Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-12-04 14:30:54    
Tinju Puteri Ingin Menjadi Nomor Olahraga Yang Dipertandingkan dalam Olimpiade

CRI
 Dalam cabang pertandingan Olimpiade dewasa ini, tinju adalah cabang olahraga satu-satunya tanpa kehadiran petinju puteri. Dalam waktu beberapa tahun lalu, olahraga tinju puteri di dunia selalu berkembang baik, dan tampil dalam Olimpiade juga selalu menjadi impian petinju puteri. Berapa jauhnya impian tersebut direalisasi? Berikut laporan wartawan kami.

Kejuaraan Dunia Tinju Puteri Ke-5 Tahun 2008 tanggal 21 sampai 29 bulan lalu diadakan di Kota Ningbo, Tiongkok Timur. Ketua Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) Wu Jingguo yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional(IOC) dari Taipei Tionghoa mengatakan kepada wartawan, Kejuaraan kali ini sangat menarik, kemajuan pesat taraf tinju puteri dunia sangat menggembirakan, dan ini menguntungkan tinju puteri menjadi nomor olahraga Olimpiade.

"Sejak mulai diadakannya Kejuaraan Dunia Tinju Puteri pada tahun 2001, kejuaraan kali ini adalah kali ke-5. Kami juga tengah aktif menguapayakan dukungan IOC, kejuaraan kali ini merupakan sekali yang paling besar skalanya, saya berharap menyimpulkan dengan baik proses dan hasil kejuaraan kali ini sebagai bahan penting yang akan kami serahkan kepada IOC untuk memohon menjadi nomor olahraga Olimpiade."

Karena sekarang baru dimulai periode Olimpiade putaran baru, dan menurut AIBA, kejuaraan kali ini adalah jendela penting yang memperlihatkan taraf dan prestasi olahraga tinju puteri kepada IOC, dan akan berperan penting bagi diajukannya permohonan agar tinju puteri menjadi nomor olahraga Olimpiade London tahun 2012. Sementara itu, kalau ingin menjadi nomor olahraga Olimpiade, apa yang akan dipertimbangkan IOC? Chang Jianping, Ketua Asosiasi Tinju Asia dari Tiongkok memperkenalkan,

"Salahsatu adalah taraf tinju puteri, kalau tarafnya tinggi pasti menarik; masalah kedua adalah keamanan, khususnya harus diperhatikan masalah keamanan petinju puteri; dan sewajarnya masih perlu dipertimbangkan keadilan serta masalah wasit dan masalah pengorganisasian."

Melalui pertandingan selama 9 hari, kemajuan taraf tinju puteri di seluruh dunia sudah mendapat pengakuan para pakar tinju. Yang lebih menyenangkan ialah dalam kejuaraan kali ini tidak terjadi cideranya petinju seorangpun.

Dewasa ini, di dalam keluarga Olimpiade masih terdapat perselisihan pendapat mengenai tinju puteri. Sejumlah tokoh mengkhawatirkan, bahwa perempuan melakukan olahraga tinju akan merugikan fisiknya. Oleh karena itu, "tanpa cidera" dalam kejuaraan kali ini bermanfaat bagi dihapuskannya kekhawatiran tersebut. Ketua Komisi Puteri AIBA Joe Bowen menyatakan, Komisi Medis AIBA sudah mempertimbangkan sepenuhnya perlindungan terhadap petinju. Baik perlengkapan perlindungan seperti sarung tinju dan helm maupun peraturannya berupaya mencegah dilukainya petinju.

"Saya mutlak tidak menganggap tinju adalah sebuah olahraga yang berbau kekerasan, anda dapat mendapatkan olahraga itu sama aman dengan olahraga yang lain. Coba lihat muka petinju puteri, sama cantik seperti anak puteri yang lain dan di muka mereka tidak ada bekas luka."

Pekerjaan wasit selalu menjadi masalah yang paling kontroversial dalam olahraga tinju. Setelah Wu Jingguo menjabat ketua AIBA, ia sudah melakukan reformasi yang sangat besar, di antaranya titik berat adalah memberantas tindakan wasit yang tidak adil dalam kompetisi tinju.

"AIBA pada waktu lalu selalu memberikan kesan jelek kepada umum yaitu selalu ada wasit yang mengontrol pertandingan. Setelah saya terpilih, telah dilakukan reformasi menyeluruh agar pertandingan menjadi jujur, bersih dan transparan. Kami membentuk sebuah komite reformasi dengan mengundang sejumlah pakar mengadakan pembahasan bersama dan secara tundas mengubahkan citra AIBA yang lalu."

Pada Oktober tahun 2009, IOC akan mengadakansidang di Kopenhagen, ibu kota Denmark, dan pada kesempatan itu sidang akan mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan nomor pertandingan resmi Olimpiade London thaun 2012. Wu Jingguo yang juga Anggota IOC berpendapat, tinju puteri sangat berpengharapan untuk menjadi nomor olahraga Olimpiade London. Tentu saja, itu juga adalah keinginan semua orang yang bergerak di bidang olahraga tinju puteri. Pelatih tim Kanada Hank Summer yang memimpin tim asuhannya dalam kejuaraan kali ini mengatakan, para petinju puteri juga ingin tampil di panggung Olimpiade.

"Kanada mempunyai sejumlah petinju puteri yang unggul, kami berpendapat, kami akan tampil dalam Olimpiade London tahun 2012. Saya tahu Ketua Wu sudah melakukan banyak upaya, dan saya menganggap upaya itu akan berhasil. Tinju adalah nomor olahraga Olimpiade satu-satunya tanpa partisipasi puteri. Kejuaraan kali ini diikuti petinju puteri dari 43 negara dan daerah di seluruh dunia, dan saya yakin bahwa Olimpiade London pasti akan diikuti petinju dari lebih banyak negara dan daerah."