Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-12-08 12:24:07    
PKT Memimpin Reformasi dan Keterbukaan Mencapai Sukses

CRI

Tahun 1978, Tiongkok mulai melaksanakan reformasi dan kebijakan terbuka terhadap dunia luar di bawah pimpinan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Melalui reformasi dan keterbukaan selama 30 tahun, wajah Tiongkok mengalami perubahan fundamental. Perkembangan Tiongkok sudah berdiri di titik tolak baru sejarah. Tidak hanya Tiongkok, negara-negara lainnya juga melakukan reformasi sosial dan ekonomi, namun hanya Tiongkok yang mencapai sukses. Ternyata pimpinan PKT memainkan peranan kunci bagi suksesnya reformasi dan keterbukaan.

Surat kabar Perancis Le Monde edisi tanggal 29 Mei lalu dalam sebuah artikelnya tentang reformasi dan keterbukaan Tiongkok memberikan penilaian sebagai berikut mengenai PKT: "Setiap introspeksi terhadap krisis", membuat PKT "memanifestasikan sifat plastisitas yang tiada taranya dalam sejarah partai komunis global."

Benar sekali penilaian Le Monde. Menghadapi reformasi dan keterbukaan, dari buku tidak ada jawaban yang dapat dicontohi, di negara-negara lainnya pun tidak terdapat pengalaman sukses yang dapat dijadikan sebagai cermin. Kesemua itu menuntut PKT menyusun kebijakan dan strategi yang tepat berdasarkan keadaan riil di Tiongkok.

Tahun 1978, walaupun "revolusi besar kebudayaan" sudah berakhir, namun situasi Tiongkok belum segera mengalami perbaikan. Mantan pemimpin Tiongkok, Almarhum Deng Xiaoping, yang sering kali dipuji sebagai "perancang umum reformasi dan keterbukaan Tiongkok" mengatakan: "Situasi politik secara keseluruhan berada dalam keadaan kacau balau; sedangkan ekonomi secara keseluruhan berada dalam keadaan perkembangan lamban, bahkan kemacetan."

Tahun 1978, PKT mengadakan sidang pleno ke-3 Komite Sentral Ke-11. Dalam sidang itu, PKT mengajukan menjadikan pembangunan ekonomi sebagai tugas utama pemerintah.

Sejak itulah, PKT terus melakukan inovasi teori dan memimpin rakyat melaksanakan serangkaian kebijakan penting mengenai reformasi dan keterbukaan, antara lain, mendirikan zona khusus ekonomi, menganjurkan rakyat mencari pekerjaan secara bebas, mendorong warga negara melanjutkan studi ke luar negeri dan menyerap modal asing ke Tiongkok.

Pada awal tahun 1990-an, terpengaruh oleh tercerai berainya Uni Sovyet, reformasi Tiongkok pun berada di persimpangan. Pada masa kunci itulah, Almarhum Deng Xiaoping melakukan inspeksi ke bgian selatan dan menyampaikan keterangan penting mengenai tekad untuk terus menjalankan politik reformasi dan keterbukaan. Mantan wartawan CNN untuk Tiongkok Mike Chinoy dalam wawancaranya dengan wartawan Tiongkok mengatakan: "Setelah inspeksi ke bagian selatan yang dilakukan Deng Xiaoping, Tiongkok mulai mempercepat langkah di jalan reformasi dan keterbukaan."

Di tengah situasi internasional dan dalam negeri yang panca roba, PKT dengan bijaksana mempertahankan arah perkembangan reformasi dan keterbukaan, mengajukan seperangkat teori tentang pembangunan sosialisme yang berkepripadian Tiongkok. Teori itu terus disempurnakan dalam praktek, dan menjadi pembimbing reformasi dan keterbukaan Tiongkok.

PKT secara luas menyerap tokoh-tokoh terbaik dari berbagai kalangan sebagai anggotanya. Praktek itu membuat keanggotaan PKT jauh melampaui lingkup petani dan buruh, sehingga struktur keanggotaan PKT secara langsung mencerminkan ciri khas struktur sosial Tiongkok, dan menjamin PKT selalu merupakan wakil tenaga produktif yang paling maju di Tiongkok.

Sementara itu, PKT terus mendorong pelaksanaan strategi pembangkitan negara berdasarkan iptek, memperluas keterbukaan, dan dengan lebih inisiatif melakukan pertukaran sama derajat dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, dengan maksud selaing melengkapi dengan keunggulan masing-masing.

Dalam reformasi dan keterbukaan, PKT terus melakukan terobosan, namun tak pernah bergoyah dalam mempertahankan ekonomi milik umum sebagai sistem ekonomi dominasi, dan ide mewujudkan kesejahteraan merata masyarakat. Oleh karena itu, PKT selalu mewakili kepentingan fundamental rakyat yang paling luas di Tiongkok, dan menjamin seluruh rakyat menikmati hasil reformasi dan keterbukaan.