Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-01-14 14:46:40    
Aktor Opera Peking Terkenal Yu Kuizhi

CRI

Yu Kuizhi dilahirkan di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, Tiongkok timur laut tahun 1961, belajar opera Peking sejak usia 10 tahun. Lakon opera Peking yang tokoh utamanya diperankan Yu Kuizhi (ketika itu ia berusia 13 tahuan) sempat dipentaskan 100 kali berturut-turut. Pada usia 16 tahun, Yu telah menjadi pemain utama Rombongan Kedua Teater Opera Peking Shenyang.

Meski Yu Kuizhi tertera sebagai pemain utama, namun untuk suatu waktu ia tidak tidak bisa tampil di panggung, karena sejak masa kecil ia belajar opera Peking kekinian yang diangkat dari tema realistis, sedang lakon yang populer saat itu adalah lakon opera Peking tradisional, sehingga Yu merasa gamang di hatinya. Berbicara tentang masa lalu, Yu Kuizhi mengatakan, opera Peking yang berasal dari Beijing akarnya berada di Beijing. Ia bertekad mencari akarnya, memperdalam studi di Beijing dan mulai belajar kembali dari awal mula."

Demikianlah ia memutuskan meninggalkan Kota Shenyang untuk mendaftarkan diri kuliah di Institut Opera Tiongkok yang merupakan perguruan tertinggi opera Peking di Tiongkok. Berkat ketekunannya dalam belajar dan berlatih, Yu Kuizhi diterima untuk kuliah di institut tersebut sebagai salah satu dari dua calon mahasiswa berusia senior yang diterima institut tersebut.

Dengan ketekukannya dalam belajar, Yu Kuizhi mengakhiri kuliahnya di Institut Opera Tiongkok sebagai lulusan mahasiswa terbaik dan bergabung dengan Teater Opera Peking Tiongkok. Namun dalam rombongan pertunjukan opera Peking kelas satu di Tiongkok itu terdapat banyak artis yang unggul sehingga ia tidak kebagian peran yang berbobot. Dalam waktu tiga tahun, ia hanya sempat memerankan lakon-lakon yang sepele.

Sesuai dengan tradisi dunia opera Peking, pemain angkatan muda harus berguru kepada artis suatu aliran tertentu, namun Yu Kuizhi tidak memilih salah satu aliran, melainkan belajar kepada arti-artis terkenal dari berbagai aliran. Dengan demikian, ia menguasai banyak lakon klasik tradisional yang terkenal dan mulai naik daun di kalangan pemain usia muda. Tahun 1985, artis senior terkenal Yuan Shihai memutuskan untuk tampil bersama Yu Kuizhi dalam sebuah lakon dengan mematahkan aturan senioritas yang berlaku dalam dunia opera Peking. Sejak itu, Yu mendapat semakin banyak kesempatan untuk tampil di pentas.

Tahun 1987, Yu Kuizhi yang berusia 26 tahun memperoleh hadiah pertunjukan terbaik dalam kontes televisi nasional pemain usia muda opera Peking. Tahun berikutnya, ia untuk pertama kali memimpin rombongan mengadakan pertunjukan di Hong Kong dan menjadi pemain utama yang sejati. Beberapa tahun kemudian, ia berhasil mengantongi berbagai hadiah kontes opera Peking di Tongkok dan namanya pun menjadi sangat tenar.

Tahun 1993, pertukaran kesenian antara kedua tepi Selat Taiwan dibuka, Yu Kuizhi dan artis-artis lain dari Teater Opera Peking Tiongkok sempat mengadakan pertunjukan di Taiwan. Pertunjukan mereka menimbulkan kegemparan dan disaksikan oleh penonton yang memenuhi ruang pertunjukan bahkan banyak penonton yang harus puas dengan duduk di lorong tempat duduk. Selama belasan tahun sejak itu, Yu Kuizhi menjadi pemain opera Peking daratan Tiongkok yang paling sering mengadakan pertunjukan di Taiwan.

Melalui latihan tekun selama bertahun-tahun, Yu Kuizhi membentuk gaya vokal pertunjukan yang berciri khas dengan menyerap kelebihan musik vokal.

Selain mementaskan banyak lakon klasik tradisional, Yu Kuizhi juga ambil bagian dalam kreasi banyak lakon opera Peking. Ia mengatakan, untuk bisa bertahan dalam persaingan yang sengit, dibutuhkan kerja keras guna menyebarluaskan opera Peking dengan berbagai cara dan bentuk.