Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-18 15:22:28    
Kunjungan Presiden Hu Jintao ke Lima Negara Asia dan Afrika Capai Hasil Bernas

CRI

Presiden Tiongkok, Hu Jintao kemarin (17/02) mengakhiri kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Mali, Senegal, Tanzania dan Mauritius. Dalam perjalanan kembali ke tanahair, Menteri Luar Negeri Tiongkok, Yang Jiechi yang mendampingi kunjungan itu mengatakan kepada wartawan bahwa lawatan tersebut merupakan suatu kegiatan diplomasi penting yang dilakukan Tiongkok untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara berkembang dalam situasi yang baru dan kunjungan itu telah membuahkan hasil yang bernas.

Menyinggung kunjungan Hu Jintao kali ini, Yang Jiechi mengatakan, situasi politik dan ekonomi dunia dewasa ini telah mengalami perubahan drastis dan krisis moneter internasional terus menjalar dan dampak negatifnya terhadap negara-negara berkembang juga semakin nyata. Sementara itu, tahun ini juga merupakan tahun terakhir pelaksanaan hasil Pertemuan Puncak Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika. Kunjungan Hu Jintao kali ini telah mengkonsolidasi dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama Tiongkok dengan negara-negara Asia dan Afrika, dan juga memperdalam persahabatan rakyat Tiongkok dengan rakyat negara berkembang, maka merupakan suatu perjalanan persahabatan dan kerja sama yang sukses.

Yang Jiechi mengatakan, pengaturan agenda kunjungan Hu Jintao kali ini sangat padat dan dalam 7 hari yang singkat, Hu Jintao berturut-turut menghadiri lebih dari 50 kegiatan dan tidak saja mengadakan pertemuan dengan para pemimpin negara yang dikunjungi, juga mengadakan kontak secara luas dengan tokoh berbagai kalangan. Hasil bernasnya terutama termanifestasi pada empat aspek.

Pertama, berbagai pihak yang terkait telah mencapai kesepahaman baru mengenai krisis moneter internasional. Hu Jintao dalam kunjungannya secara menyeluruh memaparkan pendapat dan pendirian pihak Tiongkok mengenai krisis moneter internasional, sementara menyatakan pihak Tiongkok bersedia meningkatkan kerja sama dan menyelaraskan aksi dengan masyarakat internasional termasuk negara-negara berkembang yang luas. Hu Jintao menyatakan mendukung penambahan kerepresentatifan dan hak bicara negara-negara berkembang pada masalah reformasi sistem moneter dan menghimbau masyarakat internasional dengan sungguh-sungguh membantu negara-negara berkembang khususnya negara Afrika mengatasi kesulitan. Ia bersamaan berkomitmen bahwa Tiongkok akan dengan sungguh-sungguh melaksanakan berbagai langkah bantuan terhadap Afrika yang ditetapkan dalam Pertemuan Puncak Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika dan dalam batas kemampuan terus menambah bantuan kepada Afrika, meringankan dan menghapuskan hutang negara-negara Afrika, memperbesar perdagangan dan investasi di Afrika dan meningkatkan kerja sama pragmatis Tiongkok-Afrika. Pemimpin negara-negara yang dikunjungi memberikan penilaian yang tinggi terhadap hal itu.

Kedua, kunjungan Hu Jintao kali ini telah mendorong hubungan Tiongkok dengan negara-negara Asia-Afrika naik ke jenjang yang baru. Selama kunjungannya, Hu Jintao bersama dengan pemimpin berbagai negara telah mengadakan pembahasan yang mendalam dan mencapai kesepahaman yang luas mengenai pendorongan lebih lanjut persahabatan dan kerja sama kedua pihak, pelaksanaan dengan sungguh-sungguh langkah bantuan kepada Afrika yang ditetapkan dalam Pertemuan Puncak Forum Tiongkok-Afrika, memperdalam hubungan persahabatan strategis Tiongkok-Arab Saudi dan hubungan mitra strategis tipe baru Tiongkok-Afrika. Yang Jiechi mengatakan, empat dari 5 negara yang dikunjungi Hu Jintao kali ini adalah negara Afrika. Dalam pidatonya di Tanzania, Hu Jintao secara titik berat memaparkan 6 butir pendirian mengenai hubungan Tiongkok-Afrika dalam situasi baru, dan menekankan bahwa baik pada masa lampau, sekarang maupun kelak, rakyat Tiongkok menyayangi persahabatan tradisional dengan Afrika, selalu memandang rakyat Afrika sebagai sahabat serba cuaca yang dapat diandalkan. Tiongkok bersedia bersama dengan negara-negara Afrika mendorong hubungan mitra strategis tipe baru.

Ketiga, kelima negara yang dikunjungi Hu Jintao adalah negara berkembang. Melalui kunjungan kali ini, kerja sama di berbagai bidang antara Tiongkok dengan negara-negara tersebut telah diperdalam. Selama kunjungan itu, Tiongkok dan kelima negara itu seluruhnya menandatangani sekitar 20 buah dokumen kerja sama dan isinya mencakup berbagai bidang antara lain ekonomi dan dagang, investasi, energi, pemeriksaan mutu, kesehatan, kebudayaan dan pembangunan infrastruktur sehingga memperluas lebih lanjut kerja sama pragmatis kedua pihak. Selama kunjungannya di Afrika, Hu Jintao juga telah menginspeksi sejumlah proyek bantuan Tiongkok untuk melaksanakan aksi lanjutan Pertemuan Puncak Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika.

Dan kelima, kunjungan Hu Jintao kali ini menunjukkan bahwa persahabatan Tiongkok-Arab Saudi dan Tiongkok-Afrika sangat mendapat dukungan rakyat. Hu Jintao dan rombongannya mendapat penyambutan dan penerimaan hangat rakyat setempat.