Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-08 14:50:03    
Keadaan Mali dan Hubungan Tiongkok-Mali

CRI

Republik Mali terletak di pinggiran selatan Gurun Sahara bagian barat Benua Afrika, merupakan negara yang tidak berbatasan dengan laut. Luasnya 1,24 juta kilometer persegi, jumlah penduduk 13,52 juta jiwa, Bamako merupakan ibu kota.

Mali menjadi tanah jajahan Perancis pada akhir abad ke-19. Tanggal 22 September tahun 1960, Mali diumumkan merdeka. Presiden Mali Amadou Toumany Toure diambil sumpah dan diangkat pada tanggal 8 Juni tahun 2002. Mali menjalankan politik luar negeri yang bebas merdeka, tetangga rukun serta non blok. Mali menganjurkan prinsip menghormati kedaulatan negara, tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, dan mengusahakan penyelesaian bentrokan internasional dan regional secara damai. Mali berusaha meningkatkan persatuan Afrika, mendorong tetangga rukun, dan dengan aktif mendorong proses integrasi Afrika. Mali merupakan salah satu negara yang memprakarsai Gerakan Non-Blok.

Mali merupakan salah satu negara yang paling tidak maju di dunia. Pertanian dan peternakan merupakan soko guru ekonomi, bahan pangan masih belum mewujudkan swasembada. Mali merupakan negara penghasil utama kapas dan emas. Pada tahun-tahun belakangan ini, Mali secara besar-besaran mengembangkan pertanian, meningkatkan pembangunan infrastruktur perhubungan, tenaga listrik dan telekomunikasi.

Tiongkok dan Mali menggalang hubungan diplomatik pada tanggal 25 Otkober tahun 1960. Sejak penggalangan hubungan diplomatik, hubungan kedua negara mengalami perkembangan sehat dan mantap. Tiongkok telah membangun pabrik tekstil, pabrik gula, farmasi, stadion olahraga, dan gedung parlemen untuk Mali. Volume perdagangan Tiongkok dan Mali dari Januari sampai Oktober tahun 2008 tercatat 203 juta dolar Amerika, meningkat 59% dibanding masa sama tahun sebelumnya.