Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-02-20 11:18:53    
Indonesia Berupaya Menjamin Penempatan Tenaga Kerja

Kantor Berita Xinhua

Proyeksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang data statistiknya paling berwibawa di Indonesia menunjukkan, tingkat pengangguran Indonesia tahun ini akan mencapai 9%. Untuk menangkis dampak krisis finansial global dan menurunkan tingkat pengangguran, pemerintah Indonesia berencana menciptakan lebih banyak lowongan kerja untuk mencegah pekerja di-PHK dengan skala besar.

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati pada awal bulan ini mengatakan, terpengaruh oleh merosotnya laju pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama Indonesia, pertumbuhan ekspor Indonesia juga menurun dengan sendirinya. Selain itu, persaingan antara berbagai negara untuk menarik investasi asing juga semakin sengit, sehingga memperlamban pertumbuhan investasi ke Indonesia. Terpengaruh oleh dua unsur tersebut, kesempatan penempatan tenaga kerja di Indonesia berangsur-angsur berkurang.

Untuk menurun tingkat pengangguran, pemerintah Indonesia terlebih dahulu memutuskan untuk secara terpusat mengembangkan pembangunan infrastruktur tipe padat karya. Pemerintah berencana mengalokasi dana sejumlah 10,2 triliun Rupiah dalam paket stimulus ekonomi senilai 71,3 triliun Rupiah tahun ini, untuk menggairahkan perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri menginvestasikan dana dalam proyek pembangunan infrastruktur.

Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Bambang Susantono mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mendukung beberapa proyek pembangunan infrastruktur, diperkirakan akan langsung menciptakan 1 juta lowongan kerja, dan 1 sampai 2 juta lowongan kerja secara tidak langsung. Selain itu, kira-kira 900 ribu buruh menganggur akan memperoleh kembali lowongan kerja karena diterapkan proyek tersebut.

Sementara itu, pemerintah Indonesia berencana pula mengalokasi dana senilai 1,4 triliun Rupiah untuk meringankan biaya listrik industri, dalam rangka mendorong perkembangan substansi ekonomi yang dengan tidak langsung dapat menurunkan tingkat pengangguran.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno tanggal 6 bulan ini pernah menyatakan, untuk menurunkan tingkat pengangguran, pemerintah akan melakukan reformasi di bidang pendidikan. Dikatakannya, pemerintah hendaknya meningkatkan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan, mengubah pola pendidikan dengan mengutamakan penempatan tenaga kerja. Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi dan Kementerian Pendidikan akan mengadakan kerja sama terkait di bidang tersebut.

Berbagai asosiasi usaha dan perusahaan juga berturut-turut mengambil langkah untuk menciptakan lebih banyak lowongan kerja. Asosiasi Industri Dan Perdagangan berencana menciptakan lowongan kerja melalui pengembangan ekonomi kreatif. Penanggung jawab bagian ekonomi kreatif dan lembaga jasa lainnya Asosiasi Industri Dan Perdagangan Indonesia menyatakan, mereka akan mengumumkan "Peta Jalan" pengembangan industri kreatif Indonesia pada bulan April mendatang, dan mengimbau pemerintah menetapkan tahun ini sebagai "Tahun Indonesia Kreatif ".

Sejumlah perusahaan ukuran besar Indonesia berturut-turut berkomitmen untuk sedapat mungkin tidak mengurangi jumlah karyawannya. Seorang Wakil Direktur Eksekutif P.T. Astra Honda Motor pada akhir bulan Januari menyatakan, kalau volume pemasaran sepeda motor dalam negeri tidak besar penurunannya atau jumlah penjualan dapat mencapai 2,1 juta buah tahun ini, pihaknya mampu menjamin tidak akan mengurangi jumlah karyawannya dalam jumlah besar. Kalau terpaksa melakukan hal itu, persentase pengurangan juga di bawah 5%.

Sebuah BUMN minyak tipe besar bahkan menyatakan, telah meningkatkan volume investasi dari 13 triliun Rupiah tahun lalu sampai 21,9 triliun Rupiah tahun ini dan akan digunakan untuk proyek penambangan di hulu sungai, pengolahan minyak mentah serta bisnis, diperkirakan dapat menciptakan ribuan lowongan kerja.