Huang Qingwang adalah veteran yang lahir di Miaoli, Taiwan. Menjelang berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dia datang ke daratan Tiongkok dan menetap di daratan Tiongkok. Puluhan tahun ini veteran Taiwan ini selalu mempunyai idaman yakni dia dapat kembali ke kampungnya. Setelah mengalami berbagai kesulitan, Huang Qingwang akhirnya berkumpul dengan seorang sanak keluarganya di Taiwan.
Pada tahun 1945, Jepang dikalahkan, Taiwan kembali ke pangkuan tanah air. Ketika itu, banyak orang Taiwan menganggur, dan kekuasaan Partai Kuo Ming Tang ingin memperluas tentaranya, maka dengan syarat yang baik menrekrut prajurit. Konon, sekitar 20 ribu pemuda Taiwan bergabung dalam tentara Partai Kuo Ming Tang, Huang Qingwang merupalan salah satunya.
Huang Qingwang tetap mengenang keadaan yang dia datang ke daratan Tiongkok. Dia ingin bekerja jadi datang ke daratan, sejak itulah dia kehilangan hubungan dengan sanak keluarga.
Sekejak mata saja, 40 tahun telah berlalu, dia selalu menrindu sanak keluarganya di Taiwan.
Setelah 1949, Huang Qingwang dikirim ke sekolah untuk belajar, setelah lulus, dia menjadi seorang penyiar di Radio Sentral Tiongkok. Karena hubungan kedua tepi Selat Taiwan tegang, kembali ke Taiwan menjadi soal yang tidak mungkin diwujudkan, maka Huang Qingwang menikah dan mempunyai dua anak. Meskipun mempunyai keluarga yang bahagia di Beijing, tapi waktu semakin berlalu, dia pun semakin merindu sanak keluarga di Taiwan, Ketika dia merindu ibunya, dia selalu sedih sekali.
Pada tahun 1984, karena Huang Qingwang dikirim ke Hongkong, dia baru mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan kakaknya.
Pada November tahun 1987, Taiwan mengumumkan rakyat TAiwan diizinkan ke daratan. Maka pada tahun 1988, rombongan perdana Taiwan datang ke Beijing, Huang Qingwang pun mengikuti pertemuan kali ini.
Pada November tahun 1988, yang berwajib Taiwan mengizinkan veteran Taiwan di daratan Tiongkok pulang ke Taiwan. Meskipun prosedurnya cukup rumit, tapi Huang Qingwang tetap pergi ke Taiwan secara lancar pada musim panas tahun 1989.
Huang Qingwang mengatakan perasaannya cukup rumit, sulit dilukiskan dengan bahasa. Kadang menangis, kadang tertawa. Meskipun ibunya tidak dapat menunggu anak, meskipun mempunyai banyak kesesalan, tapi Huang Qingwang akhirnya tetap pulang ke kampungnya.
Sekarang, Huang Qingwang sering pergi ke Taiwan karena dia tidak bisa melupakan tempat lahirnya, tentu saja, dia pun tidak bisa meninggalkan daratan Tiongkok.
|