Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-12-17 15:41:52    
Langkah Mantap Tiongkok Menghadapi Krisis

CRI

Proyek pembangunan penyaluran air waduk sungai Lijia yang terletak di kota Xi'an, Propinsi Shaanxi, bagian Barat Tiongkok resmi dimulai pada 29 November 2008. Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Kota Xi'an Liu Qin menyatakan, penduduk kota Xi'an telah menanti-nanti proyek waduk yang bernilai sekitar 1.7 miliar Yuan RMB tersebut.

Selain proyek penyaluran air waduk sungai Lijia, pada hari yang sama pula Kota Xi'an juga memulai enam investasi pembangunan proyek fasilitas dasar bernilai ratusan juta Yuan RMB , seperti pembangunan pangkalan pengelolaan dirgantara atau proyek pengendalian ekologi. Proyek-proyek tersebut dapat dengan cepat memulai pembangunan, berhubungan langsung dengan kebijakan pemerintah Tiongkok yang dikeluarkan dana bantuan besar-besaran dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan dukungan keuangan negara, beberapa proyek pembangunan di kota Xi'an dapat dimulai lebih awal, serta penduduk sekitar dapat lebih cepat mendapat kepraktisan dari pembangunan fasilitas tersebut.

Tahun ini, dikarenakan krisis moneter global, ekonomi Tiongkok juga mengalami sedikit hantaman dari krisis tersebut. Berdasarkan angka laporan dari Biro Statistik Negara Tiongkok, GDP Tiongkok merosot drastis 10 persen pada awal kuartel ketiga tahun ini, yang jarang terjadi pada beberapa tahun belakangan ini. Walaupun tingkat ekspor tetap meningkat, tapi mengalami peningkatan yang lamban. Selain itu, bermunculan perusahaan atau pabrik mengurangi hasil produksi dan pegawai atau gulung tikar di beberapa daerah perbatasan tenggara Tiongkok. Karena itu, pemerintah Tiongkok segera merevisi kebijakan ekonomi marko dan meluluskan beberapa tindakan efektif dalam membantu kebutuhan internal, serta dalam upaya mengurangi dampak resesi ekonomi global dan mempertahankan ekonomi tetap berkembang cepat. Di antaranya, 10 macam tindakan yang akhir-akhir ini baru dikeluarkan dan rancangan stimulasi ekonomi bernilai 4 triliun RMB Yuan. Berdasarkan rancangan ini, dalam 2 tahun mendatang, Badan Keuangan Sentral Tiongkok akan memberikan bantuan dana terhadap pembangunan proyek fasilitas umum, lingkungan ekologi maupun proyek lainnya di berbagai daerah, dalam upaya membantu keperluan dalam negeri, menambah pekerjaan dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, Badan Keuangan Sentral Tiongkok pertama meluluskan 100 miliar Yuan RMB dana investasi untuk memulai pembangunan sebagian proyek.

10 tahun lalu, ketika krisis moneter Asia menghantam ekonomi Tiongkok, Tiongkok pernah mengeluarkan investasi besar-besaran terhadap pembangunan jalan kereta api, jalan raya dan fasilitas umum lainnya. Investasi tersebut dapat membantu kebutuhan dalam negeri, mendorong pertumbuhan cepat ekonomi dan berhasil melepaskan diri dari dampak krisis moneter. Rancangan kali ini berbeda dengan rancangan 10 tahun sebelumnya, rancangan utama stimulasi ekonomi kali ini meningkatkan investasi bagian jaminan kehidupan masyarakat. Wakil Direktur Badan Penelitian Perkembangan Dewan Negara Tiongkok Liu Shijin menunjukan, tindakan rancangan tersebut tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga menunjukan konsep pembangunan kesejahteraan masyarakat.