Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-12-25 18:49:18    
Apakah Hari Natal itu?

CRI

Pada tahun 1100, Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa. Di sebagian besar negara Eropa, Santo Nikolas menjadi sebagai lambang mitos untuk saling memberi. Dan pada tahun 1800-an, di Amerika Serikat, Sinterklas (Santa Claus) menggantikan Santo Nikolas sebagai tokoh mitos untuk saling memberi, yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana Sinterklas membuat mainan sepanjang tahun. Sinterklas telah menjadi bintang utama pada perayaan hari Natal dan sangat digemari oleh semua orang, terutama sangat disukai oleh anak-anak yang menanti kedatangan kado special hari Natal.

Perayaan Hari Natal semakin menyebar luas dan terkenal di seluruh penjuru dunia. Selama masa perayaan hari Natal, terdapat tradisi bertukar kado, menghias gereja ataupun rumah dengan rangkain daun holly, serta pohon Natal. Apakah anda tahu, mengapa ada kebiasaan memasang pohon Natal atau pohon cemara sebagai salah satu dekorasi penting di hari Natal ini. Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi Natal ini berawal dari Jerman. Pohon Natal ini mendapat julukan " pohon evergreen", yakni pohon cemara yang tetap hijau di musim dingin. Pohon Natal ini merupakan simbol kehidupan rohani manusia selalu berkembang dan melambangkan "hidup kekal"

Di berbagai belahan bumi secara serentak merayakan hari Natal di bulan Desember. Begitu pula dengan sebagian besar negara Asia, perayaan Natal telah menjadi bagian dari aktivitas akhir tahun, demikian pula di Amerika maupun negara Eropa lainnya. Perayaan Natal pun menyebar di Tiongkok, sebagian besar masyarakat Tiongkok bukanlah penganut agama Kristen, tetapi dengan adanya begitu banyak pertukaran dan penyebar luasan kebudayaan asing di negara ini. Perlahan-lahan, perayaan hari Natal menjadi satu trend, terutama bagi kaum muda Tiongkok untuk merayakannya bersama keluarga maupun teman. Hal ini menandakan masyarakat Tiongkok telah dengan baik menerima pandangan dan kebudayaan asing.

Bagi sebagian besar masyarakat Tiongkok, hari Natal lebih berupa suatu metode atau filosofi kehidupan, bukannya sebagai perayaan hari kelahiran Kristus. Mereka melakukan pertukaran kado, memakai topi Santa, mendengar lagu-lagu Natal ataupun merayakan pesta Natal. Bagi mereka, hari Natal telah menjadi salah satu aktivitas menyenangkan b di setiap akhir tahun.

Satu sebab mengapa Natal memiliki dampak demikian besar di seluruh dunia, karena lambangnya tetap sama, yakni pada hari perayaan hari Natal, orang-orang dapat berkumpul bersama melewati akhir tahun dengan gembira. Maka dari itu, di masing-masing budaya setiap negara mempunyai cara sendiri-sendiri yang unik untuk menyatakan perasaan mereka pada hari Natal.

Selanjutnya, yang ditunggu-tunggu anda, satu liputan ekslusif perayaan hari Natal teman-teman Indonesia yang diadakan kemarin (24/12) di Beijing. Yuk, kita dengar. "Saudara pendengar, saat ini di seluruh kota Beijing dipenuhi suasana meriah perayaan hari Natal dan Tahun Baru. Begitupun dengan keberadaan saya di malam Christmas Eve sekarang ini. Mendengar suara meriah di belakang saya ini, anda pasti terheran-heran, bukan? Saat ini, saya sedang berada di sebuah ruangan hall 21st Century Hotel, merupakan salah satu hotel yang terdapat gereja kebaktian bahasa Indonesia di kota Beijing. Iya, seperti yang terdengar di belakang saya ini, sedang berlangsung acara malam Natal dan Ibadah 2008 'The Promise', yang diselenggarakan oleh gereja BICF Indonesia. Dapat dilihat dari sini, begitu banyak teman-teman Indonesia dari berbagai tempat di kota Beijing yang berkumpul dan merayakan Perayaan Hari Natal. Dan saat ini, ruangan di belakang saya telah dipenuhi banyak orang dan kegembiraan. Acara malam ini, selain ada ibadah bersama, juga menampilkan berbagai pertunjukan, seperti drama, tarian tamborin, nyanyian dan lainnya. Saya Hanna dari CRI di Beijing melaporkan."

Tidak hanya ini saja, saya juga mendapatkan kesempatan berbincang-bincang dengan salah satu pengurus perayaan Natal kemarin.

"Di samping saya saat ini, ditemani oleh salah satu pengurus acara malam Natal dan Ibadah 2008 'The Promise'. Yuk, kita berbincang-bincang dengan Vivi.

Hanna: Hallo, Vivi. Saya mau tanya, acara malam hari ini apakah selalu diselenggarakan setiap tahunnya?

Vivi: Kita tidak setiap tahun menyelenggarakan acara sebesar ini. Tetapi, kita setiap tahun pasti mengadakan acara Natal. Contohnya, tahun lalu kita bergabung dengan beberapa gereja, dan 2 tahun yang lalu, kita bergabung dengan KBRI untuk mengadakan Natal. Tahun ini, kita secara khusus BICF IC (Indonesian Congregation) mengadakan Natal sendiri.

Hanna: Dan apakah ada perbedaan acara-acara yang ditampilkan hari ini dengan tahun-tahun sebelumnya?

Vivi: Jujur saja, setiap tahun pasti berbeda. Salah satunya, Natal tahun ini, kami lebih memfokuskan pada jemaat yang datang, apakah mereka menerima firman Tuhan dengan baik.

Hanna: Dan menurut kamu, bagaimana respon temang-teman yang hadir di malam hari ini?

Vivi: Sepertinya semua teman-teman sangat senang akan malam hari."


1 2