Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-05 14:40:12    
Serba Serbi tentang Arab Saudi dan Hubungannya dengan Tiongkok

CRI

Kerajaan Arab Saudi terletak di Semenanjung Arab. Luas wilayah 2,25 juta kilometer persegi. Terletak di Semenanjung Arab, Asia barat daya, menghadap Teluk Persia di sebelah timur dan Laut Merah di sebelah barat, berbatasan dengan Yordania, Irak, Kuwait, Persatuan Emirat Arab, Oman dan Yaman. Jumlah penduduk 22,67 juta orang (2004), 30% di antaranya warga negara asing, sebagian terbesar jumlah penduduk adalah orang Arab. Bahasa resmi adalah bahasa Arab, sedang bahasa Inggris adalah bahasa yang dipakai secara umum. Islam adalah agama negara. 85% penduduk adalah golongan Sunni, sedang golongan Shiiah hanya 15%. Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa resmi, dan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi.

Arab Saudi merupakan sumber kelahiran Islam. Pada abad ke-7 Masehi, penerus pendiri Islam mendirikan negara Arab.

Arab Saudi adalah "kerajaan minyak bumi", baik cadangan maupun produksi minyaknya menempati peringkat pertama di dunia. Tahun 2006, cadangan minyak di Arab Saudi tercatat 36,3 milir ton, menempati 26% total cadangan minyak seluruh dunia. Sementara itu, saldo cadangan gas alam tercatat 6,9 trilyun meter kubik, menduduki urutan keempat di dunia. Arab Saudi melakaksanakan kebijakan ekonomi bebas, dengan industri minyak dan petro kimia sebagai soko guru ekonominya. Pada tahun-tahun belakangan ini, Arab Saudi secara besar-besaran melaksanakan kebijakan pluralisasi ekonomi, berusaha mengembangkan industri minyak sementara mengutamakan pengembangan pertanian, sehingga struktur ekonomi yang dulu semata-mata mengutamakan industri minyak dapat diperbaiki.

Persahabatan antara Tiongkok dan Arab Saudi bersejarah lama. Jauh pada abad ke-7, murid-murid Nabi Muhammad sudah datang ke Tiongkok dengan menyeberangi samudera untuk menyebarluaskan agama Islam. Pada abad ke-15, bahariwan terkemuka Tiongkok Cheng Ho bersama armadanya berkunjung ke Arab Saudi. Pada tanggal 21 Juli tahun 1990, Tiongkok dan Arab Saudi menggalang hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Setelah penggalangan hubungan diplomatik, hubungan bersahabat dan kerja sama kedua negara mengalami perkembangan lancar. Januari tahun 2006, Raja Arab Saudi, Abdul Aziz ibn Saud melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok, kedua negara menandatangani dokumen-dokumen bidang energi. April tahun 2006, Presiden Tiongkok Hu Jintao melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi. Hu Jintao menyampaikan pidato yang berjudul "Mendorong Perdamaian Timur Tengah, Membangun Dunia Harmonis" di depan Majelis Permusyawaratan Kerajaan Arab Saudi.

Hubungan kerja sama Tiongkok-Arab Saudi di bidang ekonomi dan perdagangan juga terus berkembang. Tahun 2007, volume perdagangan bilateral Tiongkok-Arab Saudi mencapai 25,359 miliar dolar Amerika, meningkat 26% dibanding tahun sebelumnya. Arab Saudi kini merupakan mitra perdagangan paling besar bagi Tiongkok di kawasan Asia Barat dan Afrika. Tiongkok kini merupakan negara impor dan ekspor terbesar keempat bagi Arab Saudi.

Selain itu, pertukaran dan persahabatan kedua negara di bidang kebudayaan, pendidikan dan agama juga terus diperdalam, khususnya pertukaran sipil terus diperluas. Tahun 2006, delegasi kebudayaan Arab Saudi mengikuti Festival Kesenian Arab yang diadakan di Tiongkok. Tahun 2007, Seminar Dialog Peradaban Tiongkok-Arab Forum Kerja Sama Negara-negara Arab diselenggarakan di Riyad. Sementara itu, skala pengiriman mahasiswa antara kedua negara juga terus meningkat. Persatuan Islam Tiongkok setiap tahun mengorganisir umat Islam dalam negeri untuk menunaikan ibadah naik haji ke Arab Saudi, dengan jumlah jemaah haji bertambah dari tahun ke tahun. Setelah terjadinya gempa bumi dahsyat di Wenchuan Provinsi Sichuan Tiongkok pada Mei tahun lalu, pemerintah Arab Saudi segeri menyumbangkan 50 juta dolar Amerika kepada pihak Tiongkok serta barang bantuan senilai 10 juta dolar Amerika. Setelah itu pemerintah Arab Saudi mengirim pula sejumlah barang bantuan lainnya seperti tenda dan sebagainya. Tindakan itu sepenuhnya memanifestasikan persahabatan rakyat Arab Saudi terhadap rakyat Tiongkok.