Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-19 11:28:35    
Tiongkok Mundur Dari Persaingan Permohonan Tuan Rumah Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia

CRI

Tiongkok adalah negara yang paling banyak penggemar sepak bola di dunia. Sebagai kompetisi paling top olahraga sepak bola, Pertandingan Piala Dunia selalu merupakan pertandingan yang paling didambakan para penggemar sepak bola Tiongkok. Setelah Tiongkok berhasil menyelenggarakan Olimpiade Beijing, arena sepak bola dunia pada umumnya berharap agar Tiongkok mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah Pertandingan Piala Dunia tahun 2018 atau tahun 2022 dan ini juga keinginan para penggemar sepak bola Tiongkok. Namun sangat di luar dugaan, pihak terkait Tiongkok akhirnya tidak mengajukan permohonan setelah mempertimbangkannya dengan sungguh-sunggh. Berikut laporannya.

Pukul 24:00 tanggal 2 bulan ini waktu Zurich, adalah batas waktu terakhir yang ditetapkan FIFA untuk penyerahan laporan permohonan tuan rumah Pertandingan Piala Dunia tahun 2018 dan tahun 2022. 11 negara yang datang dari Asia, Eropa, Amerika dan Oceania menyerahkan laporan permohonan, tapi tidak ada Tiongkok.

Karena Beijing telah dengan sukses menyelenggarakan Olimpiade musim panas ke-29 tahun 2008, opini umum internasional selalu bersikap positif terhadap diajukannya permohonan Tiongkok untuk menjadi tuan rumah Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia. Ketua FIFA Joseph Blatter dalam berbagai kesempatan berkali-kali menyatakan harapannya agar Tiongkok mengajukan permohonan. Para penggemar sepak bola Tiongkok yang luas lebih-lebih aktif. Seluruh dunia mengharapkan Tiongkok akan membawa sebuah kejutan. Maka sangat di luar dugaan Tiongkok akhirnya tidak mengajukan permohonan. Ini tidak saja di luar dugaan banyak media dalam dan luar negeri dan juga membuat para penggemar sepak bola Tiongkok sangat kecewa. Seorang penggemar dari Beijing, He Huali mengatakan kepada wartawan,

"Sebagai seorang penggemar, saya sangat berharap di kandang sendiri menyaksikan penampilan tim Tiongkok dalam pertandingan Piala Dunia sementara juga dapat menyaksikan pertunjukan tim negara lain yang bertaraf tinggi. Hal tersebut dapat membuat para penggemar dengan sungguh-sungguh merasa suasana sepak bola. Dengan menyaksikan penampilan sejumlah pesepak bola favorit negeri lain di lapangan, kami juga dapat memberi semangat kepada mereka, itu sangat diharapkan kami."

Setelah mundur dari pengajuan permohonan penyelenggaraan Pertandingan Piala Dunia tahun 2018 dan tahun 2022, berapa "empat tahun" lagi yang harus ditunggu Tiongkok baru dapat menjadi tuan rumah pesta sepak bola itu? Wakil Editor Jenderal Titanzhoubao, majalah olahraga Tiongkok, Ma Dexing berpendpat, mungkin sampai tahun 2034, Tiongkok baru berkemungkinan memperoleh hak penyelenggaraan Pertandingan Piala Dunia.

Rara kecewa dapat dimaklumkan karena berasal dari cintanya sejumlaha orang kepada olahraga sepak bola. Namun, dianalisa secara mendalam, tidak mengajukan permohonan juga memanifestasikan sikap lebih matang Tiongkok terhadap pertandingan Piala Dunia.

Mengajukan permohonan dan menyelenggarakan Pertandingan Piala Dunia adalah dua proyek yang maha besar dan rumit. Karena pertandingan sepak bola Piala Dunia diselenggarakan di 9-12 kota di negara atau kawasan tuan rumah, mencakup masalah-masalah penjaminan keamanan, akomodasi dan transportasi ratusan ribu penggemar. Hal tersebut membutuhkan persiapan berjangka panjang dan cermat. Penyelenggaraan sukses Olimpiade Beijing telah membuktikan Tiongkok mempunyai kemampuan untuk menyelenggarakan kompetisi internasional yang besar. Sementara itu, Tiongkok juga lebih jelas berapa beratnya pekerjaan untuk menjamin kelancaran kompetisi olahraga. Wakil Direktur Jawatan Umum Olahraga Nasional Tiongkok, Cui Dalin baru-baru ini menyatakan, kesulitan pengajuan permohonan dan penyelenggaraan Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia tidak kalah daripada Olimpiade.

"Kalau dianalisa dengan akal sehat, peneyelenggaraan Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia tidak lebih mudah daripada Olimpiade, meskipun itu hanya kompetisi suatu cabang olahraga, karena pertandingan tersebut harus diadakan di beberapa distrik pertandingan, maka akan muncul beberapa masalah yang rumit antara lain transportasi dan pindahnya para penggemar dan semua ini memerlukan diadakannya penelitian dan pembuktian yang baik."

Penyelenggaraan sekali Pertandingan Piala Dunia yang sukses, tidak hanya dapat meningkatkan citra tuan rumah, juga akan membawa peluang perkembangan besar kepada ekonomi negerinya, dan itu juga merupakan sebab sejumlah negara mengupayakan hak penyelenggaraan dengan membayar mahal. Namun menurut Xiong Xiaozheng, Profesor Universitas Olahraga Beijing, justru karena pentingnya kompetisi internasional itu, sebelum mengajukan permohonan seharusnya mempertimbangkannya dengan sungguh-sungguh dan mengadakan persiapan yang seksama. Dilihat dari berbagai aspek secara terpadu, Tiongkok kini lebih cocok berbuat sebagai partisipan bukan tuan rumah Piala Dunia.

"Pertandingan Piala Dunia kalau diselenggarakan di kota-kota yang berbeda di seluruh negeri, tekanan dan ongkosnya akan bertambah besar, dan dilihat dari kemampuan pokok penyelenggaraan, kami telah siap, namun itu tidak berarti sekarang adalah peluang yang baik."

Prestasi kesebelasan putra Tiongkok tahun-tahun ini di lapangan pertandingan internasional kurang memuaskan dan ini juga merupakan salahsatu sebab Tiongkok mundur dari pengajuan permohonan penyelenggaraan Pertandingan Piala Dunia. Wakil Ketua Federasi Sepak Bola Tiongkok Nan Yong baru-baru ini menyatakan, peningkatan pencetakan pesepak-bola junior serta pembangunan pertandingan liga profesional, secara menyeluruh meningkatkan daya saing sepak bola Tiongkok di dunia baru adalah tugas yang paling urgen bagi sepak bola Tiongkok dewasa ini. Kalau Tiongkok siap menyelenggarakan Pertandingan Piala Dunia, maka dalam waktu panjang ke depan, pihaknya akan mencurahkan sejumlah besar waktu dan tenaga manusia pada pekerjaan persiapan, dan hal tersebut pasti akan mengganggu konsentrasi.

Bertindak dari dasar merupakan langkah pertama Federasi Sepak Bola Tiongkok untuk meningkatkan taraf sepak bola Tiongkok. Dari sekarang sampai tim Tiongkok menjadi rival kuat di panggung Pertandingan Piala Dunia, masih perlu ditempuh jalan cukup panjang. Mungkin sampai waktunya di Tiongkok ada lebih banyak rejama dan pemuda mencintai sepak bola, itu baru waktunya Tiongkok mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah Pertandingan Piala Dunia.