Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-01-21 15:38:08    
Publik Singapura Rayakan Tahun Baru Imlek

CRI

Tahun baru Imlek, hari raya tradisional Tiongkok akan tiba tak lama lagi. Bagi Singapura yang sangat banyak jumlah masyarakat Tionghoa-nya, meskipun ekonominya masih berada dalam malaise, suasana perayaan Tahun Baru Imlek setempat tetap sama ramai seperti tahun-tahun yang lalu. Dengan bantuan badan pemerintah, masyarakat Tionghoa dan perusahaan masyarakat Tionghoa Singapura menyelenggarakan berbagai kegiatan perayaan dalam rangka mendatangkan keyakinan dan kegembiraan kepada lebih banyak orang untuk mengatasi kesulitan.

Untuk menyongsong Tahun Baru Imlek, di berbagai pusat perbelanjaan, supermarket, restoran, pusat China Town dan pasar dekat kompleks perumahan dihiasi lampion dan dekorasi lainnya. Di mana-mana tampak tulisan "Selamat Tahun Baru Imlek". Warga setempat beramai-ramai belanja barang-barang keperluan Tahun Baru Imlek untuk menyongsong hari raya tradisional.

Nyonya Mo yang tengah berbelanja mengatakan, selama Tahun Baru Imlek biasanya diadakan reuni keluarga, menyembahyangi nenek moyang dan juga disiapkan kue-kue. Handai taulan saling bersilaturahmi. Saya juga akan menengok saudaraku.

Pada malam tanggal 3 bulan ini, sebuah upacara penyalaan lampu yang tradisional diadakan di China Town sebagai prelude serangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Kegiatan itu dilangsungkan mulai dari tanggal 3 bulan ini hingga tanggal 15 bulan depan. Kepala Panitia Philip Loh mengatakan, seperti tahun-tahun yang lalu, selain upacara penyalaan lampu juga akan dibuka pasar barang-barang keperluan Tahun Baru Imlek. Selama kegiatan itu, juga akan diadakan malam gembira setiap hari dan pada tanggal 25 bulan ini juga akan diadakan kegiatan hitung mundur waktu Tahun Baru Imlek. Terpengaruh oleh krisis moneter, keluarga miskin di Singapura akan menghadapi lebih banyak masalah. Oleh karena itu, penyelenggara akan mengadakan kegiatan khusus agar kelompok yang susah ekonominya juga dapat merasakan kegembiraan hari raya. Ia mengatakan, "Selain kegiatan perayaan, kami juga dapat membantu para warga yang miskin seperti menghadiahkan mereka sejumlah keranjang souvenir agar mereka dapat merasakan suasana Tahun Baru Imlek. Selain itu juga diadakan pesta seribu orang dengan mengundang keluarga yang rendah penghasilannya dan orang yang relatif miskin serta warganegara Singapura yang baru diambil sumpahnya sebagai warganegara."

Terdampak oleh krisis moneter global, ekonomi Singapura kini sedang berada dalam malaise. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pesan tahun baru menyatakan, prospek ekonomi Singapura tetap tidak cerah dan GDB Singapura tahun 2009 akan menunjukkan pertumbuhan minus. Akan tetapi, masalah ekonomi masih belum mengganggu perasaan orang Singapura yang sedang merayakan Tahun Baru Imlek. Philip Loh mengatakan,

"Tema tahun ini ialah "Harapan dan Kebembiraan". Karena resesi ekonomi, kami harus memberikan keyakinan kepada orang Singapura. Semua orang diharapkan dapat mengubah segala-galanya pada Tahun Sapi."

Anggota Parlemen Singapura, Dr. Lily Neo ketika menerima wawancara wartawan mengatakan, arti terbesar penyelenggaraan kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek di Singapura ialah menggairahkan publik, mendatangkan keyakinan dan kebembiraan kepada mereka agar bersatu kompak mengatasi kesulitan.