adalah miniatur reformasi dan keterbukaan Tiongkok, Bandar Huanggang adalah sebidang cermin reformasi dan keterbukaan Shenzhen selama 30 tahun ini. Bandar Huanggang yang menyaksikan banyak saat historik penting Tiongkok juga akan terus menyaksikan reformasi dan keterbukaan seluruh Tiongkok seiring dengan berputarnya roda sejarah.