Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-11 15:41:06    
Zona Kerjasama Ekonomi Tiongkok-Zambia Selidiki Pola Kerjasama Baru

CRI

Kemarin hari Rabu (10/02), Presiden Tiongkok Hu Jintao mulai mengadakan lawatan ke Arab Saudi dan empat negara Afrika lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa Tiongkok menaruh perhatian terhadap peningkatan hubungan dengan negara-negara Afrika. Padahal, jauh pada berakhirnya Pertemuan Puncak Beijing Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika pada bulan November tahun 2006, pola kerjasama yang saling menguntungkan, menang bersama dan pembangunan bersama untuk pertama kali telah mengundang perhatian luas opini internasional.

Zona Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Zambia-Tiongkok adalah zona serupa yang pertama dibuka Tiongkok di Afrika. Wakil Direktur zona tersebut, Zan Baosen menerangkan, terhitung sampai akhir tahun lalu, 10 perusahaan beroperasi di zona itu. Sementara itu, dalam Negosiasi Investasi dan Perdagangan Internasional Tiongkok ke-12 yang digelar di kota Xiamen, Tiongkok pada tanggal 9 September tahun lalu, Perusahaan Pertambangan Non-Besi Tiongkok (CNMC) dan pemerintah Zambia secara resmi menandatangani " Persetujuan mengenai Pendorongan Investasi serta Perlindungan Zona Kerjasama Ekonomi-Perdagangan Zambia-Tiongkok. Untuk pertama kali Tiongkok menandatangani persetujuan perlindungan serupa dengan tuan rumah setempat dalam belasan zona kerjasama di luar negeri di mana Tiongkok sebagai pemenang tender. Pada tahun lalu, omzet penjualan di seluruh zona itu tercatat 190 juta dolar Amerika, nilai investasi secara akumulatif tercatat 500 juta dolar Amerika, nilai investasi kontrak telah mencapai 700 juta dolar Amerika, dengan menyediakan 3.500 lowongan kerja.

Pada tanggal 15 Januari lalu, salah satu cabang dari zona itu mulai dihidupkan dan uapcara peresmian diikut-sertai oleh Presiden Zambia Rupiah Banda dan Menteri Perdagangan Tiongkok Cheng Demin.

Melalui upaya keras selama 10 tahun, kini Zona Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Zambia-Tiongkok telah menjadi teladan dalam investasi Tiongkok di Afrika. Presiden Zambia Banda berpendapat, zona yang cukup berskala kini sama seperti jalan kereta api Tanzania yang dulu, adalah salah satu langkah simbolis bagi hubungan persahabatan Tiongkok-Afrika. Konselor Perdagangan Tiongkok untuk Zambia, Wang You berpendapat, zona kerjasama mengekspresikan gagasan baru yang dianjurkan Tiongkok untuk meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan, memang bersama dan pembangunan bersama.

" Pertama, memecahkan masalah pertikaian perdagangan. Surplus perdagangan Tiongkok relatif tinggi selama tahun-tahun terakhir ini, pertikaian dan pergeseran perdagangan dengan negara lain kian bertambah, namun pembangunan zona kerjasama ekonomi dan perdagangan di luar negeri dapat mengurangi cadangan devisa Tiongkok, sekaligus mencapai keseimbangan neraca pembayaran internasional Tiongkok. Kedua, menyedikan platform kepada perusahaan untuk merintis pasar internasional, supaya perusahaan Tiongkok dapat menduduki pasar internasional. Ketiga, bermanfaat pula bagi pembangunan ekonomi negara tuan rumah, perluasan lowongan kerja serta penambahan pajak keuangan.

Perusahaan Tiongkok perlu menanggapi tantangan baru karena perubahaan iklim besar internasional ketika mengembangkan dirinya di Afrika. Terpengaruhi oleh krisis moneter global, mulai dari tahun lalu, harga tembaga dunia menurun tajam. Sejumlah perusahaan Barat telah menutup sebagai pertambangan di Zambia, sehingga sejumlah buruh setempat kehilangan kesempatan kerja. Mengenai hal itu, Zan Baosen menyatakan, investasi perusahaan Tiongkok di Zambia bukanlah aktivitas ekonomi jangka pendek, mereka yakin dapat mengatasi kesulitan dewasa ini dengan bekerjasama dengan pemerintah Zambia.